Sunday, December 18, 2016

Stasiun

Yusrina hendak pergi ke Temanggung tetapi dia tidak tahu arah, bahkan di manakah Temanggung itu?
Misteri.

Kata Mbak Dien, Yusrina lebih baik naik kereta menuju Stasiun Yogyakarta, lalu disambung travel menuju Wonosobo. Tapi Mbak Dien belum pernah naik travel itu, apalagi Yusrina.
Piye.

Berkonsultasi dengan Fadhilah yang merupakan mahasiswa kedokteran umum di sebuah universitas di Yogyakarta, ditemukan opsi baru yaitu sambung kereta dari Stasiun Yogyakarta ke Wonosobo. Namun, di stasiun manakah Yusrina harus turun? Kereta api apa yang mesti Yusrina tumpangi?
Solusi hanyalah Google.

Maka Yusrina memperoleh hasil stasiun di sekitar Kranggan, Temanggung.


Kemudian di situs resmi kereta api, Yusrina mencari kereta dengan rute Yogyakarta-Temanggung Lama. Hasilnya nggak ada. Stasiunnya aja nggak ada. Bagaimana ini? Apa yang terjadi?

Tidak menyerah, Yusrina lalu mencari stasiun temanggung di Google. Apa yang Yusrina dapatkan? Betull, stasiunnya sudah tiada. Hhhhh. Ternyata logo gedung berpilar seperti kuil Zeus itu maksudnya museum. Hhhh.

Ada hikmah dibalik segala usaha ini, Yusrina jadi nemu blog seru soal blusukan jalur mati. Mungkin Yusrina akan ajak Fadhilah ke sana, kalau dia nganggur, kalau dia mau.

Tapi sejujurnya sih Yusrina ingin lanjalannya sama kamu haha, yuk?

Read More

Saturday, December 17, 2016

Lega

Menyenangkan rasanya melihat nama di log missed call bukan nama sales person yang ngejar-ngejar "barang A sampenya kapan?", "aduh lama banget", "minta ke negara lain bisa ngga?"

Bukan. Bukan itu intinya guys wkwk

Melegakan rasanya mengetahui bahwa apa yang kita rasa ternyata dirasakan pihak satunya. Ya ga sih? Rasa-rasa cinta berbalas gituu hahaha, nggak bertepuk sebelah tangan.

Juga sangat meringankan beban ketika menyadari bahwa bukan hanya kita yang berusaha bergerak menyebrang, tapi orang di sisi sana pun melakukannya sehingga dapat bertemu di pembatas jalan.
(konteksnya nyebrang jalan raya 4 jalur kaya dago)
(daripada nyebrang sampe ujung, inginnya dijemput di tengah terus dibantu nyebrang)
(aku mah takut nyebrang emang)

btw ku punya barang baru ihiw

Read More

Friday, December 16, 2016

Tuesday, December 13, 2016

Kembali Membaca

Akhir-akhir ini, sejak kapan ya saya lupa, bacaan rutin saya cuma timeline Line dan Twitter, serta Webtoon. Sesekali juga update baca tumblr teman-teman. Hal ini membuat saya merasa tumpul kurang berwawasan. Inginnya baca yang rada gimanaaa gitu. Lalu kemarin diniatkan scroll Pocket dan Medium, namun niat cuma jadi niat. Hanya berhasil baca satu artikel.

Tadi ada notifikasi email dari Goodreads. Aduh, apa kabarnya target 2016 saya hmm. Marilah menyongsong masa depan yang lebih indah dengan membaca buku dan menikmati alam. Kesimpulannya nggak nyambung ya sama cerita dari awal haha.
Yoanne mau jalan-jalan ke Yogya Januari nanti. Apa saya ikut ya? Hm saya ingin ke pantai.

Btw sembari menulis ini, ada suara-suara orang di luar yg menyapa orang satunya, sepertinya basa-basi "eh tidur-tidur udah malem". Rasanya ingin menjawab "siap mas, selamat tidur" hahaha, tapi masa iya saya teriak dari dalam kamar.

Selamat istirahat guys

Read More

Sunday, December 4, 2016

Meja Makan

Hari ini saya makan malam di rumah. Biasanya urutan posisi duduk seperti ini: Mama-Papa-Yusrina-Hasna-Marha(opsional).

Namun, hari ini saya menyadari ada yang berbeda, urutannya menjadi Mama-Hasna-Yusrina-Papa.

Y: "Kok Papa duduk di situ bukan di sini?"
M: "Iya sekarang di situ duduknya"
P: "Kan anak-anaknya udah ga ada, ga ada yang dipandangi. Yang itu jarang mau makan bareng, masa duduk berdua di satu sisi doang, (di sini) biar bisa pandang-pandangan."

Oh wow.

Read More

Wednesday, November 30, 2016

Penasaran eps 2

Tulisan kemarin sudah dijawab oleh Riksa. Terima kasih ya Riksa.

Kali ini saya bertanya-tanya soal perasaan "berhak" yang sepertinya memantik api.

Misal seperti orang yang buang sampah sembarangan kemudian ditegur. Karena merasa dia memiliki hak untuk melakukan apapun terhadap barang miliknya, si orang marah ketika ditegur. "Barang saya ya terserah saya, kamu siapa?"

Atau KDRT. "Ini keluarga saya kenapa kamu ikut campur? Saya yang berhak menentukan bagaimana cara memperlakukan istri saya."

Engga, ini nggak seserius itu. Ini cuma saya yang merasa berhak untuk kangen sama si orang, jadinya agak berlebihan dibanding masa-masa sebelumnya. Semacam keinginan untuk memelihara perasaan itu padahal lebih mudah bagi saya untuk pura-pura ga ada apa-apa.

Kira-kira orang yang bunuh diri itu karena merasa punya hak atas dirinya ga ya?
Orang yang berlebihan pola makannya hingga sakit ini-itu juga kah? Apakah orang yang nggak olahraga itu juga karena merasa merawat atau tidak merawat diri adalah sebuah pilihan yang berhak dia tentukan?

Ya lebay. Saya ngantuk tapi kepikiran mbak yang tadi teriak sambil nangis. Semoga lekas baikan ya mbak sama orang satunya.

Read More

Thursday, November 24, 2016

Sunday, November 20, 2016

Beberes Raya

#nowlistening Raisa - Kali Kedua

Halo. Lama nggak ketemu ya kita duh jadi rindu. Biar rindu nggak semakin menggunung, saya cicil buat muncul di sini dikit-dikit ya.

Hari ini saya beberes kosan dalam rangka hampir pindah. Kenapa hampir? Karena belum ada target pindahnya hahaha.

Cemana.

Barang-barang yg nggak akan dipakai sampai minggu depan sudah dibungkus dan disimpan di lemari. Seperti terakhir kali ninggalin kosan yang dulu, semua sudut yang masih dapat terjamah saya bersihkan. Biar lega gitu nggak ninggalin apa-apa di kamar lama, jadi lebih gampang moveonnya.

Eh tapi, ternyata efeknya malah tidak seperti yang diharapkan. Karena sudah bersih, kok rasanya ingin mulai dari nol lagi ya. Start all over gitu.

Serba salah.

#nowlistening Dido - Thank You

Lalu jadi disambung-sambungin sama hal lain gitu, biasalah orang nggak ada kerjaan. Dulu pernah saya udah beberes gitu udah mau pindah. Bahkan udah sampai bikin pengumuman. Eh malah nyangkut karena jadi ingin mulai dari awal. Terus nyangkutnya sampe sekarang haha. Iya ini curhat haha. Orang ini suka galau malam-malam wqwq.

Selamat istirahat guys, have a nice weekend.

Read More

Saturday, November 5, 2016

Akhir Minggu Kesepuluh di Jakarta

Hari ini judulnya seharian bersama Astari. Dimulai dari pergi cari sarapan sampai makan malam. Cari sarapan itu dia belum mandi wkwk. Nyuruh orang itu mandi tuh kaya nyuruh minum jus mengkudu. Susah benerr.

Di tempat ibu penjual makan, pas lagi akan ngaretin nasi bungkus, karetnya putus, lalu makanannya jatuh. Rasanya mengenaskan, mereka tercerai berai di tanah. Kasihan. Ibunya jadi bungkus ulang deh, bikin satu yang baru.

Perjalanan dilanjutkan ke mang buah. Kalo di Jakarta jadi bang buah ga ya? Saya beli pepaya, Astari beli melon. Lalu lanjut lagi ke ibu aqua galon, tapi ga bisa nganter jadi saya ga jadi beli. Bisa berotot kaya Ade Rai nanti tangan saya kalo menggotong galon ke lantai 3. Lalu ke mang kue cubit yang juga jualan kue ape. Astari beli kue cubit 3 buah, saya beli kue ape 2 buah.

Kami makan di kamar Astari, biar ngadem. Saya kan fakir AC hahahaha. Habis makan, agendanya ngobrol sampai adzan dzuhur berkumandang. Panggilan itu bikin saya balik ke kamar. Solat terus tidur haha. Bangun pas udah ashar. Eh ternyata ada chat dari Astari, ngajak ke Lawson. Doi baru bangun tidur tetiba ingin Oreo. Baguslah, saya ingin jalan-jalan plus makan kwetiau.

Di Lawson lihat Floridina, lalu kangen Rizka Risyad. Lihat susu Diamond, lalu kangen Andas. Lihat jajanan-jajanan itu bikin inget tiap ngestok jajan sebelum kumpul belajar bareng di rumbel Tama. Duh saya rindu.
Btw saya tergoda kitkat greentea yg ada potongan 6 ribu rupiah. Haha. Mumpung suasana hati lagi butuh yang bikin bahagia.

