Thursday, December 31, 2015

Liburan: Hari 9



Today is the day. Perjalanan dimulai dari stasiun Kalisetail. Kami tiba pukul 05.10, lebih awal 45 menit dari jam keberangkatan. Setelah cetak tiket Malang-Yogya untuk saya dan Clearesta, saya menemani orang-orang sarapan di kantin di area stasiun.

05.45 saya menuju peron. Setelah periksa tiket dan identitas, saya menunggu di sisi paling kiri peron 2, bersama banyak penumpang lainnya. Ada tas kuning yang disimpan begitu saja di tengah, di antara dua rel. Warnanya bagus dan menarik perhatian. Jadi saya foto haha


And the trip began, kereta berangkat tepat waktu, 05.55. Saya duduk di sebelah kiri kereta, di depan saya ada mbak bertujuan Malang yang sering sekali terima telepon tentang kerjaan. Serong kanan ada siswa SMK jurusan otomotif yang baru kelas 1 dan terlihat polos. Sebelah saya kosong. Kemudian ditempati mas-mas petani dari Kalibaru yang mantan guru SMA. Ternyata dia duduknya nggak disitu haha. Di stasiun Kalibaru ada bapak dan dua anak yang kayanya sedang nontonin kereta lewat. Anak cowok itu seperti melakukan sebuah 'jurus' untuk menghentikan laju kereta. Kemudian dia melambaikan tangan ketika kereta melaju kembali. Lucu.


Perjalanan mulanya hanya ditemani pemandangan hijau dan Stephen R. Covey. Mencatat hal yang penting di buku biru, kadang catat di handphone, kadang foto bukunya untuk quote haha. Saya bahkan sempat menyampaikan quote ke Ridhan. Tapi ga diread haha. Dia ke kampung Lio kali ya.


Nah namun hal tersebut berubah ketika mas petani tadi ngajak ngobrol si siswa, basa-basi biasa. Siswa ini agak pemalu dan halus suaranya. Kemudian beberapa menit kemudian mas petani ini ngajak saya ngobrol juga. Dia bilang enak kalo ngobrol sama mahasiswa, lebih nyambung. Tersanjung saya.

We talk about things a lot. Cara-cara menjalani masa SMA biar tetap banyak teman tapi prestasi bagus, peluang otomotif di Indonesia, isi bukunya Covey, bedanya Bandung Malang Kalibaru, game Clash of Clans, dan masih banyak lagi. Mas petani ini bilang "Untung saya ngajak ngobrol Mbak. Coba kalo nggak, kan nggak bisa ketawa-ketawa kaya sekarang. Ngelamun aja gitu"
Saya jawab "Ahaha, saya emang suka lihat-lihat ginian mas" padahal dalam hati saya bilang sebenernya saya takut sama mas. Tapi ga tega. Mas petani ini orangnya tipe-tipe pencair suasana yang bercandaannya biasa aja. Tapi ya menyenangkan sih. Beliau cerita kalau misi hidupnya itu untuk membahagiakan orang lain. He said that he is a natural entertainer.

Tiba di Jember, penumpang asli kursi 8D hadir sehingga mas petani tadi kembali ke kursinya. Saya lanjutkan ngobrol sedikit dengan adek siswa SMK, kemudian kembali membaca dan mencatat. Perjalanan setelahnya ya isinya memandangi jendela kiri, mengamati penumpang, mengamati orang-orang yang nungguin palang kereta. Hingga kemudian saya tiba di Kabupaten Malang. Clearesta udah mulai teror chat.

"Uda nyampe mana? Aku otw stasiun"
"nggak tahu haha. ijo semua"
"okay"
"Ijo?"
"pohon maksudnya haha"

kemudian saya kirim gambar seadanya


"Mana tuh wkwk" respon Clearesta. Yaiyalah siapa juga yang bisa tahu hanya dengan melihat rumput haha

Saya tiba di Stasiun Malang (Kota Baru) pukul 12.50an. Karena ada kereta di peron sebelah, saya dan arus yang ada mesti lewat semacam terowongan. Seru ya serasa di subway mana gitu. Terbayang oleh saya adegan Jason Statham kejar-kejaran di sana. Ya atau The Raid 2 juga boleh lah. Imajinasi saya yang keren kayaknya.

Clearesta sudah menunggu di depan pintu keluar. Saya ingin ke toilet dulu, tapi tidak dapat menemukan adanya toilet. Terus kami ngide pergi ke SMAN 3 Malang, sekolahnya Clearesta, Aghnia, Dwiky, dan Rozzi. Niat ya padahal jauh. Masa cuma untuk ke toilet aja. Sekalian deh saya foto buat pamer ke Aghnia dan Dwiky haha. Btw sekolahnya kaya SMA saya, kebagi gitu. Tapi mereka kebagi tiga sih, saya cuma kebagi dua. Suasananya kaya penjara. Pagarnya tinggi-tinggi. Saya dan Clearesta sempat sok-sok main basket dan bola dulu bentar sampai muncul anak-anak KMN (Keluarga Mahasiswa Ngalam) muncul dan menyapa Clearesta. Mereka sedang ada acara Ganesharing gitu katanya.

yusrina dan clearesta

nulisnya belum selesai tapi lelah. sebenarnya saya tidak ingin menunda supaya excitement-nya masih luar biasa tinggi. namun sekian dulu

updated soon

Malang, 12.18 pm

dilanjutkan di dalam kereta Malioboro Ekspres

Hari ini sebenarnya Clearesta juga kedatangan tamu lain, dari Jakarta. Dia dan teman-temannya berniat menjamu tamu ini. Katanya sekalian saja saya ikut dengan mereka. Sekarang mereka sedang di tempat es krim Pak Oen. Setelah mereka selesai mereka akan menjemput kami di SMAN 3 Malang.

