Friday, April 29, 2016

Dr. Frost's Memorable Lines

The following text is quoted from Line Webtoon Dr. Frost, one of my favorites.
  1. Humans desire the desires of others. (Thus) people confuse who they really are in their lives.
  2. People are like travelers leaving for sunnier places while facing their inner shadows. We hope that we may become someone else's sun at the end of this journey.
  3. A patient's mind is like an egg. Don't forget that there's a difference between an egg breaking and hatching. It's important that the inside and the outside make an effort simultaneously. If the counselor gets overambitious, the egg will break. So the most important thing is for the patient to want to solve the problem themselves.
  4. That apply to counselors too. This is because there are unhatched parts within a counselor's mind too. This means that counseling can be done even in situations where it's a kind of mutual therapy.
  5. Transference: Patient being too emotionally dependent on the counselor. The patient may actually transfer a certain emotions that they experienced in the past to the counselor. For instance, someone who never received any love from their own father in the past unconsciously sees the counselor as their father and seeks love from them.

Read More

Iklan Traveloka Dependable You

Saya nggak bisa berhenti terpesona oleh musik yang indah, salah satunya musik untuk sebuah iklan. Biasanya saya nggak suka melihat TV di ruang tengah, dan baru menengok ketika mendengar sesuatu yang menarik. Hari ini saya melongok ke ruang tengah karena iklan Traveloka. Sukaa.


Dear Kitten
Saya nyari iklan Friskies yang lagunya bagus, malah nemu ini. Menarik sih tapi bukan yang saya cari.

Udah haha

(padahal saya berniat mogok nulis, kok ya gagal. tak pandai menahan diri)
Read More

Wednesday, April 27, 2016

Menulis Catatan Harian

Kadang saya bertanya pada diri saya sendiri, untuk apa saya menulis di catatan harian ini?

#nowlistening You're Beautiful - James Blunt

Sejauh ini sih catatan saya di kertas atau buku ada dengan tujuan agar dapat dibaca kembali dengan mudah. Sebenarnya tujuan tulisan di sini juga sama. Lalu tulisan mana yang dipilih untuk ditulis di kertas bukan di blog dan sebaliknya? Apa alasannya? Yang ini mulai bikin bingung.

Saya punya beberapa buku catatan yang peruntukannya berbeda-beda. Pernah ada tulisan di salah satu buku yang saya pindahkan ke blog. Waktu itu tujuannya untuk menginspirasi orang. Tapi kemudian saya pikir bukan itu satu-satunya tujuan saya menulis di blog. Terlalu banyak tulisan di sini yang sekadar cerita sehari-hari, tanpa amanat cerita. Lalu untuk apa? Explaining myself? Sebagai bentuk ekspresi menikmati hidup? Atau malah narsis, yakin kalau cerita saya menarik untuk dikonsumsi khalayak? Hahaha yang terakhir bikin geli. Atau malah laporan ke beberapa orang kalau saya masih hidup? Hm menarik.

Sebenarnya saya membuat tulisan ini karena sedang iri. Ternyata orang-orang jadi tahu sesuatu tentang saya tanpa saya tahu sesuatu tentang dia. Nggak asyik. Saya kenal mereka dengan cara apa, dong?
Saya nulis ini biar apa ya? Saya juga nggak ngerti. Yaudah publish aja hahaha. Sayang kalo udah ditulis nggak dirilis.

Sedih post ini ga ada gambarnya, mau kasih quotes get to know you tapi kebanyakan terlalu romantis jadi geli haha.

#nowlistening One Call Away - Charlie Puth

Saya lagi galau btw.
Yaelah sosoan.
Bingung mending aplikasi untuk pasien dibuat warna krem atau disamain sama aplikasi buat dokter ya?
Read More

Sunday, April 24, 2016

Obrolan Hari ini

Tadi pagi saya nemu pembahasan kasus JIS yang lagi tren di Twitter dan Kaskus, ditulis oleh Rudi Valinka. Tautan tersebut saya bagikan di grup Doa Ibu. Jadinya saya, Daryl, dan Pratama sibuk baca artikel itu sesampainya di goa belakang haha.


Terus siangnya Diardano memberi anak-anak goa belakang tautan ke post mengenai Postpartum Depression atau Post Natal Depression.