Agenda selanjutnya Kwetiau Sapi Aciap. Kalo mau makan daging saya ke sini haha. Enak soalnya, 30an ribu sih tapi bener enak kok. Lalu ke 7Eleven karena ingin mango pudding. Waktu itu Darin beli dan enak. Eh ternyata kalo beli sendiri ga enak ya haha, manis banget.

Udah tamat. Habis dari 7Eleven kami berpisah ke kamar masing-masing. Sambil tetep chat bikin agenda besok mau ngapain biar kerjaannya bukan tidur doang.

See you tomorrow.

(pake hp. ntar diedit kalo udah buka laptop)

Read More

Friday, November 4, 2016

Meja Pingpong Baru!

Atma-Ferry vs Leo-Ali

Ini dia sumber bahagia baru di kantor. Setidaknya jam lembur ga terlalu menegangkan karena terdengar ketawa-ketawa orang yang main pingpong. Plus akhirnya saya bisa main lagi setelah sekian lama haha. Bang Leo sama Pak Ferry jago banget. Kemarin saya main double seru parah haha. Jadi rindu pingpong HME, dan HME-nya, dan orang-orangnya. Ya main perasaan jadinya ya haha.

Target saya menang 2-1 lawan Pak Danny (Industrial Channel Leader). Mari latihan dulu sama Bang Leo dan Pak Ferry. Yuk.


Read More

Thursday, November 3, 2016

Sunday, October 30, 2016

Change of Plan

Dear friends,
After spending some nights deep thinking (well not really :p) about what this blog should be about, I decided to post "day to day story" more and talk less about "emotional and sad thingy" hahaha.
We should live a happy and meaningful life, shouldn't we?
Cheers,
Yusrina
Read More

Sunday, October 16, 2016

LINE Keep

Yusrina sering memanfaatkan LINE Keep untuk membantunya mengingat sesuatu. Sesuatu itu bukan hal yang sangat penting sehingga tak apa jika tidak disimpan di kepala. Namun, terkadang sesuatu ini perlu diakses kembali, sehingga penting adanya sebuah wadah penyimpanan sesuatu ini, yang sudah diwakili oleh LINE Keep.

Nah, hari ini Yusrina iseng scroll LINE Keep-nya. Ia bertemu beberapa hal menarik yang sudah dilupakan, yang ternyata menjadi semakin menarik ketika dibaca sekarang. Misalnya hasil survey branding.
Impresi yang saat ini ingin ia buat ternyata pernah berhasil dan menempel dengan cukup kuat sehingga muncul dalam top of mind. Jadi, mestinya mudah baginya untuk melakukannya lagi. Meski kali ini lingkungannya berbeda, hanya perlu cari satu klik lalu taraa mission impossible is not impossible anymore.

Ini intinya apa ya? Hahaha
Daah
Read More

Saturday, October 15, 2016

Astari eps. 2

#nowlistening Dean - D (Halfmoon) ft. Gaeko


It's nice to have you in my life.

Hanya satu kalimat itu sepertinya yang paling pas untuk merangkum perasaan saya dua minggu ini. Menurut kamu, dimengerti sekaligus dibutuhkan itu gimana sih rasanya? Ya, tepat, istimewa.
Ah perasaan w doang lebay wkwk

Dulu pas kuliah, saya nggak perlu ngomong apa-apa pun dia seringnya sudah tahu saya merasa atau berpikir apa. Lalu kadang dia memergoki saya zone out, tapi nggak nagih cerita apa-apa layaknya orang lain. Senang karena bisa pilih waktu yang tepat buat cerita.

Setelah sekarang menjadi LDR (bukan sama cowo doang ya bisa LDR wkwk), tanpa ketemu pun dia tahu saya lagi kenapa hahaha. Dan tetap ga bertanya banyak-banyak, terima kasih.

Hari ini sambil buka pintu kosan baru pulang makan malam, ada dua notif berturut-turut isinya

"need help a.s.a.p"
"help"

Lucu sih hahaha. This girl knows how to surprise me. Good luck!

#nowlistening Little Mix - Secret Love Song
sedih ya jadi selingkuhan
Read More

Wednesday, October 5, 2016

Tuesday, October 4, 2016

Abang Taksi

Dalam perjalanan dari Plaza Semanggi menuju kosan, di dekat gedung kantor, ada dua taksi dan tiga abang nongkrong. Saya lewat.

Abang A: Mbak, pulang?
Abang B: Ayo Mbak pulang ...(tak terdengar)
Abang C: Bohong Mbak, jangan percaya, udah punya anak satu


Kasian Abang B, temennya nggak suportif hahaha

#nowlistening Tulus - Mahakarya
rasa-rasa lagunya Lava, lalu jadi kangen dedek-dedek lucu yang sekarang udah TA
Read More

Monday, October 3, 2016

Tanpa Captain

Hari setelah closing alias tutup buku memang auranya beda, sepi, malas, tapi tetap sibuk. Ini juga hari pertama Bang Oki resmi pindah ke lain hati tempat, tambah sepi lah.

Pak Fajar, Bang Donny, dan Bang Leo pergi ke warehouse di Marunda. Mbak Renata libur, ngeganti hari Sabtu yang dia harus masuk karena closing. Bang Ferry berangkat menemui customer, yang biasanya dilakukan Bang Oki, jam 10 pagi. Artinya? Tinggal saya, Bang Atma, dan Pak Yasir di kantor. Ya masih bercanda-bercanda sih, tapi hilang orang memang terasa sepinya hiks.

Kerjaan saya hari ini sedikit karena S&OP meeting sudah Jumat kemarin. Revisi (yang bikin saya telat berangkat travel) sudah saya selesaikan di Bandung. Tinggal kerja rutin follow up dan memenuhi permintaan divisi lain atau pakbos. Mayan jadi bisa bales komentar di blog, dengerin lagu, dll dkk haha.

Kayanya ini saya pulang jam 5an sore untuk pertama kali, Pak Yasir malah sudah duluan. Saya bareng Bang Atma turunnya, kalau dia memang tenggo haha. Saya berwacana nitip mie aceh yang hampir tiap hari dia makan buat sarapan. Memang orang sumatera itu perutnya hebat ya haha.
Meja SCM sudah kosong pukul 17.15. Hore
Read More

Wednesday, September 21, 2016

Dilema

Saya orang yang nggak senang jika melihat cewe dimaklumi karena sedang pms. Namun, juga ga bisa dipungkiri bahwa pasti adaaaa aja yang terjadi pada diri saya, baik secara fisik maupun secara emosi, di hari-hari sekitar waktunya dia datang. Jadi ya gitu, kesel-kesel sendiri kalo tiba-tiba marah atau nangis padahal pemicunya sebenernya ga terlalu wow hahahaha. Kalau fisik mah yaudah, jalannya cuma perbaiki gaya hidup kayanya.

Udahan, tamat. Sebenernya mah ada kerjaan da wkwk.
Mumpung nulisnya ga perlu waktu lama.
Read More

Sunday, September 18, 2016

Steller Orang


Keunggulan cerita dengan sudut pandang orang ketiga adalah kemampuannya mengajak pembaca menikmati suasana yang sama karena peran penulis dan pembaca yang sama-sama orang ketiga. Saya suka cerita ini. Terbayang oleh saya hangatnya cangkir pada tangan dan hangatnya hati karena pertemuan.

Omong-omong, melihat dan mendengar kembali sesuatu yang biasanya mewarnai hari-hari memang bikin kepala ini banjir kenangan ya haha. Eh iya ga?
Read More

Saturday, September 17, 2016

Akhir Minggu Ketiga di Jakarta (2)

"Kamu jadinya jalan jam berapa, Yus?" telah disuarakan oleh Wida sejak adzan subuh belum berkumandang hingga matahari mulai bikin keringetan. Saya yang memegang azas yaudah gimana nanti tentu saja tak punya jawaban dari pertanyaan Wida hahaha.

#nowlistening Andien - Teristimewa
(tapi suara diri sendiri, maklum narsis plus ga bisa streaming lagu wkwk)

Nggak bisa bohong, saya excited banget hari ini. Bahkan, menerima satu kata "Jadi" sebagai jawaban dari pertanyaan "jadi bagaimana?" pun cukup untuk memberi saya energi berangkat mandi. (Biasanya saya mandi pagi kalo udah kepepet harus berangkat kantor). Setelah sarapan, ketika sedang duduk di lantai di depan pintu kamar sambil ngobrol dengan Wida, terdengar langkah kaki di tangga. Lalu orangnya muncul dari ujung tangga itu. Ternyata nggak ketemu selama 7 minggu itu menimbulkan rasa deg-degan dan pangling ya haha. Btw, itu 7 minggu baru banget saya hitung pas nulis ini wkwk.
Hati saya lega, dia stok ekspresinya masih itu-itu aja jadi saya nggak merasa asing dan malah ngerasa kangen haha. Rasanya seperti kembali makan eskrim Populaire stroberi setelah sekian lama nggak makan: jadi ingat alasan kenapa selama ini suka itu eskrim pas kembali ngerasain lumernya vanila di lidah.
Ya skip.

Setelah Go-Ride-nya Wida tiba dan Wida berpamitan pulang kembali ke Bandung, perjalanan saya dan dia dimulai. Dimulai dengan bingung lebih tepatnya wkwk. Target saya hari ini cuma dua sih memang: 1) ketemu; 2) naik TransJakarta. Jadi ya gitu nggak tahu mesti ke mana. Apalagi si saya suka dengan ketidakpastian hahaha. 