Berkenalan dengan orang-orang baru: Tatang, Dea, dan sang tamu dari Jakarta yang ternyata PSM 2013, Vania. Teman-teman saya nyambung-nyambung ya ternyata. Btw Tatang dan Clearesta itu seSMA di 3 Malang sedangkan Dea dan Clearesta itu seSMP. Mereka berempat GEA 2013 jadi saya ini berasa penyusup hahaha.

Tidak sulit untuk nyambung sama obrolan dan bercandaan mereka karena ternyata kelakuan mereka sama saja dengan teman-teman saya di HME. Sepanjang perjalanan dengan mobil Tatang, adaaa aja yang diketawain atau diomongin padahal kadang nggak penting. Seru sih parah.

Destinasi pertama Bakso Bakar Trowulan 65 karena kami berlima belum makan siang. Oh baru diketahui ternyata tour guide dan driver kami ini sedang puasa. Tak tega tapi dia berulangkali berucap "eh selo banget selo selo" jadi ya mau tak mau kami makan. Memang lapar juga.

Datang di sana kami order 20 bakso bakar pedas dan 20 tidak pedas, Tatang deng yang order. Ambil mangkuk sendiri, ngisi bihun bawang goreng dan seledri sendiri, ngasih kuah sendiri. Saya baru tahu makan bakso bisa semandiri ini haha. Yang pedas sepertinya memang pedas, Dea dan Vania mukanya bereaksi layaknya orang makan pedas. Yang nggak pedas rasanya manis dan ada pedasnya sedikit. Enak sih menurut saya. Kata Tatang bakso bakar yang enak memang di sini. Dea mendebat dengan bilang kalo di daerah X ada juga dan enak banget. Tapi kami nggak ke sana buat membandingkan kok. Masa makan bakso bakar dua kali sehari.


Btw saya nggak tahu harga, karena Tatang insist kalo dia yang bayar. Orang ini agak heboh. Rekap semua order, nyari meja, nawarin dan ngambilin minum, maksa Clearesta nambah minum, dan puncaknya rebutan bayar sama Dea dan Vania. Aneh. Lebih aneh kasirnya. Dea dan Vania nyodorin uang duluan tapi dikembaliin lagi, yang diterima uang Tatang. Dia mengaku punya softskill mengambil hati kasir. Hm menarik.

Tujuan kami selanjutnya adalah MochiMaco di Jalan Soekarno-Hatta no. 30 kav. 3. Katanya sih tempat makan mochi es krim yang lagi hits di Malang. Tempatnya bagus, ya kaya tempat nongkrong di Bandung lah. Cantik dan nyaman dengan lampu warna kuning yang bikin suasana ramah. Sayang menurut saya desain pantry-nya kurang bagus. Dea merekap pesanan kemudian berniat membayar. Sudah berdiri di depan kasir dan menyiapkan uang, tiba-tiba datang uang dari sebelah kiri alias Tatang yang langsung disambut oleh tangan mbak kasir. Entah ada apa antara Dea dan Tatang sehingga terasa suasana kompetitif dalam aspek yang agak tidak wajar ini. Saya rasa mbak kasir terpesona oleh Tatang sih. Habis nerima uangnya senyum-senyum gitu. Dea bereaksi "Loh Mbak kenapa uang dia yang diterima?" sambil kesel-kesel heboh gitu haha. "Biasa softskill," kata Tatang. Lucu mereka ini. Persaingan selanjutnya terjadi antara Dea dan Vania ketika mbak kasir nanya "Ada 2 ribu? Biar pas 5 ribu kembalinya". Lucu mereka ini.

Saya, Clearesta, dan Vania merasa mbak kasirnya cantik. Saat naik tangga ke lantai 2 Tatang mengakui hal itu haha. Terus yang antar pesanan kami mbak yang di kasir tadi itu. Pas kami tanya "yang mochi ini isinya apa mbak?" Dia membuat kami main tebak-tebakan rasa. Yang semangat Clearesta dan Vania sih. Saya penasaran memang setiap pengunjung yang bertanya dibikin main tebak-tebakan atau benar mbak ini sedang terpesona haha.

Mochi eskrimnya enak. Pake banget. Saya pesan Taro dan Vanila. Dua-duanya isinya eskrim dan super enak. Mochinya nggak terlalu tebel kaya yang saya pernah beli di suatu tempat di Bandung. Es krimnya enak juga. Punya Vania dan Clearesta yang rasa Cheese Cream ternyata isinya bener cream cheese kaya cheese cake beneran. Waaw. Saya mesti kesana lagi kalau saya ke Malang. Harus.