Saya lebih tergugah kalo istri yang nulis sih, rasa takut dan perjuangannya terasa di tulisannya. Kami diskusi sebentar tentang itu. "Kok bisa sih? Bukannya kalo habis melahirkan itu senang ya?" adalah salah satu pertanyaan Diar yang saya nggak tahu jawabannya. Terus saya jadi bertanya-tanya seberapa besar sih pengaruh perubahan hormon di tubuh seorang wanita. Kok bisa seluar-biasa itu. Kalo saya sih bandingkan dengan yang deket dan sering terjadi aja, PMS.


Agak jauh sebenernya perbandingannya karena kalo PMS lebih seringnya gejala fisik kan ya yang dikeluhkan, bukan secara mental, dan cuma sebentar dibanding itu yang hitungannya bulan. Apalagi PMS lebih umum dan bisa belajar selama tahun-tahun pertama. Tapi sejujurnya sih saya yang sehari-harinya sudah emosional dan ekspresif kerasa banget kalo udah deket-deket harinya. Ada apa dengan hormon?

Curhat dulu.
Saya selalu ngitung karena biasanya saya bermasalah dan menimbulkan masalah di hari-hari itu. Namun, meski sudah persiapkan mental untuk menahan diri dan berusaha diam sebelum ketemu orang dan bersosialisasi, pada kenyataannya sulit. Saya baru bisa menahan diri ketika ada yang mengingatkan, saat percik-percik api sudah mulai kelihatan hahah. Akhir-akhir ini yang sering ingetin Daryl. Btw hari ini saya meledak ahahaha. Padahal udah tarik nafas yang dalam setiap ada kesempatan sebelum ketemu Pratama. Maafkan saya ya teman-teman yang nggak sengaja dengar dan Pratama yang jadi objek saya kesel. Daryl sih tabah saya udah ngomel-ngomel dari kapan hari. Makasih Ryl haha.

Knights and Knaves
Main ini seru, tulisan kadiv saya di PSM. Obrolan terakhir sebelum kami meninggalkan goa belakang untuk nonton sepakbola.

The age of loneliness is killing us.
Tautan dari Pratama tapi belum saya baca karena tulisan semua.

Kesimpulan hari ini:
1. Jangan terlalu percaya apa kata media
2. Kadang menyelesaikan masalah ga bisa sendirian
3. Kayanya saya harus coba yoga
Read More

Friday, April 22, 2016

Tak Pikir Panjang (2)

21 April 2016

Siang

Saya ditagih video ucapan selamat ulang tahun (semoga orangnya nggak baca). Rekamnya one take doang gaul hahaha. Saya rekam menggunakan webcam laptop. Ngomongnya pake hati banget itu. Jago saya kalo disuruh sesuatu yang gausah mikir. Semoga yang dengar suka.

Lalu tiba-tiba aja punya ide buat beli kado. Langsung saya chat di grup Doa Ibu, izin datang siang mau cari kado. Dijawab oke. Berangkatlah saya. Sampai di Gramedia, impulse buying keluar. Tiba-tiba udah pegang dua tas haha. Beli tas tangan gitu lucu motifnya. Saya putuskan kedua tas akan saya tawarkan ke yang ulang tahun. Nanti yang tak terpilih akan jadi milik saya hahah. Padahal saya berniat beli hadiah berupa pashmina loh pas berangkat dari kosan ckck.

#nowlistening Matahari Pagi - Banda Neira

Ke bagian Bargain Book, lihat Mein Kampf. Obsesi saya sama perang dunia zaman dulu SMP seperti bangkit lagi. Tapi mahal haha. Gajadi. Minjem aja kalo ada yang punya. Siapa ya, Ofek punya kali ya. Jalan lagi lanjut ke Lantai 2, buku import. Ada buku itu ahahah. Ya itu lah pokoknya. 112 ribu rupiah. Beli nggak yaa. Saya sudah baca versi terjemahannya dan suka banget. Tapi kalo beli yang ini kok ya nggak tega sama dompet. Saya diam di depan si buku sampai 10 menit. Yang membuat saya memutuskan pergi adalah kaki yang mulai lelah. Saya tiba-tiba punya ide yang agak hm, nanti aja deh tapi eksekusinya dipikirkan lagi saat tiba saatnya.

img source: djualanboekoe.wordpress.com


Di akhir perjalanan saya di Gramedia, saya ingin berterima kasih pada Pemerintah Kota Bandung dan jajarannya. Akhirnya saya nggak lagi ditolak sama mbak kasir Gramedia ketika meminta, "Mbak, boleh nggak pake kantong plastik ga?" Makasih Pak, Bu, penolakan itu pahit wkwk.