#nowlistening bonita & the hus Band - terimakasih
(entah kenapa lagu ini selalu saya nyanyikan penuh penghayatan)

Monas

Sang tour guide sudah memutuskan. Kami jalan menuju Halte Karet. Didahului dengan beli BNI TapCash karena nggak punya e-money apapun dan mengikuti saran Bang Leo untuk punya setidaknya satu, saya naik TransJakarta for the first time in forever wuhuw. Kami menuju Monas guys.

Rasanya memang seperti pelesir, mata saya selalu mengarah keluar bus, ke arah gedung-gedung tinggi itu. Tak terasa tibalah kami di Monas. Turun dari kendaraan, kami berjalan menuju pintu masuk yang ternyata nggak dekat. Terdengar bebunyian dari tujuan kami. Rupanya temanAhok sedang ada acara. Saya suka lagu yang dinyanyikan, ada yang suaranya pecah sehingga terdengar seperti menangis haru.

Kami masuk gerbang dan baru jalan beberapa langkah ketika dia dipanggil bapak-ibu dari alumni USU Teknik Sipil '80 buat jadi tukang jepret. Aneh kok orang USU kumpul di sini haha. Setelah beberapa kali jepretan, dia pamit. Saya bangkit dari duduk kemudian,

"Makasih ya. Semoga kalian menjadi keluarga yang..."

seorang bapak berkata sambil melambai. Saya nggak dengar lanjutannya tapi tertawa. Dia juga tertawa. Bapak itu juga. Entah siapa yang menulari siapa.

Perjalanan dilanjutkan dengan nyari toilet karena saya ingin pipis. Tau nggak, di ruangan yang tulisannya toilet wanita itu, ada dua cowok sedang tidur. Nggak ngaruh apa-apa sih, kan toiletnya berpintu, meski tetap agak aneh kenapa dua orang itu tidur di situ jam segitu. Yaudah sih haha.

Jalan-jalan ini beneran jalan, bukan kunjungan ke Monas haha. Kami nggak naik ke atas, ya jalan aja gitu. Lihat ijo-ijo, ngomenin apa yang dilihat. Emang dua-duanya tukang komentar. Keluar dari area Monas, kami menuju Ragusa naik bajaj. Tapi nggak oren warnanya. Supirnya juga bukan Bajuri. Ini kali pertama saya naik bajaj haha. Saya nggak ngerti mata dan gestur saya yang menunjukkan bahwa saya ingin atau memang dia yang ngide. Pokoknya saya senang karena keinginan terkabul haha.

Ragusa

Jalan Veteran kalau nggak salah sih. Daerah ini terasa lengang dan rawan kejahatan. Terbayang oleh saya pencahayaan remang dan abang-abang duduk di dalam mobil berkaca film tebal sedang bersiaga mencari target untuk diculik. Padahal ini siang hari. Haha.

Isi rumah atau toko yang kami lewati juga auranya aneh. Patung-patung, bau pengap, saya jadi membayangkan sebuah cerita terjadi di sini. Bukan penculikan kaya di atas kok, beda genre hahaha. Lokasi tujuan kami juga memiliki kesan yang kurang lebih sama, lawas. Memang tempat ini sudah terkenal sejak lama sepertinya, sayang sekali saya nggak punya koneksi internet memadai untuk memberi informasi lebih akurat.

#nowlistening Mr. Sonjaya - Sang Filsuf

Es krimnya enak, sungguh, apalagi yang rasa nougat. Saya belum bilang kalau ini tempat makan es krim ya? Hahaha. Pengunjungnya dari berbagai golongan umur. Ada umur-umur yang terlihat bernostalgia, ada umur-umur yang terlihat nongkrong-nongkrong biasa. Lintas generasi. Bahkan pegawainya juga. Seorang bapak yang terlihat sudah melewati paruh baya sangat bersemangat melayani pengunjung, seperti menyampaikan bahwa ruang ini memang pusatnya bahagia. Kayanya beliau kebanyakan makan es krim, lalu jadi kelewat bahagia sehingga bisa menularkan semangat pada siapapun dalam radius sekian. Haha

#nowlistening Mr. Sonjaya - Langgam Suminem
(ini memang dengerin sealbum maaf ditulis semua wkwkw)

Selain makan es krim, Beberapa pengunjung ada yang makan sate. Kata dia ada yang jualan sate di depan toko ini. Kami nggak makan sih, nonton aja. Perjalanan dilanjutkan ke Masjid Istiqlal dengan berjalan kaki. Dekat kok. Oya kami lihat ada TransJakarta yang diperuntukkan untuk wisata, yang tingkat itu loh. Menarik sekali (saya ingin naik).

#nowlistening Mr. Sonjaya - Part Time Lover

Masjid Istiqlal

Kebetulan pas ada yang sedang menikah haha. Khotbah(?) yang disampaikan lucu. Lebih kaya ngobrol santai gitu. Saya cuma dengar sepotong sih. Kami titip sepatu kemudian berpisah dan janjian ketemu di tempat itu lagi.

#nowlistening Mr. Sonjaya - Berduyun-duyun

Kembali menuju titik temu, dari kejauhan saya sudah lihat orang itu lebih dulu tiba, duduk dengan tatapan berfokus pada layar ponsel. Kalau boleh, saya ingin diem di sini aja nontonin dari jauh itu orang duduk diam di situ, ngestok pemandangan buat sebulan ke depan haha. Hih horor amat ya gue.

Kami meninggalkan area Istiqlal, iya memang sebentar da cuma sholat. Ada rombongan opa-oma bule yang datang ketika kami pergi menuju gerbang. Asyik kali ya kalo udah pensiun terus kegiatannya tinggal menikmati anugerah Tuhan, gausah mengejar dunia haha. Dari gerbang tempat kami keluar terlihat katedral di depan masjid yang sangat menarik. Saya ingin ke sana deh. Oya, setiap lihat rumah ibadah yang megah gitu saya selalu ingat mimpi ingin ke Hagia Sophia. Kapan-kapan kalo punya uang haha. Kebanyakan baca cerita perang dan legenda drakula jadi gini deh.

Loncat-loncat topik mulu ya. Iya kalau lagi berkesempatan menikmati tempo hidup yang lebih lambat dan diperbolehkan menjadi penonton seperti saat ini, saya suka menyebar pandangan dan menyerap sebanyak mungkin momen. Dijadikan stok mimpi-mimpi baru untuk dicapai atau jadi cadangan bahagia, in case batre sedang abis haha.

Museum Nasional

Kami naik TransJakarta gratis yang tingkat itu huray. Akhirnya tercapai impian buat naik bus ini setelah sejak beberapa saat yang lalu cuma bisa nonton orang-orang dalam bus dari mobil lain. Bus ini lewat Monas (iya balik lagi ke titik nol haha) lalu melewati Museum Nasional. Nggak tahu apa alasan awalnya, tapi kami tiba-tiba turun di sini. Memang nggak ada agenda tetap sih ya haha. Fyi, tiket masuknya Rp 5.000,00 per orang dan ini tempat yang paling membahagiakan buat hari ini. Sungguh.

Ada yang nonton video saya untuk Godrej? Engga ya? Yaudah jangan, itu ga niat plus cuma sekian menit bikinnya haha.
Saya suka tempat ini. Selain memang karena tertarik dengan tempat yang menyuguhkan kurasi begini, suka tempat yang rapi, dan suka alur cerita yang dibawa dari pintu masuk hingga pintu keluar, saya suka efek yang ditimbulkan tempat ini pada partner perjalanan saya.

#nowlistening Tulus - Manusia Kuat

Salah satu yang membuat seseorang terlihat menarik adalah ketika dia sedang sangat percaya diri. Memang terkenal suka kasih funfact, saya nggak heran kalau di tempat seperti ini pasti dia akan seketika berperan sebagai tour guide.

"Itu namanya lingga, kalau yang itu yoni. Lingga itu blablabla."

Ada semangat yang terasa saat dia bercerita, meski saya tahu semua yang dia omongin itu, saya menyimak aja. Lebih asyik nontonin orang senang kan daripada bilang "udah tau ah" dan jadi kehilangan tontonan? Haha.

Engga sih, sebenernya habis itu saya banyakan nggak tahunya kok. Jadi emang guide-nya berguna haha. "Tuhkan bener Dinasti Ming itu abad blabla"

Sepertinya waktu kami paling lama dihabiskan di sini. Memang luas sih tempatnya. Oya satu lagi yang membuat saya bahagia di sini adalah adanya kesempatan untuk sendiri dan kesempatan untuk merasa punya teman seperjalanan. Kadang saya di depan, kadang dia di depan, kadang bersama. Berhenti lebih lama di titik yang menarik perhatian. Berjalan cepat kalau nggak menarik. Rasanya nggak ada tuntutan jadi lebih rileks dan bahagia haha.

Karena saya bahagia, jadi cerita tentang tempatnya malah pendek ya haha. Banyakan curhatnya . Yaudah. Kami menuju titik awal, Halte Karet, naik TransJakarta lagi. Kali ini saya berdiri. Nyobain duduk udah, nyobain berdiri udah. Ini #prestasi. Selamat ya Yus hahaha.

Pulang

Perjalanan berakhir di sini karena dia harus sudah tiba di rumah sebelum maghrib. Kami belum makan siang. Dia menempuh perjalanan pulang membawa oleh-oleh berupa lapar haha. Katanya, ga enak kalo berpisah di bus, jadi solat ashar dulu baru berpisah.