Foto di atas dipost di grup line GEA 2013 haha. Ada yang komentar "ada satu orang yang nggak dikenal". Hayolo hahah

Kami bingung mau ke mana lagi karena hari hujan. Oya keluar dari MochiMaco, Dea dan Vania rebutan bayar parkir. Tapi yang diterima adalah Tatang tentu saja. Kami akhirnya memutuskan menuju tempat makan Tahu Campur. Eh ternyata tutup. Karena dekat dengan Pecinan sekalian saya dan Clearesta mampir toko Barokah untuk beli sprei buat Mbak Ita haha. Oya kami lewat Kampung Arab yang jadi bahan thesis Mbak Ita. Oya ini isi chat saya dengan kakak yang kalo ngechat saya dan Clearesta pasti lewat Clearesta. Jago bikin orang kesel emang orang ini.


Tujuan selanjutnya Illy Cafe Jalan Arjuno 36, yang katanya makanannya hits dan terkenal. Pasta-pasta gitu. Sayang ternyata tutup setiap hari Kamis. Selanjutnya kami menuju Kedaishi di Jalan Wilis 25.

Ini perhentian terakhir sekalian sholat ashar dan nunggu berbukanya Tatang. Dea pesan Takoyaki sedangkan saya pesan es serut yang diberi toping karamel dan sweet corn serta cornflakes, keju, dan susu. Enak haha. Clearesta pesan yang sama dengan saya. Vania pesan yoghurt bertopping buah potong. Punya saya harganya 18 ribu. Hari ini makan manis-manis mulu ya haha. Enak sih tapi gimana dong. Sambil makan biasa ngobrol-ngobrol. Nggak tahu kenapa bahas MBTI waktu itu. Saya sama Vania sama, golongan darah sama pula. Mereka percaya soal sifat golongan darah fyi. Terus Tatang tes dan hasilnya sama dengan saya dan Vania. Sesuai pula dengan tebakan kami berdua di awal dia ngerjain tes haha.


Kami pulang dari Kedaishi selepas Maghrib. Masih terjadi persaingan bayar parkir kali ini masih antara Tatang dan Dea. Oya tadi bayar Kedaishinya berhasil dilakukan oleh Dea. Dengan strategi tiba-tiba mendekati kasir saat Tatang sedang berbuka sehingga yang terdengar hanya bon diprint dan transaksi selesai haha. Btw saya dan Clearesta jadinya nitip patungan ke Dea buat dititip ke Tatang. Nggak enak karena takut menyinggung tapi lebih ga enak karena ngerepotin.

Saya dan Clearesta didrop off di rumah Clearesta. Terima kasih Clearesta, Tatang, Dea, dan Vania telah membuat 5 jam saya di Malang luar biasa menyenangkan. Senang jalan-jalan sama kalian haha.

Selanjutnya saya kenalan dengan Nana dan Awan, keduanya adik Clearesta. Sambil nunggu orang tua Clearesta pulang dari rumah sakit, saya numpang mandi. Terus dikasih jagung bakar sama Nana waaw. Terus diajak ke acara tahun baruan RT situ oleh Ibunya Clearesta waaw. Terus saya ikut denger dangdut, berdoa, nonton orang makan, lalu pulang sekitar pukul 21. Ngantuk banget. Oya saya dan Clearesta bikin surat isinya ucapan untuk Mbak Ita. Nulisnya bikin sedih huhu. Terbawa perasaan gitu pas nulis, sadar bentar lagi anggota gengnya berkurang. Setelah beres dan nulis blog sedikit. Akhirnya saya memutuskan untuk tidur sekitar pukul 1 am.

Sekian
punten panjang pisan postnya
Read More

Wednesday, December 30, 2015

Liburan: Hari 8

Beberapa post terakhir saya cerita soal sayur mulu ya haha. Kali ini sarapan saya adalah sayur pakis. Pakis dan semanggi sama-sama dalam Divisi Paku-pakuan/pteridophyte. Keduanya sama enaknya kalo disayur, apalagi ditumis haha. Keduanya juga cuma bisa saya makan kalau saya sedang di Banyuwangi. Apa saya tinggal di sini saja ya kelak? Hmm menarik.

Hari ini nggak pergi kemana-mana. Kerjaan saya cuma upload beberapa foto ke blog, setrika, dan packing. Horay akhirnya datang juga hari yang dinanti-nanti. Saya sudah cetak tiket kereta dua hari lalu. Jadi besok tinggal berangkat saja ke Malang dari Stasiun Kalisetail. Can't wait haha. Tadi chat sama Clearesta soal rencana besok mau ngapain aja dan beli apa buat Mbak Ita. Pertama kali naik kereta sendirian dan pertama kali ke Malang sendirian nih. Saya udah nggak sabar.