Oya, saya juga mau terima kasih karena Jalan Merdeka kini ada pembatas jalur berupa pagar iklan layanan masyarakat. Saya jadi tidak perlu ngeles dan mengelak ketika diajak nyebrang nggak di zebra cross atau jembatan penyeberangan. Saya bisa jalan ke jembatan penyeberangan dengan tenang tanpa mengemukakan alasan-alasan ala buku kewarganegaraan. Makasih Pak, Bu, sesungguhnya terpaksa menyeberang di jalan selebar itu karena dipaksa teman yang mager jalan ke jembatan penyeberangan itu agak mengerikan. Mengerikan deng, nggak pake agak.

Ke kampus, saya mampir Teknik Kimia mau ngasihin barang yang saya beli tadi. Tapi gagal karena orangnya nggak angkat telepon. Saya nunggu di goa belakang sampai the birthday girl jawab chat. Lalu kembali ke labtek biru Teknik Kimia setelah ada jawaban dan lokasi ketemu. Berhasil huyeay. Ga mungkin gagal sih, emang ga ada surprise da saya mah to the point. Haha gapapa ya, Fi? Selamat ulang tahun Fiananda! Kelihatan terkejut kok tadi semoga bukan akting ya hahah.

Malam

Ada ajakan jalan dari Fiananda the birthday girl. Nggak mikir, iyain aja. Baru deh habis itu izin ke kelompok TA. Kebetulan pada ingin pulang juga jadi ya mantap. Makan Gokana dan karaoke ahahahah. Ngeluarin uang gapake mikir kok gampang ya?

Suara saya dibilang se-warna sama Andien oleh Kunfachri. Bangga sekaligus terharu sih uhuhu. Biasanya yang bilang warna saya enak cuma Fiananda haha.

Sekian.
Read More

Tak Pikir Panjang (1)

20 April 2016

Ini harusnya ditulis kemarin dulu ya, cuma sedang malas haha. Ini mah curhat, jadi maaf-maaf aja kalo ga ngerti. Masa curhat malas, aneh deh. Ya mari mulai saja.

Screenshoot

Saya baru aktifkan kembali fitur camera uploads di Dropbox. Gara-gara itu, saya tersadar ternyata screenshoots juga di-backup ya hahahah. Ada yang label waktunya 1 tahun lalu. Saya baca-baca tuh isi chat zaman dahulu, yang entah waktu itu apa alasannya sampai saya screenshoot. Lalu saya ketawa-ketawa sendiri.

Ada Rendy ngomong bahasa Tangerang--"sawan" --bulan Maret 2015.
Laporan patah hati ke Farah April 2015.
Tiopan keluar panitia Electroland Juli 2015.
Pengakuan gebetan secara impulsif di grup Ikan dan Akuarium Juli 2015.
September dramatis (pas dibaca ulang ternyata lucu wkwkwkkw).

Lalu HP baru, ga punya Dropbox, selanjutnya backup muncul lagi pas HP baru sudah hilang ahahaha. Dari hasil membaca, saya menyimpulkan bahwa kebanyakan kelakuan saya itu cenderung nggak pikir panjang alias impulsif. Seperti ngechat akun Gerakan Perlindungan Perokok Pasif di bawah ini.


Audiensi Wisuda

Hari ini ada audiensi wisuda untuk wisuda ketiga ITB, bulan Juli 2016. Saya berniat datang, sekalian juga bantuin ajak-ajak orang buat meramaikan. Selain share di grup goa belakang, saya ngechat beberapa orang juga. Terus saya mau ketawa sekarang ahahaha. Ada yang saya lakukan yang saya ga ngerti kok bisa begitu hahah. Sebaris chat tapi hm... gitu udah itu aja.