"Sampai jumpa lagi. Nanti. Masih lama," katanya.

Kata-kata perpisahan macam apa itu heu. Anw, saya puas dengan perjalanan hari ini. Dapet tontonan banyak haha, beberapa pasti bakal inget lama karena nyambung sama ingatan-ingatan lainnya.

#nowlistening Tulus - Tergila-gila
Ini lagu paling nempel di telinga

Btw ini random, saya penasaran deh, orang yang ditinggal mati suami kaya apa ya rasanya? Dulu waktu Pak Gapur baru meninggal dunia, Ibu Sukarti nyolek tangan saya dan bilang "Hayo udah ga punya kakek ya sekarang" dengan senyum bercanda dan muka tabah. Hatinya isinya apa ya?

Oya, kata kurasi nggak ada di KBBI, ada yang tahu harusnya apa?
Read More

Friday, September 16, 2016

Akhir Minggu Ketiga di Jakarta

Setelah melewati rasa-rasa campur aduk, akhirnya datanglah penghujung minggu ketiga saya resmi jadi orang yang menuh-menuhin Jakarta. Entah karena sudah mulai betah atau karena ini hari Jumat, perasaan ringan sudah hinggap di hati sejak pagi hari datang. 

#nowlistening Tulus  - Langit Abu-Abu

Saya bangun tidur dengan riang,
mencuci dengan riang,
mandi dengan riang,
berangkat dengan riang,
beli sarapan nasi uduk untuk saya dan bubur ayam untuk Bang Leo dengan riang,
serta melanjutkan perjalanan ke kantor dengan riang.
Pokoknya mood-nya oke sampai saat ini deh.

Enaknya #nowlistening Sore - Belajar Untuk Riang

Minggu ini saya nggak pulang ke Bandung. Sengaja karena ingin jalan-jalan di Jakarta. Masa sih selama tiga minggu cuma hapal jalan kos-kantor-kos doang hahaha. Untuk mengisi akhir minggu yang indah ini, saya udah waiting list minta waktu ke orang sejak minggu lalu, semoga dapet. Selain itu saya juga janjian sama orang yang lain lagi. Dan satu lagi untuk hari Minggu. Hahahah ga bisa sendirian jalan-jalannya.

Hari ini sudah terkabul makan malam bersama Wida, plus punya teman ngobrol hingga malam hari karena dia nginep di kamar saya. Asyik nggak sendirian di kosan.

Pengalaman pertama yang terjadi hari ini adalah naik grab-bike, naik go-car, pergi ke Kota Kasablanka yang saya baru tahu disingkat Kokas, makan di Toridoll Yakitori, dan nonton live music tapi dari bawah jadi mukanya ga keliatan wkwkwkwkwk.

Di Kokas saya ketemu Adelwin, Irena, Adari, dan Alvin secara nggak sengaja. WOW. Padahal kenalnya di Bandung. Mereka berempat adalah teman kuliah dan teman goa (kecuali Adari yang merupakan penghuni PAU). Ini masih merupakan rangkaian momen DuniaItuSempit setelah ketemu Jordan (temen SMA, Bandung) di Pulau Kenawa dan Kak Jordi (temen kuliah, Bandung) di Menara Sampoerna.

Sampai jumpa esok. Semoga kabar kepastiannya baik hahaha.
Read More

Monday, September 12, 2016

Tuesday, August 30, 2016

Opera Sabun

Tak ada dasar saya memilih judul ini. Tiba-tiba aja gitu.

Sejak kira-kita setahun lalu hidup saya jadi agak sinetron-like. Kalau saya sedang cerita sama Mbak Dien, pasti endingnya akan "ditunggu episode setelahnya ya Yus." Haha. Tapi dulu sinetronnya jarang update episode. Sering sih tapi perkembangan menuju konfliknya itu memakan waktu yang cukup lama, sisanya bahagia-datar-sedih yang naik turunnya tidak terlalu kentara.

Beberapa bulan ini, sinetron berubah menjadi bertempo cepat. Macam FTV kali ya baru kenal saat papasan di jalan lalu tiba-tiba jadi pacar anak juragan pepaya. Bukan tidak menyenangkan sih tempo begini, tapi lucu aja hahaha. Dalam sehari saya bisa degdegan karena dua hal yang berbeda, senang atau panik, tinggal pilih.

Iya ini mah curhat aja, ga ada esensi apa-apa untuk pembaca haha. Maaf ya teman-teman.

Tangan kanan saya berotot, bentar lagi mouse luntur kayanya, kebanyakan diklik haha. So far so good lah. Semoga hari-hari rantau semakin menyenangkan setiap harinya. Btw liatin mobil kena macet dari atas jembatan penyebrangan itu rasanya menyenangkan. Berasa penguasa jalanan. Naon euy Yus haha

Daah
Read More

Thursday, August 25, 2016

Pengetahuan Baru

Saya ke Jakarta itu jarang-jarang dan ke situ-situ aja. Kali ini mestinya naik shuttle ke Blok M, ternyata mobilnya ada masalah, dipindah jadi yang ke Semanggi. Katanya nanti turun di komdak aja. Istilah apa nih saya baru denger haha. Taunya cuma viaduct aja. Ternyata maksudnya Polda Metro Jaya. Oh oh. Kalo search di Google sih Komando Daerah Kepolisian. Menarik.

Ini saya sudah di lokasi  Sambil nunggu orang yang jelasin kontrak datang, saya ngobrol sama seorang mbak yang mau interview. Jadi di ruangan itu selain ada saya yang bahas kontrak, ada mbak yang interview dan dua orang yang tes kemampuan komputer. Lalu ternyata, pada interview itu terjadi hal yang saya nggak kira akan terjadi.
Apa coba?

Mbak yang di-interview ini disenggol pertanyaan agak pribadi sama interviewernya. Lalu ternyata interviewernya punya pengalaman pahit yang agak mirip. Kemudian mereka jadi rumpi. Dengan nada kaya sinetron/FTV yang tokohnya orang Jakarta gitu lho. Ini pertama kali saya lihat interview yang lebih menyerupai ibu-ibu arisan. Nggak konsen jadinya saya dengerin Pak Kamal ngomong. Kepo soalnya hahhahahah
Tentang kegagalan rumah tangga intinya. Semangat mbak-mbak. Kalian wanita kuat pasti bisa! Ini pelajaran baru bagi saya. Semoga memberi pelajaran buat kita semua kalau orang ketiga itu perlu dikomunikasikan kehadirannya. Daripada udah kelamaan keburu tergoda. Tapi siapa juga ya yang mau cerita jujur begitu, agak ga mungkin juga. Apalah yang saya bicarakan ini haha. Daah
Read More

Tuesday, August 23, 2016

Menunjukkan Perasaan

Manusia dianugerahi hati oleh Yang Maha Kuasa. Dengannya, ia dapat merasa: haru, bahagia, gelisah, kecewa, dan banyak rasa lainnya. Kadang perasaan ini dapat disimpan sendiri, namun terkadang tidak. Sayangnya, tidak semua orang merasa nyaman mengutarakan perasaannya. Bahkan mungkin menunjukkannya pun tidak ingin.

Suatu ketika saya pernah ditanya, "Kok kamu bisa ngomong apa aja yang kamu mau? Enak ya bisa kaya gitu." (bukan nada nyindir ya haha).
Katanya, salah satu hal yang menghalanginya jujur mengungkapkan perasaan adalah rasa takut kehilangan. Buat saya, risiko itu sudah jadi makanan sehari-hari.

#nowlistening Sore - Belajar Untuk Riang

Risiko yang harus dihadapi setiap ingin menyatakan apa yang dirasa hati tidak lagi menjadi hal yang mengerikan ketika saya percaya. Saya percaya bahwa diri saya dan kita semua pantas untuk dicintai tanpa perlu menjadi siapa-siapa selain diri kita. Kepercayaan lainnya saya berikan pada orang-orang istimewa di sekitar saya, bahwa ketika saya beri mereka kesempatan untuk mengenal saya yang apa adanya, mereka dapat memilih dengan benar.

Terakhir, saya juga percaya pada rencana Tuhan. Jika kejujuran tidak menghasilkan penerimaan maupun kompromi, ini adalah bagian dari proses pendewasaan diri dan pencarian harus berlanjut.

Jadi, jujurlah pada diri sendiri. Kalau butuh untuk menyatakan perasaan, nyatakanlah. Tapi timing dan mannernya tetep harus oke loh ya haha. Jangan takut kehilangan, masih ada opsi kompromi biar tetap win-win.
p.s bisa aja kamu yang kompromi lebih banyak lho ya

Jarang-jarang saya begini pagi-pagi. Nampaknya sudah memasuki hari-hari emosional hahaha.

Tulisan ini untuk seorang teman yang sedang mencari teman sejati dan seorang teman lainnya yang sedang mencari teman hidup wkwkkwkk. Semangat untuk kita semua!

Btw oot, saya lagi nontonin semut-semut ngangkat barang. Apa ya yang menggerakkan mereka menuju tujuan bersama? Karena menyadari bahwa sendiri takkan mampu atau karena kesadaran yang lain? Hmm

Daah
Read More

Monday, August 22, 2016

Anak Rumahan

Sabtu

Sendirian di rumah seharian nggak jadi masalah karena banyak pekerjaan rumah yang bisa dikerjain. Meski akhirnya cape juga ga punya temen ngobrol. Hal hebat yang terjadi hari ini hanya satu: saya nggak tidur siang hahahaha. Jarang-jarang nih. Mungkin karena kerjaannya saya suka. Coba disuruh buka bahan kuliah seharian di rumah yang isinya saya doang, tidur pasti.
Oya, kayanya kalo saya jadi ibu-ibu yang di rumah terus, saya bakal jadi gendut. Ini dari pagi sampe sore kerjaannya mulut ngunyah mulu kaga berhenti.