Sekian, sampai jumpa di Malang

Sumbersari, 17.18

Tambahan: Malam ini ada menu botok tawon di meja makan. Luar biasa ya menunya. Harganya 5 ribu sebungkus. Mahal juga ya. Itu jadinya tawon yang masih larva gitu diambil dari sarangnya. Kasihan ya baru sebentar merasakan hidup
Read More

Tuesday, December 29, 2015

Liburan: Hari 7

I would like to congratulate myself for being consistent in writing this blog since last year. It's been a year YEAY CONGRATS!!

okay pardon the self-talking thing haha, here we go

Hari ini saya nemu makanan baru lagi, sejenis kacang yang namanya kedawung. Bentuknya seperti almond, tapi rasanya nggak mirip. Menurut saya sih nggak begitu enak haha. Kata Om Yon (yang ngasih) kalau makan kedawung nanti jadi suka buang angin haha.

Kami mampir ke rumah Om Yon tanpa rencana. Saat dalam perjalanan menuju Pantai Plekung, kebetulan beliau ada di depan rumah. Terjadi sapa menyapa dengan jarak lebih dari 3 meter (antara mobil dengan teras rumah), yang akhirnya dilanjutkan dengan mampir ke rumah dan diberi oleh-oleh macam-macam makanan termasuk kedawung dan cipiran. Tau cipiran nggak? Itu kue dari tepung ketan yang bentuknya mirip kecipir. Khas Banyuwangi tuh.

Pamit dari Om Yon, kami melanjutkan perjalanan. Tapi batal ke Pantai Plekung karena menurut teman ayah saya, di sana nggak bisa pakai mobil pribadi karena harus sewa. Sayangnya harga sewanya 250ribu per person untuk pergi-pulang. Mungkin karena sasarannya udah internasional kali ya. Ombak di Pantai Plekung ini sudah terkenal di antara para surfer dunia. Karena mahal, akhirnya kami memutuskan menuju Grajagan.

Grajagan

Grajagan itu pantai yang pertemuan antara sungai dan lautnya agak deras gitu jadi kaya grajagan. Apa ya grajagan bahasa indonesianya saya nggak tahu. Ini kali kedua saya ke pantai Grajagan. Biaya masuk per orang Rp 12.500,00. Sampai di sana ternyata panas sekali. Jadi ya cuma jalan keliling-keliling saja. Di sebuah pojok tiba-tiba ada tangga. Ayah saya ngajakin naik. Biasalah jiwa petualangnya terlalu besar. Ada fotonya nanti diupload kalo ada koneksi haha.
ki: tangga di sebuah bukit; ka: pemandangan dari atas, airnya biru


ketemu ayam, warnanya bagus


Saya makan es krim dua kali hari ini. Menyenangkan haha

Lesti nyanyi Zafin sama Judika huhu bagus ngets. Ini saya lagi nonton D'Academy Asia di rumah Sumbersari. Kapan saya bisa nyanyi dangdut sebegitu bagus ya hm.

Sumbersari,19.40
Read More

Monday, December 28, 2015

Liburan: Hari 6

Sarapan pagi ini saya ketemu sayur baru lagi. Namanya sayur lompong. Jadi batangnya tanaman talas bisa dimasak, itu mungkin ya yang disebut dengan lompong. Tadi itu bumbunya seperti kalau ibu saya masak daun ginseng. Ayah saya mengingatkan saya buat hati-hati barangkali alergi sama batang talas. Untungnya engga. Akan sedih rasanya kalau sampai alergi sayur haha.

Selesai sarapan dan blablabla kami pergi ke Banyuwangi menemani ayah yang hendak menghadiri rapat Ukawangi (Unit Kebudayaan Banyuwangi). Karena tiba terlalu awal, akhirnya kami ke Pantai Boom dulu. Sebenarnya kami memang berniat ke Pantai Boom, tapi setelah berpisah dengan ayah yang pergi rapat di Taman Blambangan.

gambar menyusul, gabisa upload

Puanase pol. Ya namanya juga pantai sih gimana ya. Ada Marina Srikandi di pelabuhan, kapal yang bisa membawa kita dari Pantai Boom ke Pantai Kuta. Tapi harganya sekitar 350ribu rupiah per person jadi ya ga beli tiketnya haha. Kami cuma lihat-lihat orang sewa payung buat nongkrong di pasir pantai, beli kacang rebus, makan kelapa muda, terus pulang. Pantai Boom ini sedang direvitalisasi, kayanya akan keren. Banyuwangi memang sedang gencar sih menaikkan sektor pariwisata. Kayanya Bupati yang sekarang menang lagi deh berdasarkan quick count. Kita tunggu saja pengumuman dari KPU gimana.

Meninggalkan Pantai Boom, kami menuju Taman Blambangan. Suasananya senyaman taman di Bandung. Taman ini ada lapangannya. Terus ada semacam pendopo gitu di pinggir lapangan. Di sanalah anak-anak Ukawangi rapat. Kelihatan ada Arbet nyamperin kami yang baru tiba. Begitu mendekat kelihatan pula Rianda dan satu lagi anak HME namanya Shasa. Baru tahu saya kalau Shasa anak Banyuwangi haha. Saya kira Malang atau Lumajang gitu. Saya nggak ikut rapat, cuma duduk di pinggiran aja. Sambil nulis blog untuk post Liburan: hari 5 haha. Setelah ayah saya setor muka sebentar, fotoin mereka rapat, dan kasih speech sedikit, pamitlah kami.