Pulang TBI dan berpisah dengan Arfie (setelah gagal mempengaruhi agar datang audiensi), saya beli makan malam dibungkus. Oya hari ini saya dapat training menyebrang oleh trainer Arfie Nugraha haha. Nice. Balik lagi, sambil nunggu makanan, tiba-tiba saya punya ide entah dari mana ahaha. Setelah dilakukan tuh ternyata agak gimana gitu ya. Hah yasudahlah. Saya beli Bearbrand dua rasa, murah ya kalo di istek mah. Kalo di Plesiran 9000 heu. Untung idenya ga muncul di TBI, kalo beli di Circle K lebih mahal lagi kali ya.

Astari lagi sakit. Saya belum cerita. Kalo cerita kayanya diketawain sampe abis deh.

Pas lagi audiensi wisuda ada Alvita asyik. Saya lapor soal screenshoot yang saya ngaku itu. Ahahaha. Seru ngobrolin kejadian yang dulu-dulu. Di audiensi ngobrol sama banyak orang, yang udah jarang saya ajak ngobrol. Saya suka acara-acara yang kaya gini sih. Soalnya ga mungkin saya nyari mereka satu-satu kalo saya lagi kangen. Sayang sekali nggak ada Fransiskus. Kemana ya dia?

Pulang audiensi, saya dan Alvita nebeng Sahilaushafnur. Seperti biasa kalo kami bertiga, obrolannya nggak jauh-jauh: interogasi Sahil. Eh lalu pas di jalan saya nanya, "Alvita gimana kabarnya?" Terus dia jadi curhat juga. Terus saya kena juga deh ditanya Alvita, katanya ga pernah dengar cerita saya. Sahil menjawab dengan bilang kalo gebetan saya itu makin deket sama targetnya hahaha. Makasih hil updatenya. Untung saya udah move on kan, ya turun level lah orangnya jadi satu level sama orang-orang yang saya fans-in. Terus jadinya sepanjang jalan menuju rumah Alvita dan perjalanan balik menuju Plesiran isinya topiknya cinta ahahaha. Asyik sih tapi gimana ya haha. Saya konsultasi ini jadinya wkwkwkkw. Sesama F seru sih. Alvita yang kasih ide, "kalian mungkin sesama F bisa lebih mengerti."

Udah sih cerita berakhir saat saya turun dari mobil Sahil. Sekian.

Sambil Nulis

Raisa- Jatuh Hati
Setelah eksperimen dan pengambilan data berulang kali, diperoleh kesimpulan bahwa senyum Oka Antara itu menular. Luar biasa!

Ternyata Gamal udah ngedit video dari lama ya. Pantes music video Cinta bagus banget gitu. Nggak ngasal.

Taylor Swift kaya peri. The Civil Wars wuhuwuwu

Biar ga kepanjangan, lanjutannya ada di post setelah ini ya, Tak Pikir Panjang (2).


Read More

Tuesday, April 19, 2016

Ganti Template Blog

before

after


Suka enggak? Saya suka banget sama fontnya ahahaha. Kalau yang kemarin buat nyari font bagus mesti ngubek-ngubek dafont dulu, yang ini udah bagus dari desain yang bikinnya yeayy. Meski saya lebih suka Sans Serif kalo buat paragraf, saya tahan dulu keinginan cari font hingga besok pagi. Yang ini udah oke soalnya haha.

Edit-edit css dikit, ganti gambar header, TARAA.
Tapi linknya belum diganti warnanya, kalo taro di tempat biasa nanti semua link keganti warnanya. Kan nggak bagus. Jadi mesti baca dulu bagian mana yang diganti heu. Tapi seru haha. Terlalu lebar nggak sih kolomnya?

update 20 April:
lebar kolomnya saya kurangi 150px, cukup lah ya haha.

update 21 April:
berguru pada Daryl lalu berhasil ganti warna link-nya horee hahah
Read More

Monday, April 18, 2016

Patah Hati

Malam ini PSM-ITB menggelar konser pembinaan bertajuk Bon Voyage. Sesuai namanya yaitu konser pembinaan, mayoritas penyanyi adalah angkatan termuda yaitu 2015. Artinya, saya nggak kenal hampir setengah dari orang-orang yang berdiri di panggung. Padahal yang saya kenal pun belum tentu kenal sama saya. Nah kena tuh di hati.