Minggu

Kali ini di rumah seharian lagi, tapi banyakan jadi lebih seru. Apa rasanya ya jadi ibu saya yang tiap hari nongkrongin rumah yang sepi?
Tema hari ini masih beberes karena sedang full team. Ngga deng, biasanya tiap weekend begitu memang. Kamar mandi lantai dua disikat bersih. Bentar lagi dua penduduknya yaitu saya dan Hasna nggak lagi menggunakan dirinya. Lebay haha, padahal mah tiap minggu juga balik ke rumah.

Senin

Udah bosen beberes rumah, saya pindah lapak ke kosan. Sekarang dirinya udah bersih sebersih-bersihnya. Itu artinya, saya bingung mau ngapain lagi sampai tiba waktunya Marha pulang kuliah dan kami menuju rumah nebeng pulang Papa. Maka yang saya lakukan adalah scrolling reading list sampe ngeklik view more berkali-kali. Lalu sekarang jadinya nulis di sini. Ngapain lagi ya enaknya?

Btw dulu guru saya pernah bilang kurang lebih "Penulis itu harus banyak membaca. Kalau yang dibaca jelek, dia jadi tahu tulisan yang ga boleh dibuat itu yang gimana."
Karena lagi bacain blog orang-orang, saya jadi ngecek lagi tulisan-tulisan saya, enak dibaca nggak ya. Ini nemu kok kajian banget blognya lelah saya wkwk, semoga punya saya nggak bikin orang pusing. Tapi yang nulis memang suka meng-kaji sih kayanya.

Lalu sebagai orang yang nggak demen nasi (ngga deng), saya ingin ke sini gara-gara ini
Padella Kitchen
tapi lagi ga punya uang haha. Selamat iklan Anda berhasil kena ke satu orang

Btw lagi, kenapa ya saya punya ketertarikan sangat kuat pada tulisannya seseorang. Mbak nulis lagi dong, tolong hahaha

Udah saya udah berhenti scroll, sampai 2 months ago. Pegel ah wkwk
Sampai jumpa
Read More

Friday, August 19, 2016

Menuju Mandiri

Pagi-pagi saya menuju Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi. Mau ngapain cobaa? Hahaha bingo. Mau bikin NPWP. Sebuah hal yang wow kalo menurut saya. Rasanya itu kaya gerbang menuju kedewasaan gitu loh, kemandirian. Padahal mah nambah kartu di dompet doang wkwk, tapi brrrasa gimana gitu.

Selanjutnya sekitar pukul 9.20 saya menuju Bandung, mau ke sidangnya Isna sebagai M5. Asyik nih bentar lagi, tinggal nunggu Isti dan Ijun, Magnet bakal resmi sarjana semua. Eh tapi ga langsung ke kampus sih, mampir kosan dulu menyapa Clearesta yang seperti biasa masih nempel di kasur. Katanya sih udah bangun, tapi kesepian jadi tidur lagi. Ududuh kasiaan haha. Saya bilang ke dia kalau akan ke kantor pos untuk kirim dokumen. Dia ingin ikut, katanya daripada diem. Prihatin saya jadinya haha. Jadilah nunggu dirinya selesai mandi dulu baru caw ke kantor pos.

Tiba di kantor pos jalan Riau sudah pukul 11.05. Ini hari Jumat. Apa artinya saudara-saudara? Iya betuul, kantor posnya tutup sampai pukul 13 nanti hahaha. Untungnya ada pak satpam BNI yang sangat membantu, beliau menyarankan saya untuk coba kirim lewat PostShop. Maka berhasil-lah misi saya kirim dokumen. Ini pertama kalinya saya kirim lewat pos dan pertama kalinya lewat PostShop. Terimakasih Pak satpam BNI saya jadi nggak harus balik lagi ke sini jam 13 nanti.

Oya, pas saya antre itu, di belakang saya ada satu orang yang mau bayar listrik dan pdam, terus belakangnya ada yang mau beli token listrik. Apa rasanya ya bayar tagihan rumah sendiri? Saya jadi ngebayangin melakukan semuanya sendiri alias mandiri kaya gitu. Asyik kayanya.

Saya ke kampus. Sebenarnya Isna udah beres sidang dari lamaa, tapi Darin dan Yoanne nungguin saya dateng, baru deh foto. Bentar banget ketemunya haha, Isna sudah ditunggu Bunda. Selamat Isnaa. Semoga gelas S.Si nya bermanfaat buat banyak orang yaa

Tamat
Read More

Thursday, August 18, 2016

18/8 Good News is Good News

Before we begin, I'd like to tell you that this series will be posted from this point backward. The title of the post would consist of the date and the actual title.

Enjoy! (or maybe just read if you can't enjoy it hahaha)

Sejujurnya agenda saya hari ini adalah nulis post minimal 5 hari ke belakang. Namun apa daya, nonton video di Youtube lebih seru. Apalagi di kosan ada Clearesta yang sudah sembuh sakit, seperti biasanya dia akan buat harimu penuh cerita-ceritanya. Saya, Clearesta, dan ibumil Ita berencana makan bareng gitu karena sudah lama tak sua. Sayangnya bikin janji sama ibumil Ita agak sulit. Jadilah hari ini kami buat rencana-rencana kosong haha, entah kapan realisasinya. Duo itu baru saja sembuh sakit sih, jadi masih masa recovery yang tidak jelas sampai kapan. Semoga sehat selalu ya kalian semua, termasuk kamu pembaca haha.

Btw akhirnya kabar yang saya nanti telah tiba. Semoga jalan yang makin menantang ini membantu saya berkembang menjadi orang yang lebih bener haha. Melepas status mahasiswa nih yee

Oya, I think I got hello from the other side. Hai Arsyi! Ini saya kegeeran sih tapi kayanya iya haha. Semangat komprenya, makasih sudah menyapa dari tumblr wkwk.
Read More

17/8 Perasaan dan Peliharaan

Ki-Ka: Pentul, Pentel Jr, Pentel

#nowlistening Fifth Harmony - Stay (cover)
Hari ini agenda saya mencicil pindahan. Membawa barang-barang penting kecil-kecil pemberian dari teman-teman seperti potong kuku dari Tim Adelwin, Vivi, dan Irena serta kipas tangan dari Rozzi membuat saya mempertimbangkan untuk memboyong tiga peliharaan baru saya. Cuma, saya mengalami kebimbangan mending mengajak ketiganya atau salah satu saja. Saya takut terdapat kecemburuan sosial antara Pentel, Pentel Jr, dan Pentul kalau cuma sendiri yang diajak haha. Ya gitu deh, belum diputuskan hingga hari ini berakhir.

Btw hari-hari dramatis saya porsinya jadi bertambah sejak main perasaan #nowlistening Andra & The Backbone - Main Hati.
Entah kenapa, adaaa aja yang bikin perasaan ini muter-muter. Kadang kesel, kadang seneng, kadang terharu, dll dkk. Kali ini saya kebagian cemas yang durasinya panjang dan bikin macam-macam spekulasi dapat muncul di kepala. Padahal malam belum tiba loh (biasanya imajinatif-kreatif itu malam hari), akibat jalan tol yang lurus dan lancar barangkali. Memang kalau merasa melakukan sesuatu yang tidak sesuai norma masyarakat itu menyebabkan insecure ya. Yaelah gitu amat bahasanya haha. Untungnya kecemasan yang ini sudah berakhir. Syukurlah haha

Btw lagi, Astari sudah mulai bersemangat menyongsong masa depan nih sepertinya. Semangat Astari! (kaya orangnya baca aja wkwk)
Read More

16/8 Ke Kampus Lagi Setelah Sekian Lama

Topik Pagi


Pagi-pagi saya dipertemukan dengan tulisan di atas. Ada-ada saja. Baru sekitar 3 minggu yang lalu saya ngobrol tentang people who have been blablabla itu dengan Astari. Bukan people sih, saya. Haha. Lalu sekarang ada lagi yang membicarakan hal yang sama. Lucu juga.

Online Interview

Hari ini jadwal saya interview dengan sebuah BUMN. Setelah dilalui, ternyata tempur tanpa persiapan itu punya dua sisi menarik. Sisi pertama adalah kemungkinan gagal besar, karena sudah jelas tidak siap. Sisi kedua adalah hilangnya rasa deg-degan karena sudah tidak berharap. HAHA. Tapi seru sih, jadi semacam acara lawak gitu, timpal menimpal kalimat, terus salah satu pihak pasti ketawa. Apalagi tingkat spontanitas tinggi, makin fun. Ini bukan sarkasme, memang ini adalah interview paling menyenangkan yang pernah saya alami. Penuh suka dan tawa.

Hadiah Wisuda

Setelah makan siang, saya janjian dengan seorang dermawan karena hadiah wisuda darinya yang rencananya sudah di tangan saya dua minggu yang lalu ternyata hilang. Karena kedermawanan sang dermawan, ia membelikan lagi hadiah buat saya. Ini bagian yang saya nggak ngerti alasannya, tapi ya saya sih senang saja haha. Terima kasih banyak!