Makan siang di perbatasan Rogojampi, kami ketemu nasi tempong. Nasi tempong itu makanan khas Banyuwangi yang khas pedasnya. Lauk dan sayurnya bisa macam-macam. Yang bikin beda adalah sambalnya. Saya nggak tahu dibuat dari apa sih sehingga dinyatakan berbeda. Oya disebut nasi tempong karena kalo habis makan rasanya kaya habis ditempong alias ditempeleng, saking pedesnya gitu. Btw saya nggak beli karena apa gunanya beli makanan yang khasnya terletak di rasa pedasnya tapi minta ga pedas haha.

Sore hingga malam sekarang saya mengerjakan rekap Kebiroan yang jumlahnya juta-juta haha. Semoga segera dapet uang. Malam ini panas btw

Dah

Pandan, 23.22
Read More

Liburan: Hari 5

Post ini tertunda karena sulitnya koneksi di rumah Pandan. Ini saya ngetik di Taman Blambangan. Haha

Hari 5 saya habiskan dengan baca buku dan nonton orang nonton Star Wars. Bukunya masih sama dengan buku terakhir yang saya baca, The 7 Habits of Highly Effective People. Saya mau cerita soal buku itu di post lain haha.

Tahu semanggi nggak? Iya yang simbol keberuntungan itu. Saya baru tahu kalau semanggi itu bisa dimasak buat dimakan. Makan pagi hari ini saya makan sayur semanggi, ditumis. Kata ibu saya, di Bandung susah cari semanggi makanya beliau tidak pernah masak semanggi di rumah. Syukurlah saya sempat nyobain makanan enak begini di sini haha.

Biasanya kalau sedang di Pandan, keluarga kami beli bakso 008. Nggak istimewa tapi udah jadi kebiasaan sepertinya. Hari ini juga kebiasaan tersebut masih dilanjutkan. Hari pertama nginep di rumah Pandan berarti beli bakso yeay.

Udah sekian itu aja.

Taman Blambangan, 11.16
Read More

Saturday, December 26, 2015

Liburan: Hari 3 dan 4

Dirapel gapapa lah ya haha

tiga

Kami berangkat dari Hotel Indah, Pekalongan, pada pagi hari saat masih gelap. Eh harganya 80ribu/kamar percaya nggak? haha

Perjalanan biasa-biasa saja ya begitulah. Kami sarapan soto di tempat kami pernah sarapan sebelumnya, di daerah Batang. Di tempat makan ini saya heboh baca komik Chiller di Webtoon lewat handphone Hasna. Dia ngotot saya harus baca episode tertentu, episode 24 kalau tidak salah. Serem banget sih memang. Tapi lebih seru yang tentang koper, apa ya judulnya lupa. Baca deh seru. Ini komik yang pake kombinasi suara, getar, dan animasi buat ngagetin pembacanya. Luar biasa niat. 

Kami makan malam di Gempol Asri, Gempol (makanannya enak-enak serius), lalu menginap di Hotel Alahambra, Pasuruan. Kami pernah menginap di sini beberapa tahun lalu, saya lupa tepatnya. Memang begitu setiap kami mudik, yang kami kunjungi kebanyakan tempat-tempat yang sudah pernah dikunjungi sebelumnya. Apalagi kalau pelayanannya baik atau makanannya enak atau murah. Haha kebanyakan 'atau'.

Saya nggak nulis blog hari kemarin, habis badan nggak enak sejak siang. Sarekeun weh (dibaca: dibawa tidur aja).

Oya hari itu Hasna nyetir. Gaya bet. Saya mah apa haha.


((akan upload foto saya minjem kacamata Marha kalau ada koneksi cukup)) ((mimpi pake kacamata biar terlihat intelek belum juga tercapai))

empat

Hasna melewati Gunung Gumitir sendirian wiih gaul sekali. Kalau kamu pernah lewat sana, kamu pasti tahu perlu nyali lumayan besar untuk bertarung dengan bus di medan seperti itu. Luar biasa lah.

Kami tiba di Banyuwangi pukul 12 lebih. Mampir dulu ke Stasiun Kalibaru untuk cetak tiket saya ke Malang. Sayangnya, loket tutup hingga pukul 13. Maka cetak tiket ditunda ke lain waktu. Omong-omong agenda "Stay at Yogyakarta Backpacker 2" sudah muncul di Google Calendar. Cant wait wuhuw. Automatically added karena saya download Booking.com for Android kayanya. Entah darimana pokoknya mantap. Flight YOG-BDO juga muncul. Gaul emang Traveloka juga. Aplikasi sekarang mempermudah hidup ya luar biasa.

Tadi saya nonton tv, ada iklan Koyo Hansaplast. Lucu banget parah. Tapi saya ga punya koneksi untuk lampirkan videonya di sini. Lain kali ya. Kata Marha, pemainnya muncul juga di iklan Tokopedia dan sama kocaknya. Nanti saya cari di youtube deh kalau ada koneksi memadai.

*ralat pemain yang saya suka ternyata bukan pemain yang Marha maksud. Tapi iklan tokopedia lumayan lucu lah, lumayan

Saya lupa cerita, kami sempat beli ikan asap di dekat Lamongan. Terus hari ini ikan itu dimasak santan oleh ibu saya. Enak ikannya, ibu saya nyebutnya ikan p. Ikan Pari maksudnya.