Mulai dari meninggalkan goa pukul 18.56, saya mulai membayangkan suasana seperti apa yang akan saya temui nanti di pintu masuk, di dalam aula, di atas panggung seusai konser, pokoknya segala aspek konser dari mata seorang penonton. Ini kali pertama saya menjadi penonton, beli tiket buat nonton orang-orang yang saya kenal menyanyikan lagu-lagu yang pernah saya nyanyikan.

#nowlistening Sorealist - Sore

Mungkin ini namanya patah hati. Ketika hal yang dulu segalanya buat kamu telah berubah menjadi sesuatu yang kamu nggak tahu apa-apa tentangnya. Gini kali ya orang yang putus dari pacarnya terus ga bisa move on? Ahahahaha. Rasanya itu gemes kalo ada sesuatu yang seharusnya bisa lebih baik, macam mantan yang masih ingin ikut campur gitu. Ini lah, itu lah.
     "Rasanya pengen ngomel di HT, 'ini jangan lupa, ayo cepat-cepat, sigap,'" kata saya pada koorlap senior saya, Dhimas.
      "Ini gue mau ngeval," kata Dhimas dengan nada bercanda.

Udah itu aja. Sedih saya hahaha. Satu-satunya kontribusi saya adalah ngirimin file teklap dan skrip MC tahun lalu ahahah. Eh, bahkan dua tahun lalu,

Sejak konser usai hingga perjalanan pulang, saya banyak diam. Bukan karena patah hati yang tadi sih, emang pengen diem aja. Saya banyak mendengarkan Prima bercerita tentang perasaan rindunya pada suasana latihan konser dan ICT. Sampai di parkiran sipil, akhirnya saya cerita kenapa saya pengen diem aja akhir-akhir ini. Karena ditanya sih. Ternyata ngobrol yang kaya gini itu enak. Saya jadi kangen sama Fiananda. Ini pertama kali saya ngobrol begini sama Prima. Menyenangkan ternyata. Atau memang terbuka dengan orang yang nggak ngejudge itu memang lebih menyenangkan ya? Karena memang jarang ketemu sih jadi ga ada modal buat nilai juga haha.

Selamat istirahat.
(Padahal mah kalo gini pasti ga bisa tidur sebelum kepalanya cape ahahaha)
Read More

Saturday, April 16, 2016

Foto-foto

Kemarin saya janjian dengan Alina untuk datang Annisa Day karena topiknya cukup menarik ahahahahahahahaha bentar ya ketawa dulu.
Ehem.
Topiknya Parenting. Wahwah.

Perjalanan dari kosan ke kampus siang itu, seperti biasa, saya jalan kaki. Seperti biasa pula, kalo jalan-jalan itu matanya suka kemana-mana. Maklum hobinya ngeliatin segala yang bisa dilihat. Lalu saya bertemu sesuatu yang saya jarang ketemu, ulat warna warni lagi jalan-jalan. Ada warna biru yang sama dengan warna sepatu Nike Free Run yang saya pengen tapi mahal itu. Curhat colongan kan jadinya hahaha. Saya liatin si ulat sebentar sambil jongkok, terus akhirnya saya foto kemudian lanjutkan perjalanan.


Beberapa langkah kemudian, Alina chat nanya saya di mana. Terus saya cerita saya ketemu ulat dan saya share fotonya. Responsnya "iyuh" haha. Ah Alin ga asyik.

Sampai di kampus, saya tukar email konfirmasi pembelian tiket konser PSM-ITB dengan tiket benerannya. Bagus desainnya. Taraa


Sepertinya kalau sudah sekali foto sesuatu, jadi ingin foto macam-macam ya. Selanjutnya ketemu Alina di Selasar Planologi kemudian menuju Annisa Day. Lalu beres Annisa Day menuju goa. Cari temen makan tapi udah pada makan soto, jadilah ke Kantin Barat Laut sendirian. Di sana sepi banget sampai kucing-kucing bisa bebas duduk di kursi. Saya ingin foto kucing yang lagi mainan sama pagar jaring di belakang tiang basket, tapi pas saya deketin dia kabur. Pupuslah harapan.