Pak Asa, Tata Usaha Prodi

Agenda selanjutnya adalah bertemu Pak Asa untuk menagih janji foto bersama. Kebetulan saya bertemu Bunga, sekalianlah foto bareng bertiga.

ada cameo di belakang haha
Setelah foto, kami rumpi-rumpi dulu sebentar. Biasalah Pak Asa ini memang biangnya cerita-cerita update HME. Lalu tiba-tiba beliau berkata,
"Makan yuk. Masa kita ketemunya di sini-sini aja."

Sebuah keajaiban ini haha. Saya dan Bunga sontak merespons ngeles,
"Nanti Pak kalo udah gajian ayo."

"Kelamaan, hari ini aja ayo habis saya pulang, jam 5an gitu"
Jengjeng hahaha.

Sepakat kami janjian setelah maghrib. Saya ikut Bunga ke residensinya karena bingung jam 3 sampai maghrib mesti ngapain buat menunggu. Bertemu Zarah yang juga interview hari ini, kami sama-sama menceritakan lucu-sekaligus-sedihnya interview yang telah terjadi. Saya nggak sendiri hahaha.

Lalu ketika nggak tahu lagi mau ngomong apa, saya kabur ke kosan Lovila. Saya memang sudah janji mau main sih. Sudah lama ga ngobrol-ngobrol.

Kosan Lovila

Isinya obrolan kami nggak jauh-jauh dari topik pengangguran pada umumnya: bagaimana mengisi waktu kosong ini. Status kerja teman-teman yang jarang saya temui saya tanyakan ke Lovila, penasaran sebanyak apa sih populasi taken di angkatan saya dalam waktu 2 minggu setelah kelulusan ini. Selain itu tentu saja ada obrolan soal konten blog haha.

Kue Balok Kanayakan

Lokasinya dekat sekali dengan PHD Dago, di pelatarannya gitu. Kue baloknya enak. Cincau hijau lemon juga enak. Mie rebus pake telor juga enak. Mungkin karena gratis hahaha. Nggak deng, memang enak. Cincau lemon itu sih mesti coba, seger mantap.

Saya tiba duluan sedangkan Bunga datang bersamaan dengan Pak Asa. Boncengan hihiw. Biar ga mati gaya, sambil menunggu mereka tiba, saya pura-pura baca menu. Banyak ya ternyata menu makanan dan minuman yang ditawarkan. Setelah tim lengkap, barulah dipesan kue balok dan cincau. Obrolan selama makan-makan gaul ini macam-macam. Kelakuan mahasiswa penuh prasangka saat reformasi, staf tata usaha di ITB, gosip-gosip couple di jurusan EL, EP, dan ET, dukungan Pak Asa jadi kaprodi EP, serta masih banyak lagi. Seru!

Saya pamit pulang sekitar jam 9 malam dengan dalih ingin pipis haha. Ada yang bikin deg-degan soalnya. Dua kalimat di atas ada hubungannya tapi nggak ada hubungannya.

Panjang ya. Sekian.
Read More

15/8 Jakarta Lagi

Hari ini saya sudah meninggalkan rumah pukul 3.15 dini hari. Hebat ya hahaha. Mengejar XTrans yang jam 3.45 soalnya. Kesekian kalinya duduk di dekat jendela, lama-lama saya jadi menikmati rasanya nontonin pemandangan jalan tol dari jendela mobil travel. Asyiknya jadi penonton kehidupan orang-orang. Lampu-lampu mobil berseliweran rasanya indah, terang-gelap-terang-gelap bergantian menghipnotis. Kalau diliatin lama-lama bisa bikin ngantuk haha. Apa sih padahal niatnya romantis ala novel wkwk.

Akhirnya saya beneran tidur. Bingung juga mau ngapain, gabisa mainan hp karena mabuk darat haha. Saya baru terbangun ketika kendaraan sudah melewati Bekasi. Terus ketika sampai sekitar pancoran, ada telepon. Entah sayanya yang tingkat "gampang terharu"-nya kelewatan atau ini memang harusnya bikin terharu. Orangnya kayanya kesel saya kerjaannya terharu mulu, tapi da gimana sulit haha

Saya tiba di KC pukul 7 kurang sedikit. Masih dua jam menuju waktu janjian. Nongkrong dululah di sana sampai hampir pukul 8, nungguin jam kantor buka haha. Lalu order Go-Ride untuk pertama kalinya. Woow haha. Sekitar 2 km bayarnya cuma 4 ribu. Gila apa ini.

Tiba di kantor pukul 8.10an, blablabla, interview sekitar pukul 9, cabs dari kantor pukul 9.45. Saat nunggu abang Go-Ride depan Sampoerna, saya ketemu Kak Jordi sang idola haha. Ternyata Kak Jordi kantornya di gedung Sampoerna itu. Aneh juga jam segitu baru mau masuk kantor, ternyata dia telat.

Sampai XTrans KC pas banget ada mobil yg menuju Bandung sudah siap berangkat. Ikutlah saya dengan mobil itu. Hore menempuh perjalanan 6 jam padahal urusannya 45 menit. Hore 200 ribu. Hahah.

Saya sudah tiba di Bandung pukul 1 siang, padahal harus menunggu sampai pukul 4. Akhirnya setelah makan di D'Cost sendirian dan mati gaya, saya nongkrong di musola BIP sampe pukul 3, lalu di Gramedia sampai pukul 4. Masih berharap ada si buku target, tapi harapan ini berulang kali pupus

Udah abis itu sampai rumah dengan selamat. Tamat
Read More

14/8 Pengangguran

Di hari Minggu yang cerah ini saya di depan laptop seharian. Paling nyuci dan jemur baju lah yang lumayan bergerak. Kelamaan begini kayanya badan saya jadi kaku haha.

Sudah lama ngga kena wifi, niat utama belajar excel agar menjadi kandidat pegawai yang cemerlang dengan mudah dikalahkan oleh video-video di Youtube. Ckckck mana pengendalian dirinya nih. Setelah berhasil minta bahan kuliah ke anak TI dan MRI, barulah saya serius baca itu buku supply chain sambil intip-intip video di channel ExcelsFun di Youtube. Iya saya kaum penyeberang yang haus akan ilmu pengetahuan wkwkkwkw.
Read More

13/8 Day 12: The Last Day

Lombok

Bersama Kak Diah, Kak Asep, Bagus, Iki, dan Ayah Kak Asep










Hari ini merupakan hari terakhir kami memijak tanah Lombok. Salah satu hal yang paling berat untuk ditinggalkan adalah masakan Kak Diah. Tidak ada lagi masakan pedas yang meski kepedesan tetep dimakan dengan lahap karena enak buanget. Masakan yang bikin saya naik berat badan sebanyak 4 kg hanya dalam 12 hari. Gaul kan? Iya emang gaul.

#nowlistening The Fray - How to Save a Life

Darin, Yoanne, saya, Giva, Azmi
Untuk penerbangan kali ini, saya bekal 2 buah chupa chups, mengantisipasi kejadian tidak menyenangkan pada penerbangan sebelumnya. Syukurlah segalanya aman haha. Di dalam pesawat, seat cover gambarnya Bakmi Mewah. Azmi yang mudah tergoda seketika mencetuskan keinginan makan Bakmi Mewah di atas awan. Sayangnya itu cuma harapan, adanya pop mie aja, bakmi mewahnya abis. Kasihan Azmi. Di pesawat kami kenalan sama bapak yang jalan sama dua anaknya. Keduanya masih kecil, sang kakak laki-laki masih TK nol besar sedangkan adik perempuannya belum sekolah. Si kakak ini punya rasa penasaran yang tinggi, bertanya pada Giva "Kak kok rambutnya warnanya gitu?"
"Iya ini aku mainan cat terus kena deh," jawab Giva.
Iseng emang tu orang.
Oya Darin dan Yoanne pindah ke depan, dapet green seat (ini pesawat citilink). Entah apa alasannya mereka diminta pindah, saya mau curi dengar tapi tak terdengar wkwk.

Jakarta

Penerbangan on time, kami sampai di Halim tepat waktu. Baggage claim lalu solat. Habis itu laaamaaa banget Darin, Yoanne, dan Azmi diskusi mending pake Grab atau Uber. Saya menunggu dengan lapar. Terus saya ingin Roti Boy, terus beli. Akhirnya diskusi usai dan kami makan di Bakso Lapangan Tembak Senayan. Enak-enak ya, tapi saya kena ketidakberuntungan. Mau beli A terus nanya mana yang ngga pedes dijawab B. Eh udah pesen B dan yang lain pesen A, ternyata B lebih pedes dari A. Heu

#nowlistening Keane - Everybody's Changing

Tataksian sudah datang, abangnya galak. Mood di mobil jadinya nggak enak. Kami janjian ngasih rate kecil dan bayar pas. Eh pas tiba di XTrans Darin minta saya ngelebihin bayarnya karena dia sudah bantu angkat barang. Lalu terjadi konflik antar saudara, Giva ngomel-ngomel ke Darin haha. Nonton aja aku mah. Emang orang ekspresif ga boleh sama orang ekspresif lama-lama ya. Bisa sering bentrok. Ini bukan pertama kali liat mereka begitu.

Saya jajan di 7-Eleven for the first time in forever loh sambil nunggu mobil datang, seru ya haha. Kami book seat jam 4 tapi mobil baru datang 5.30. Kendalanya apa ya macet kayanya, gatau deng. Di mobil ketemu ibu TL ITB angkatan 70an yang juga alumni SMAN 3 Bandung. Lalu jadi bahas acara Reuni Akbar dan dosen TL (bersama Yoanne si anak TL).