Sepanjang sore ini saya habiskan untuk dengerin orang-orang ngomong jawa timuran. Habis temen-temen saya di kampus orang jawa tengah banyaknya. Beda rasanya haha. Saya juga baca Winter Woods di Webtoon di handphone Marha. Astari yang dulu sarankan saya buat baca komik ini. Eh ternyata Marha baca juga. Mantap lah bisa nebeng haha.

Oya sejak dua minggu kemarin tuh saya chat sama Kak Diah yang saya ceritakan di sini. Beliau sedang di Bandung hingga 20 Januari, les IELTS di IDP. Sudah berapa kali kami janjian ke Cokotetra tapi batal melulu. Maklum saya banyak dihadang badai tubes. Kenapa Cokotetra? Entah sih, kayaknya kakak ini udah seneng banget sama tempat itu. Pasti dia sering janjian di situ sama si abang yang ngajak dia pas TKT Oktober lalu deh. Saya sok tau deng haha. Saya dikira sering nongkrong di sana btw. Apalah kak, saya ini cuma pergi kalau ada yang ngajak. Mana pernah nongkrong-nongkrong haha.

Hari ini kami ngobrol soal barista gara-gara beliau habis ngobrol sama barista-nya Cokotetra. Dikasih tahu tentang kopi dan nyicip gratis juga. Terus jadi ngomongin bikin kedai kopi dan wangi-wangi kopi dan coklat. Seru sih seandainya bisa jadi barista gitu. Kan kece ya. Dream job sih itu haha.

Udah ah sekian. Maaf ya ceritanya loncat-loncat. Tag untuk post ini juga lumayan banyak. Hal-hal menyenangkan yang terjadi dua hari ini banyak sih jadi sayang kalau ga diceritakan.

Sumbersari, 22.12

update:
lampiran video iklan koyo hansaplast



Read More

Thursday, December 24, 2015

Liburan: Hari 2

((mengurungkan niat untuk menuliskan ini gara-gara baca blog Alina, tapi akhirnya nulis juga))
((HAHA))

Tol Cikopo-Palimanan muacet cet cet. Di Waze banyak warna merah bertebaran haha. Untungnya di mobil banyak makanan dan minuman, lumayan jadi pembunuh rasa bosan. Banyak yang jualan. Macam-macam. Ada aneka makanan, minuman, rokok, sampe bahan bakar pun ada. Ada WC umum juga di pinggir jalan haha. Ini pertama kali saya lewat tol ini. Soalnya libur lebaran kemarin saya nggak ke daerah sini.

Paling kentara selain banyaknya orang berhenti karena lelah bermacet-macet adalah banyaknya sampah bertebaran. Mungkin karena macetnya udah berhari-hari sehingga tak ada waktu bebersih/sapu jalan. Gemes rasanya lihat yang begini. Apalagi kalau yang buang sampah adalah penumpang/pengendara mobil yang dalam kategori 'oke'. Kok ya tega ngasih contoh begitu di depan anaknya.

Heran saya.

Tapi heran dan gemes ini belum cukup untuk menggerakkan saya mungutin sampah.

Kenapa ya?

Karena malu memungut sampah di depan orang banyak?
Kan nggak salah, kok malu?
Karena malas?
Entahlah. Mungkin karena nyali dan kecintaan saya pada kebersihan nggak sekuat para aktivis atau orang-orang baik yang cinta lingkungan itu. Mungkin.

Diskusi di Mobil

Ayah saya bertanya, "apa si A masih sama si B?". Kebetulan yang satu teman saya dan yang satu lagi anak bimbingan ayah saya, keduanya orang yang sering saya ceritakan di rumah.
Saya jawab "engga, udah lama".

Kemudian terjadi obrolan soal kriteria menantu idaman mama papa hahaha. Hasna mulai menyebutkan ciri-ciri temannya mulai dari suku, agama, keluarga, jurusan, dan lain-lain. Ketahuan banget narget siapa wkwkwkw. Hasna adik saya btw, tingkat 2 kuliah. Kemudian disimpulkan dua kriteria umum setelah dia pancing-pancing: sekufu dan seagama.

Sambung menyambung cerita, bisa dari cerita tetangga yang itu atau saudara yang itu atau teman yang itu, diterangkanlah apa itu arti sekufu dan seberagama apa yang dicari.

Obrolan beralih ke soal cara mendidik agama. Kami jadi saling cerita soal agama. Ibu saya cerita soal tawaran liqo dan mengapa beliau menolaknya. Ayah saya cerita soal bagaimana beliau pernah tidak percaya agama, kemudian kembali percaya lagi. Hasna cerita soal temannya yang merayakan semua hari raya dan temannya yang kecewa pada Tuhan. Saya cerita soal teman-teman saya yang mengakhirkan solat, atau bahkan nggak solat, dan mukanya tidak menampilkan ketidaknyamanan. Marha nggak cerita apa-apa haha. Seru obrolannya. Ketahuan Hasna excited agak kebangetan hahah.