Karena Kantin Bengkok sedang ditutup pagar seng, saya lewat GKU Timur untuk kembali ke goa. Jadi saya lewat pohon yang depan himpunan matematika yang menghadap ke jalan antara GKU Timur dan Labtek VIII. Lalu saya ketemu lagi sama sesuatu yang seperti ulat, tapi saya nggak pernah ketemu. Warnanya bening hampir putih, kaya lem Glukol kalau sudah kering. Dia terlihat sedang sibuk mengunyah daun jadi saya asumsikan dia ulat. Dia terlihat lapar.. Bentuknya lebih mirip hirudinea sih. Sok tau ah huu, mana mungkin makan daun. Habis saya pernah pelihara ulat ngengat nggak gitu ah bentuknya.

Saya mau foto tapi menentang matahari, jadi butuh waktu agak lama dan hasilnya ga bagus-bagus amat. Terus diliatin bapak-bapak yang berpapasan sama saya yang lagi naro dompet dan payung di trotoar demi pegang hp pake dua tangan, beliau berusaha mencari saya lagi mau foto apaan sepertnya. Ahahaha

kelihatan ga?

Udah itu aja.

Read More

Thursday, April 14, 2016

Arti Cemburu

#nowlistening Iris - The Goo Goo Dolls

Kemarin saya ditanya kurang lebih bunyinya, "Kalo kaya gitu tuh kamu ga ngerasa cemburu, ya?"
Mendengar pertanyaan itu, saya jadi bingung dan bertanya.
1. Cemburu itu apa?
2. Kenapa respons yang diharapkan adalah cemburu? Respons natural kah?
3. Kenapa saya ga cemburu ya?

Serius deh ini saya nggak lagi serius kok (hayolo wkwk). Cuma lagi ngerasa ga ada kerjaan aja, jadi kepalanya dipake buat hal ga penting begini.

Orang lain mah berkarya, kamu diem di depan komputer melakukan hal ga jelas macam gini Yus.

seakan tidak ada orang tulus di dunia ya, quote yang terlalu berprasangka buruk

#nowlistening Bros - Wolf Alice

Nah, sehari ini selain ngerjain tugas akhir dan main Guitar Hero, saya mencari jawaban ketiga pertanyaan di atas. Pertanyaan pertama saya jawab dengan bantuan KBBI daring.

cemburu/cem·bu·ru/ a 1 merasa tidak atau kurang senang melihat orang lain beruntung dan sebagainya; sirik: ia -- melihat madunya berjalan berduaan dengan suaminya; 2 kurang percaya; curiga (karena iri hati): istrinya selalu -- kalau suaminya pulang terlambat;

Saya jadi punya pertanyaan. Apakah merasa kurang senang melihat orang lain merugi karena dia ingin mengalami kerugian itu dapat disebut cemburu? Sepertinya jawabannya adalah tidak, ya? Kurang yakin sih. Kayanya kadang saya punya perasaan seperti itu.

Selanjutnya, pertanyaan kedua saya belum tahu jawabannya. Nanti saya tanya ke Alina atau siapa kek kalo ada momen.

Penjelasan untuk pertanyaan ketiga sepertinya sudah saya temukan. Sepertinya loh ya, saya juga ragu.

Terus gara-gara buka twitter, yang bilang "stop explaining yourself", satu paragraf terakhir saya hapus. Ahahaha.
Apa gunanya explaining yourself? Hayo apa hayo

#nowlistening Gunshot - Lykke Li
Read More

Saturday, April 9, 2016

Masih Inget Aja

Tadi ada pertandingan basket himpunan saya melawan himpunan mahasiswa sipil. Saya cuma nonton dan duduk di tribun sebentar, sih. Pas melirik ke kiri, ternyata ada beberapa anak himpunan saya angkatan 2010. Beuh, kangen banget ngobrol sama mereka.

Lalu, saya sempatkan menyapa Kak Adji dan Kak Nyoman sekalian mau caw ke GKU Timur. Saya nanyain kabar kamera kak Adji yang sempat jatuh dan terpecah belah beberapa waktu lalu. Blablabla. Terus saya sempat ketawa sebelum berpisah. Lupa karena apa. Tiba-tiba ada celetukan, "Ati-ati kram."

Haha, mendengar itu saya jadi ketawa-ketawa sendiri. Itu yang nyeletuk Kak Paribo.