Bandung

Di pool XTrans, ada kolam ikan berbentuk huruf L.
Saya: (menunjuk ikan yang sendirian) Di pojok itu ada yang ansos
Darin: Bagaikan Yuna
Yoanne: (ketawa)
Darin: (serius) Ih kalo yang ansos gitu cepet mati siah ...
Saya: (noleh)
Darin: ... kalo ikan

Tamat
Read More

12/8 Day 11: Hari Penutupan

Hari kami dimulai setelah jumatan. Di sini, jam kerja selesai sesaat sebelum jumatan. Mau beli oleh-oleh nunggu Kak Asep pulang kantor dulu hehe.

#nowlistening Phillip Phillips - Home

Agenda kami:
1. Menuju Phoenix untuk beli oleh-oleh berupa makanan. Saya beli permen rumput laut dan kacang mete doang. Pelit ga punya uang wkwk

2. Menuju Sasaku untuk beli oleh-oleh berupa kerajinan tangan, kaos, atau kain tenun. Diselingi dengan trial video conference telkom saat menunggu Darin dan Yoanne selesai belanja. Agak fail karena pake browser di handphone, tanpa headset pula hahah.

3. Mampir Tahu Lombok 151A untuk beli tahu yaiyalah

4. Desa Sade untuk beli gelang. Giva borong gelang buanyaaak. Yoanne dan Darin beli hiasan berbentuk rumah adat Sade gitu. Saya nonton aja.

5. Perhentian terakhir, The Summit Dine and Lounge di Kuta.
taken by Azmi
Kesan pertama adalah kencangnya angin dingin bikin bulu kuduk meremang. Pas banget pula saya lagi ga bawa outerwear plus lagi pake baju tipis. Mantap masuk angin pak bu haha. Makanannya enak. Viewnya bagus. Tapi harganya huftina. Rasanya harus ke sini lagi kalau budgetnya udah lebih gede, nanti ya nabung dulu. Sebenernya ga semahal beberapa tempat makan di bandung sih, tapi ya bukan budget saya haha. Apalagi hari terakhir cenderung makin miskin kan wkwk. Kalo ke sini katanya bagus pas sunset. Lain kali yaa

Comfy, kan?
Di depan area hangat, di tempat saya berdiri area adem
Read More

11/8: Day 10: Kuta ala Jimbaran at Tasty Hesty Cafe

Hari ini kami jaga rumah. Ada dua motor sih yang bisa digunakan, tapi mager hahaha. Enak ternyata tidur-tiduran aja di kasur, pura-pura rumah sendiri. Tentu saja ini dilakukan ketika beberes rumah sudah selesai, jadi tamu ga boleh malu-maluin lah.

Akhirnya siang sekitar jam 2 bosen juga diem di rumah, saya dan Yoanne berniat jalan ke Desa Sade. Naik motor sih bukan jalan. Ini pertama kali saya bawa Supra X sodara-sodara. Ya terus kenapa haha. Berempat deng jadinya, Azmi ga ikut dia mengalah demi kebahagiaan kami.
Sampai di sana bukannya masuk ke tempat rumah adatnya malah nongrong di depan, makan bakso, makan jagung bakar, makan eskrim beli di alfamart, lalu pulang wkwk.


Ga langsung pulang deng, ke lapangan belakang rumah ada pertandingan sepak bola antarsekolah. Di sana ketemu Bagus dan Ibu (ibunya kak Asep maksud saya). Saya ketemu Kambing Etawa juga!

Habis sholat maghrib kami menuju Pantai Kuta, bakar-bakar ikan. Hore! Kami bakar-bakar ikannya bukan ikan laut, katanya sih sedang bahaya. Ada kandungan sesuatu yang tinggi pada bulan-bulan tertentu gitu katanya, termasuk bulan ini.
Lokasi numpang bakar-bakar di Tasty Hesty Cafe, Kuta. Monggo ngegoogle, di tripadvisor.com ada juga kayanya. Ini punya temen kecilnya Kak Asep yang katanya mantan koki di sebuah hotel (apa nama hotelnya saya lupa). Pancake-nya enak, kare ayamnya enak. Ini makanan keluar sendiri tanpa order. Nggak ngerti saya, treat atau Kak Asep yang bayar. Terima kasih banyak semoga sehat selalu. (cuma bisa bayar pake doa wkwk). Kare-nya enak beneran ini mah tapi, bukan karena saya ga usah bayar. Belum pernah makan yang gini, berempah tapi ga terlalu bikin lidah bergoyang. Enak!

Juga nggak bisa dipungkiri masakan Kak Diah selalu enak. Kali ini bumbu ikan bakarnya enak mantap luar biasa. Meski kata beliau kurang manis, ini udah uenak. Beneran deh. Ini pas nulis aja jadi ngiler. Eh tapi namanya juga ala-ala jadi ga beneran kaya Jimbaran ya. Jimbaran mah terlalu berkilau-kilau haha

Kak Diah koki luar biasa
Nih saya ambilin gambar Tasty Hesty bagian dalam dari tripadvisor.


Betah dan puas saya di sini berlama-lama, ketemu makanan enak melulu.
Read More

Wednesday, August 17, 2016

I AM BACK!

Hello there :) It's been a while, hasn't it? How are you doing, dear readers? Ehehe
After being encouraged by some people, I decided to go back into my "write anything you want" mode.

This past month is kinda exhausting. Well, absolutely fun and amazing actually. "Talk that talk" sessions, graduation, trip to Lombok, job hunting, stepping into new relationship, nothing can beat the excitement. But, those exciting moments drained my energy. So, after all things has been settled and I've got time for myself, I am back for you <3

I am preparing some posts in the backstage, so be prepared haha. No, I am kidding. You don't have to. Well, we'll see.

So, see you tomorrow.
Read More

Monday, July 4, 2016

Idealisme

Karena kurang kerjaan, saya jadi lebih sering jalan-jalan di media sosial. Akibatnya, saya bertemu dua blog yang mengingatkan saya soal bagaimana harusnya sebuah blog berdampak terhadap pembacanya.

Tapi ya gitu, kadang merealisasikan sesuatu yang dianggap ideal itu sulit juga. Saya yang serius lebih jarang muncul dibanding saya yang cengengesan. Munculnya cuma malam, kalau nggak lampu kamar udah keburu dimatiin, hp kejauhan jadi mager. Jadilah tulisan yang terekam di blog ini yang macam-macam iseng ga jelas gitu.

Ya gitu deh hahaha.
Kalian menerima saya apa adanya kan? #berharaplebih
Read More

Saturday, June 25, 2016

Breaking News

Pemirsa, hari ini telah terjadi fenomena istimewa. Selama kurang lebih 8 tahun absen dari muka publik, pada hari yang luar biasa ini, panah timbangan kembali menunjukkan dirinya di atas strip pertama. Luar biasa. Mungkinkah ini hanya kebetulan semata? Ataukah kondisi langka ini akan terus bertahan bahkan ketika Ramadhan telah usai? Nantikan kisah selanjutnya pada breaking news edisi Syawal.
Read More

Monday, June 20, 2016

Uang Makan

Ini tulisan singkat.

Saya kepikiran. Uang yang saya sisihkan perbulan buat sesuatu yang sangat penting buat saya ternyata sama jumlahnya dengan biaya satu kali makan malam buat orang lain. Bukan menyalahkan gaya hidup tapi kok ya hm ya gitu.

Barangkali makan malamnya penting buat hidupnya jadi keluar uang dalam jumlah segitu bukan merupakan suatu hal yang disayangkan. Toh misi pribadi tiap orang kan beda ya. Jadi prioritas pengeluaran uang ya beda juga. Yaudah.

Semoga kita semua bahagia, termasuk mbak-mbak pegawai rumah makan, semoga gajinya cukup buat hidup ya mbak. Maafin saya nggak ikutan nyumbang. Saya sedih beneran ini mah.
Read More

Saturday, June 18, 2016

Wednesday, June 15, 2016

Tuesday, June 14, 2016

Talk That Talk: From Mandiri Grafika to Goa Session

Sometimes I wonder, "What did I do wrong?"
Or even more philosophical question like "What is wrong and what is right?" frequently comes to mind. I've been asking this kind of questions for years. No answer yet.

I wonder.

#nowlistening Birdy - Skinny Love

Today, after printing some paperwork, I walked to Goa with a friend. Close-but-not-that-close friend. We talked about things, started with a question from me, about my attitude and how do I behave in front of others. "Aku gini ga sih?"

"Nggak kok," he answered. And then silence.

I know he meant it. But the answer couldn't calm my insecurities hahaha. After some "Why did they do this? What am I supposed to do?", before parting, he said, "Jadi diri kamu apa adanya suy. Nggak apa-apa kok."

Thanks for listening, I owe you.
Read More

Monday, June 13, 2016

Orang Mereview

Saya penasaran Silmi itu ngegaul di mana, kok bisa begitu tulisannya. Dulu sekali saya pernah baca review Sheila buat kine LFM, judul film yg direview apa saya udah lupa. Namun, seingat saya, bahasanya ngga se-luar-biasa tulisan Silmi. Entah kenangan yang sudah pudar atau saya yang sekarang agak berlebihan.

Zaman mintain film itu bukan sekadar copy paste memang lumayan seru. Seperti ada transaksi tukar informasi gitu. Saya jadi kangen rumpi sama Sheila.
Read More

Sunday, June 12, 2016

Sunday, June 5, 2016

Friday, June 3, 2016

Rencana eps 2: Progress Report

Baiklah kali ini saya ingin update eksekusi rencana bulan Juni yang ada di post Rencana.