Omong-omong Selasa kemarin akhirnya saya bertanya langsung soal solat ke teman saya. Jawaban dari raut mukanya bukan jawaban yang saya takutkan syukurlah. Apa coba haha ingin cerita tapi ga ingin cerita.

Selamat istirahat

Pekalongan, 11.20 pm
Read More

Wednesday, December 23, 2015

Liburan: Hari 1

*Ditulis melalui smarthphone dengan koneksi sangat terbatas

Selamat akhirnya libur telah tiba, ditandai dengan berlalunya deadline revisi laporan tugas besar mata kuliah Pengolahan Citra Digital pada pukul 12pm tadi.

Mari sambut liburan dengan agenda mengejar ketertinggalan Goodreads Reading Challenge 2015 dan update beberapa post blog yang mendekam di draft. Saya sedang cicil nulis tentang perjalanan di Santolo Agustus lalu btw

Maaf ya formattingnya ga bagus. Nanti dibenahi kalau ada akses laptop dan wifi haha
Selamat Liburan!
Read More

Saturday, December 19, 2015

Ikan dan Akuarium

Cie sebentar lagi berpisah.
Cie udah kangen padahal baru ketemu.
Cie nulisnya sambil sedih.
Cie.

ki-ka (clockwise): Alvita, Sahilaushafnur, Diardano, Dwiky, Ammar, Joshua, Alina, Yusrina
Sudah hampir setahun bareng euy. Meski cuma partner kerja tapi karena setahun lamanya jadi beda rasanya. Bukan 'cuma' sih. Susah senang dilalui bersama memang cara paling ampuh buat mendekatkan dua insan, eh delapan deng.

Saya senang jadi orang yang beruntung menempati posisi ini. Berkat hal itu saya jadi kenal dan kerja bareng tujuh orang luar biasa ini. Belajar banyaaaaaak sekali hal. Kok kita mau aja ya cape-cape 'dikerjain' haha. Telanjur cinta kalau istilah saya sih. Balasannya pasti sesuai sama yang kita usahakan kok. Kalau nggak di dunia, mungkin di akhirat sana.

Semoga kita bahagia di jalan masing-masing ya.

Tambahan:
Semoga kamu dan kamu yang lagi jatuh cinta jalannya bareng ya hahahahah
Saya seneng banget sama duo yang ini, semoga bahagia selalu :)
Read More

Sunday, December 13, 2015

Thursday, December 10, 2015

Tuesday, December 8, 2015

Sunday, December 6, 2015

Jatuh Cinta

#nowplaying Adele - When We Were Young
(kamu harus dengar enak banget serius)

Saya baru saja selesai ngobrol dengan seseorang yang sedang jatuh cinta. Bukan kasmaran. Jatuh cinta. Sebenarnya kami sering banget ngobrol. Biasanya cerita tentang kehidupan pribadinya jarang jadi topik di antara kami berdua. Kalau nggak tentang hal-hal umum, pekerjaannya, ya tentang saya. Namun, akhir-akhir ini hal tersebut berubah.

Cerita cinta ini dipicu munculnya tokoh baru, seorang teman yang INTJ, beliau menyebutnya. Semakin sering tokoh ini muncul dalam cerita, mulai terbuka kalau ternyata abang yang ini istimewa. Lalu muncul quotes dari si abang yang mulai mengisi hari-hari saya sebagai penonton. Gaya quotes-nya kerasa banget, lugas dan tajam. Dari situ saya tahu, kenapa si kakak ini bisa jatuh cinta. Akhirnya dia nemu saingan hahaha. Sejak tokoh ini muncul, di kosan rasanya ada penghuni baru yang nggak pernah ada fisiknya tapi pemikirannya ada di sekitar saya. Maklum, udah ekstrovert, jatuh cinta pula, jadi hobinya cerita mulu. Si kakak anaknya pemikir lagi, jadi kerjaannya ngajakin saya mikirin quotes haha.

Suatu pagi beberapa hari lalu, tiba-tiba saya dapat pertanyaan.

"Suy, kalau misal nih ya ada orang nanya ke si A (beliau menyebut nama seseorang yang dekat sama saya) dan ke si B (beliau menyebut nama seseorang yang saya keceng).

'Menurut kamu Suy gimana orangnya?'
Kemudian mereka menjawab, 'Suy orangnya blabla'. Semua fitur baik disebutkan.
Terus pas ditanya 'Kamu mau ga sama Suy?'
Mereka menjawab 'Nggak. Kami ga cocok.'

Respon kamu gimana?"

Pertanyaan macam apa ini, pagi-pagi pula. Saya ngerti kok, kakak pasti ingin cerita kan? Ini pasti intro sebuah cerita di masa lalu kan? Aih emang saya ini jago menangkap apa yang tidak disampaikan. Berhubung saya pernah mengalami yang mirip-mirip pertanyaan di atas, mudahlah saya menjawab. Eh kemudian benar, tiba tiba ada cerita baru. Percakapan di atas ternyata memang pernah terjadi. Akibat percakapan tersebut, ada drama yang muncul gitu deh. Saat itu saya nggak tahu siapa tokoh yang berperan dalam drama tersebut.