Dulu zaman saya masih tingkat dua, zaman masih getol diem di himpunan entah ngapain, pernah ada suatu malam saya dan Bianca main pingpong. Kalau lagi main sama Bianca itu pasti ketawa-ketawa karena ekspresi muka dan pose selebrasi-nya itu bikin geli. Hingga suatu ketika saya kebanyakan ketawa sampai perut saya kram. Lemah. Terus saya minta break ke Bianca dan didengar oleh dua orang yang sedang duduk di meja rokok, Paribo dan Victor. Mereka berdua berkomentar yang kira-kira bunyinya, "baru tau ada orang kram perut karena ketawa". Semacam itu.

Sejak saat itu kalau saya ketemu mereka berdua, terutama Paribo, kata-kata "Ati-ati kram" sering sekali terdengar. Ga nyangka, bahkan sampai hari ini. Padahal udah beberapa saat berlalu, saya udah jadi mahasiswa semester akhir.

Kok ya masih inget aja.
Read More

Friday, April 8, 2016

roi-radio.com

"Apa hal yang paling penting untuk menghabiskan waktu hidup?

Teman hidup? Nggak ah. Teman ngobrol yang bener mah."


Saya suka banget sama gaya tulisannya roi-radio.com. Seperti kutipan di atas. Bisa aja gitu ya mereka bikin intro yang "Bang!" sebelum masuk ke inti tulisannya. Mantap.

Eh, kalo temen ngobrolnya jadi temen hidup boleh, kan?
Read More

Thursday, April 7, 2016

Menuju Akhir

Pendek aja. Intinya mah kalo udah tau sebentar lagi mau pisah, rasanya semua waktu harus dimanfaatkan dengan baik.

Seperti dulu yang rela terjaga sampai larut malam demi nemenin orang ngerjain skripsi hingga akhirnya ditinggal pergi ke Yogyakarta. Seperti dulu yang selalu berusaha pulang lebih awal untuk dengar update persiapan pernikahan hingga akhirnya ditinggal pergi ke Depok. Seperti dulu-dulu itu, akhir-akhir ini saya terjaga sampai larut demi berbagi cerita, berdiskusi tentang masa depan, tentang banyak hal, meski mata udah sepet banget. Alasannya satu. Biar nggak nyesel pas nanti udah nggak bisa dengerin si dedek yang sebenernya lebih tua 6 hari ini teriak-teriak kalau sedang cerita, karena nanti cuma bisa chat doang.

Sedih ah.

Udah.
Read More

Tuesday, April 5, 2016

Pengakuan

Hari ini saya senang. Penyebabnya adalah adanya dua unexpected compliments sore tadi. Terdengar seperti manusia haus pengakuan ya ahahaha.

Pertama, soal kemampuan abstrak saya. Menerjemahkan gambar dan "sinyal-sinyal" abstrak menjadi kata-kata yang lebih mudah dimengerti. Datang dari orang yang menurut saya baru ngobrol sama saya bentar banget untuk sadar hal itu. Makanya saya seneng ketika dia bilang gitu. Rasanya seperti dikasih permen sama orang ga dikenal. Agak gimana ya perumpamaannya. Ya gitu lah pokoknya. Remeh tapi menyenangkan. Pasti orangnya lupa sih.

Hal di atas diungkapkan usai saya menjelaskan sesuatu. Jadi agak nggak heran kalau dia berkomentar. Nah, yang di bawah ini agak mengherankan karena topiknya muncul out of thin air.

Kata orang yang lain lagi, saya pandai menjaga hubungan yang sudah ada. Dia cerita soal dirinya yang mudah menjalin hubungan dan membuat orang nyaman. Katanya, kalau saya beda. Saya jago di menjaga yang ada. Sayangnya, pas saya minta bukti-buktinya, dia mengelak. Lain kesempatan akan saya teror demi memperoleh jawaban yang saya cari. Yang bikin saya geer adalah saat saya tanya "Tau dari mana? Hari ini aku nggak merasa melakukan hal yang berbeda dari biasanya," dia menjawab, "Dari pengamatan saya sejak saat x hingga sekarang". Lah lah. Hahaha. Kan terharu saya jadinya. Beliau yang mengaku seorang observant adalah orang kedua yang saya nggak sangka bisa mengamati saya haha. Orang pertamanya ada di beberapa post sebelum ini.