Rencana D akhirnya berhasil dieksekusi hari ini. Hurray. Tinggal tunggu dua minggu lagi untuk rencana D part 2. Saya mau berusaha agak keras untuk rencana-rencana bulan Juni ini, barangkali jadi yang terakhir kan. Jadi dedikasinya lebih hahaha.

Tadi chat sama Lunnetta harusnya ngobrol laporan kabar harian tapi dia nyinggung-nyinggung Rencana C jadinya rada kesel sih ya. Tumben dia yang usil, biasanya saya yang menang kalo soal gangguin orang. Kemungkinan besar rencana ini nggak dieksekusi sih. Sepertinya langit sudah berkata tidak.

Rencana B udah saya ubah jadi ide yang lebih matang, tapi targetnya diperluas biar ga bikin iri hahaha. Ih siapa juga yang mau iri ya haha. Pesan-pesan yang mau disampaikan udah saya bikin kata-katanya di kepala.  Bentar lagi ditulis di kertas sih. Mungkin Senin.

Lalu sidangnya belum tapi grup Ikan dan Akuarium udah bikin baper AAAAA. Berapa event lagi yang harus kubikin-bikin sebagai alasan aku ketemu kalian guys? Apa aku bikin beberes lagi?

#nowlistening The Temper Trap - Need Your Love

Rencana selesai sidang ada, rencana di dalam ruang sidang belum ada. Mantap memang.

Btw kayanya saya juga mau siapkan sesuatu buat yang bukan teman-teman kuliah tapi selalu ada di kehidupan perkuliahan ini. Kepikiran gara-gara tadi nebeng pulang sama Pak Nana (lagi) padahal istrinya sedang nggak di Annex (yang berarti beliau nggak searah sama saya seharusnya). Big thanks Pak.

Tamat
Read More

Membaca dengan Benar

Seluruh tubuh ini bercerita. Bagian mana yang ingin kamu terjemahkan? Mulut atau hati?

#BukanGalau #NanyaBeneran

Menurut kamu yang memutuskan itu yang nulis atau yang baca? Saya sih vote kalau yang nulis yang memutuskan. Cuma kadang ada pembaca super jago yang bisa baca yang tidak disampaikan. Saya punya satu teman yang segaul itu. Tadi pas nulis wishes sampe nangis wkwkwkwkwkw.

Padahal saya cuma cerita tentang orang rumah, tapi dia menangkap yang lain. Padahal saya cuma cerita saya main sama si A, jalan sama si B, makan sama si C. Dia menangkap yang lain. Padahal saya cuma cerita saya jadi suka lagu X, baru nemu band Y, ingin dateng acara band Z. Dia menangkap yang lain. Padahal saya cuma ngelirik, dia menangkap yang lain.

Yaudah. Saya senang dan sedih bareng dia kayanya. Memang hidup itu warna-warni.

Selamat ulang tahun keduapuluhdua Astari! Semoga selalu bahagiakan orang dan bisa bahagiakan diri sendiri. Jangan deng sepihak amat cintanya. Semoga bisa saling membahagiakan dengan semua orang di hidupmu tahun-tahun ke depan. Jangan nangis sendirian terus baru ngechat aku hahaha.

Fangirling dulu, rambutnya berkilau.
Read More

Thursday, June 2, 2016

Syukur

Btw tentang #perempatan, ternyata kekuatan supernya nggak jadi dipake. Alhamdulillah hemat energi. Plus acaranya worth it. Saya jadi (kembali) jatuh cinta sama Mr. Sonjaya. Jadi saya senang. Masnya bikin saya bahagia karena senyumnya dan jogetnya, dan sepatunya bagus. Kalo bukan karena dia pasti mata saya nempel sama Baya. Eh kalo namanya Dimas boleh dipanggil Mas, kan? Ahahahaha

#nowlistening Tulus - Satu Hari di Bulan Juni

Hari ini hasil TOEFL ITP keluar. Target yang saya pasang untuk tes toefl for the first time in forever ini adalah:
1) lebih baik dari hasil prediction,
2) membuktikan pada diri sendiri kalau saya bisa bahasa Inggris,
3) be the best version of me,
4) mencapai angka segitu.

Sesungguhnya saya itu senang lihat muka mas yang jaga UPT Bahasa pas bilang sesuatu yang bikin saya merasa berada di langit ketujuh dan mencapai target nomer 2. Lagian angkanya udah mencapai target nomer 1. Tapi kok ya target nomer 3 itu terasa tidak tercapai kalau saya belum berhasil menaklukkan target nomer 4.

Nggak gampang puas itu bagus untuk memicu semangat ya, tapi tidak baik jika ditunjukkan ke orang lain. Akan timbul respons seperti ini:

"Baguslah segitu mah"
"Bersyukur suy"
"Jangan gitu, kan ada pekerjaan yang lain juga"
"Edan"
"Buset maunya berapa emang?"
dan lain-lain.

Responsnya nggak jelek, tapi bukan yang saya harapkan hahahaha. Inginnya "yah sayang banget dikit lagi bisa tuh harusnya" gitu lho. Beda 17 doang menuju target yaampun harusnya saya serius pas ngerjain structure.

Tapi ada chat "Papa proud of you" sih gapapa deh saya senang. Semoga tes ini membuka jalan pikir saya bahwa mentang-mentang salah satu buku favorit berjudul "Grammar in Use" jangan jadi sombong. Malah gagal di situ kan. Dan amanat ceritanya adalah ketidakpuasan terhadap diri sendiri sebisa mungkin tidak dinyatakan di depan publik.


Mari move on. Masih ada mimpi yang harus dikejar. Salah satu cara bersyukur dengan segala pemberian Tuhan adalah hidup dengan sehidup-hidupnya, ya ga?

Edan.

Btw maaf ryl yang saya maksud dengan "aduh ga konsen listeningnya" pas selesai tes itu kaya standarnya orang ambisius gitu lho. Jangan diambil hati wkwkwkw. Standard saya tinggi kalau soal bahasa. Satu-satunya yang bisa dibanggakan soalnya haha.

Amanat lagi, terakhir ini mah:
Ternyata tidak mampu mengalahkan orang lain tidak semenyedihkan tidak mampu mengalahkan diri sendiri.
Read More

Wednesday, June 1, 2016

Kegelisahan

Karena kata mbak Sarita (kurang lebihnya) "kalau nggak ada kegelisahan ngapain hidup", saya mau berbagi gelisah #eaa

Selesai kelas business communication, saya ngecek pengumuman yang lolos round 1 sesuatu. Yoi nama saya nggak ada eheu. Galau langsung. Cuma ada dua anak teknik dari 25 orang, mesin ITB dan sipil UI. Bukan cuma yang ingin saya garis bawahi, tapi ada dua anak teknik. Iya ada dua, berarti harusnya saya juga bisa gitu lho. Kan jadinya kesel gimana gitu ya. Enaknya keselnya dipake buat apa ya, saya mikir. Mungkin habis ini saya ambil IELTS di edx.

Saya ke sekre paduan suara karena Kunfachri bawa oleh-oleh dari Yogyakarta. Terus ditanyain sidangnya kapan. Selasa guys selasa saya sidang. Nggak deg-degan sidangnya tapi deg-degan hidupnya mau diisi apa habis itu.

Lanjut mampir ke himpunan dan sekitarnya. Kelihatan tim Astari lagi ngerjain slide sidang. Langsung inget saya baru ngerjain sampai latar belakang gara-gara kemarin kelamaan sibuk pilih warna kuning dan biru yang gimana. Goa belakang sepi, goa depan juga. Lalu saya pulang.

Di Bungsu biasanya bapaknya senyum-senyum doang, ini tadi ngelirik sambil bilang
"Kamu teh nggak beres-beres?"
Kaget saya. Tumben. Belum sempet nyapa. Padahal biasanya kalau saya sapa seheboh apa juga bapaknya cuma ngomong "halo".
"Hampir, Pak, hampir. Minggu depan aku sidang," jawab saya.
Terus bapaknya angguk-angguk doang.
Pas pesanan beres, sambil ngasih makanan beliau bilang, "Sukses ya."
Ih aku terharu, Pak, makasih banyak.

Di Tamansari saya papasan dengan Arief.
"Hai! Mau makan?" sapa saya.
"Selasa ya?" katanya.
Yoi disapa apa dijawab apa heueuh. Ketawa aja lah saya mah.

Sambil meneruskan perjalanan saya mikir tiga pertanyaan besar yang dari tadi di kampus udah kepikiran.
1. Mention things you're good at!
2. Is it only you or most people have that ability?
3. What good does that strength bring to your community?

Namun segala pikiran dan gelisah itu buyar, ketika bertemu kecoa terbang begitu buka pintu kosan.
Yoi, kau mengalihkan duniaku.

Btw, saya ngomong yoi tiga kali di tulisan ini hahahah.
Read More

Swallow

Ini adalah misteri yang masih belum terpecahkan sejak baru beli hingga hari ini. Kenapa dua sandal jepit yang sama-sama bermerek Swallow ini bisa begitu berbeda penampakannya hanya karena beda pemilik? Padahal keduanya baru aja saya cuci.

kiri saya, kanan mbak Ita.

Misteri Lain


Kenapa Anlene One-A-Day menganjurkan konsumennya untuk mengonsumsi 2 pak per hari? Padahal One-A-Day.

Read More