Beberapa hari kemudian, ada cerita lain lagi, tokoh lain lagi. Kali ini cerita zaman SMA. Saya lupa pancingannya apa. Lalu puncaknya hari ini. Tiba-tiba si kakak cerita orang lain lagi. Dengan kelihaian saya mengarahkan cerita dan kebetulan kakaknya lagi mood, terjadilah diskusi dan curhat sepanjang satu jam. Selain tanya pendapat, isinya adalah menyatukan puzzle cerita masa lalu yang udah dicicil kemarin. Seru dan pelik ceritanya. Macam FTV.

Kakak ini benar jatuh cinta. Bahagianya tersalur melalui syukur. Kisah lamanya telah diambil hikmah dan dinikmati sebagai pembelajaran. Orang yang sekarang ditemuinya adalah puzzle utuh dari apa yang sudah dilewati kemarin. Orang yang 'berani' menerima dia apa adanya. Nggak takut menerima berbagai kelebihan si kakak, eh dan malah nemu banyak kekurangannya haha. (Saya tahu jarang orang begini karena si kakak ini orang yang agak bikin minder). Selamat ya kak, akhirnya ada juga orang yang bisa nasehatin kakak. Meski caranya kadang lucu haha.

Ada dua quotes menarik yang saya dapet dari orang yang saya belum kenalan itu. Karena jadi secondhand jadi kurang tahu pasti bagaimana kata persisnya.

"Yang penting itu bukan mengerti apa yang dikatakan, tapi apa yang dipikirkan sehingga mengatakan hal itu"

dan

"Kalau orang sudah mundur jangan dipaksa"

Kapan-kapan saya cerita soal quote pertama. Senang rasanya ada orang yang sependapat sama saya haha. Selamat ya kak, semoga awet terus cintanya hahay. Semoga kosan ini nggak sepi karena berkurang lagi anggota gengnya.

Sekian.
Read More

Friday, December 4, 2015

Grateful

Mumpung kejaran ga terlalu mengejar (BOHONG! Karena dikejar, saya sekarang dalam pelarian). Saya ingin nulis sebentar haha. Anw, ada suggestion hear this di Deezer, album Love Bomb punya Navicula. Coba dengar deh banyak yang enak. Suara vokalisnya enak. Sambil pura-pura nganggur emang enaknya dengerin lagu begini.

#nowplaying Navicula - Days of War, Nights of Love

Hari selasa kemarin saya dapet album Sore, Los Skut Leboys. Saya menerimanya dengan bingung tapi senang. Orang ini kalau ngasih barang emang suka aneh caranya ya.


"Kemarin nyari di sana tinggal satu," katanya sambil nunjukin si album.
"Wah," respon saya, sambil saya ambil si album dan lihat-lihat isinya.

selang beberapa menit

"Ngapain dibaca lambat-lambat di sini, baca aja di rumah"
"Hah? Oh oke."

Saya bingung sebenarnya. Ini dikasih apa dipinjemin sih? Orang katanya tinggal satu. Saya mikir dulu, kemungkinan dikasih sih. Selang beberapa menit, karena diajarkan kurangi asumsi perbanyak observasi, akhirnya saya pastikan.

"Ini buat aku apa gimana sih?"
"Iya. Biar nggak dengerin Karolina terus."
"Hah? Haha nggak cuma Karolina kok yang didengerin, tapi itu yang enak. Terima kasih."

Masih belum percaya 100%. Soalnya agak bingung dalam rangka apa. Beberapa hari lalu orang ini nunjukin ada album Sore yang rilis September kemarin, saya kira maksudnya ngajak beli bareng. Kok malah dikasih. Kemudian Damon datang.

"Wih Los Skut Leboys. Punya siapa Suy?"
"Aku juga bingung."
"Hah?"
"Punya aku kayanya."

Udah gitu aja hari itu. Sampai sekarang masih aneh sih. Rasanya heran sama seperti buku Rebook ENV yang sampai sekarang saya nggak ngerti itu dari dia atau Ery.

#nowplaying Life Cicla - Astam Eva

Sampai kosan kepo kan sama isi albumnya. Maka didengerinlah si album ini. Enak banget. Kalo gini jadi gatau harus bilang terima kasih kaya apa sih. Terharu saya ini temen-temen ngerti banget saya sukanya apaan. Bass-nya enak banget. Lagunya juga. Apalagi kalau pakai headset. Kemudian komentar Mbak Ita

"Nanti kamu setiap denger lagunya jadi inget orangnya."

Iya sih orang setiap denger Sorealist pasti langsung inget Bianca. Terima kasih.

Terima kasih episode #5

episode #4 di sini
episode #3 di sini
episode #2 di sini
episode #1 di sini

Hari ini komentar kemiripan saya sama abang ENTP yang itu makin heboh. Melihat kamar saya yang bersih (menurut Mbak Ita), beliau komentar "Kamarnya bersih banget sih Suy. Beneran kamu kaya Adi versi cewe."

Omong-omong tadi pulang beberes hme saya makan malam sama Alina. Terus ngobrol-ngobrol. Rasanya kaya nge-charge haha. Apa coba.
Sekian.
Read More