Udah. Itu aja.  Hal ini istimewa selain karena datangnya tak disangka, mereka bukan orang-orang yang sering mendengar saya menilai diri saya sendiri. Jadi, penilaian ini harusnya pendapat mereka sendiri. Semoga ya.


lagu nempel di kepala beberapa hari ini

#nowlistening Isyana Sarasvati - Kau Adalah (feat. Rayi Putra)
Bagus geuning "bunyi-bunyian"nya kalau didengar pake headset. Saya suka.

Oya, gara-gara Thea mainkan lagu Tulus - Pamit, saya jadi nyanyi lagu itu melulu. Kok susah ya biar nggak kaya Tulus nyanyinya.

Terus Thea juga mainkan Banda Neira - Matahari Pagi. Jadinya saya mainkan semua lagu Banda Neira yang ada di channel Youtube-nya haha.

iseng lalu nemu

if they rely too much on their intuition, assume or anticipate too much about a friend's motivations, they can misread the signals and frustrate plans that a more straightforward approach would have made simple.

Lucu ternyata kejadian yang udah berkali-kali saya alami karena saya suka nanya "kenapa" itu ada yang bahas dan ditulis begini. Nggak semua hal ada motivation-nya, Yus.
Read More

Sunday, April 3, 2016

Guitar Hero

Kemarin.
For the first time in forever, saya pegang joystick.
For the first time in forever, saya main Guitar Hero.
Lawan Nadhifa, saya kalah telak. Skor nggak sampe setengahnya haha. Terus gantian jadi lawan Abram. Ya lumayanlah beda-beda tipis. Ga juga sih.

Lalu,

hari ini saya lawan Dwiky,

dan

MENANG.

Pada hari kedua saya main Guitar Hero ini, saya rasa ini passion saya. Meningkatkan kemampuan saya pada bidang ini akan menjadi prioritas saya sebagai pengisi waktu luang di goa.

Sekian.
Maaf, ga pernah main dan menang jadi langsung bahagia.
Semoga ga ada yang kesel namanya ga disensor.
Read More

Friday, April 1, 2016

Sebentar eps. 7

Seberkas cahaya matahari pucat menembus kumpulan awan seperti bulatan ujung rokok yang terbakar. Aku tidak akan pernah merokok--merokok erat sekali dengan kesan kesombongan--tapi sekumpulan orang Candor merokok di depan gedung saat kami turun dari bus.

-Divergent, halaman 50

pertanyaan: kenapa merokok erat dengan kesan sombong?
Read More

Berapa lapis? Ratusan

#nowlistening Kenny G - Girl From Ipanema

Ini saya tulis dari catatan yang saya buat di bus menuju Jakarta, sambil mendengarkan Alina dan Astari berdiskusi dan bercerita, Selasa kemarin.

Kadang saya penasaran, tentang orang-orang yang kelakuannya nggak mainstream, agak berbeda. Hari ini saya dengar cerita tentang orang-orang yang seperti itu. Saya mendengar dari sisi luar, dari sisi orang yang merasa heran dan sangat tidak mengerti kenapa orang tersebut dapat berperilaku begitu "aneh". Saya juga di sisi luar, sebagai orang yang ingin ngintip dalamnya tapi gatau gimana cara minta izinnya.

Saya kadang bertanya, orang-orang ini pernah mempertanyakan kenapa dia berbeda nggak ya? Atau bahkan ga sadar kalau ada perbedaan di diri mereka? Pernah nggak mereka ingin dimengerti dan berusaha mengkomunikasikan apa alasan mereka? Atau udah lelah menjelaskan?

Udah. Saya penasaran dan bertanya. Ga punya jawabannya.

Omong-omong, orang dibilang palsu itu karena apa ya? Gimana caranya tahu yang bagian yang mana yang asli? Di mana sih batas antara adaptif dan pura-pura? Warna asli kulit bunglon muncul ketika apa sih? Kok jadi biologi?

Kadang saya bingung, saya yang asli yang mana sih. Yang aneh dia atau saya sih?

Kalau saya ditanya saya punya berapa lapis topeng, saya jawab ratusan. Biar kaya wafer Tango.

Eh, jangan-jangan orang yang dibilang aneh itu sebenernya cuma mau ngetes, seberapa besar keinginan kamu mengerti dia. Hayoloh. Apa sih Yus.

#nowlistening The Lighthouse and The Whaler - Venice
ini favorit sejak semester lalu, tapi lupa wae judulnya

Kamu pusing kan baca tulisan ini? Saya juga.
Read More