Sunday, September 30, 2018

Saturday, September 22, 2018

Saturday, September 15, 2018

Laptop Lemot

Umur laptop personal ini sudah 3 tahun, Dell apa namanya aja lupa. Sekarang dia lelet banget entah karena kurang kasih sayang (saya lebih sering menyentuh lenovo thinkpad dari kantor), entah emang perlu dirombak dikit.

Lambat startup, aplikasi yang start di awal dikurangi. C penuh banget, uninstall beberapa aplikasi yang sudah tak terpakai. Setelah semakin ringan, eh terus muncul ide untuk install windows 10 aja, karena kebiasa di laptop kantor juga sih, jadi kagok pake win 8.1. Akhirnya semua isi laptop di-backup.

Tau kan apa yang terjadi kalo file-file jadul dibukain? Banjir kenangan! Tenggelem tenggelem dah tuh wkwkwkw. Usaha masuk perusahaan prestij dan esai sok-sok pede padahal ga pede itu pas dibaca ulang tuh memang ga meyakinkan. Pantas saja ga ada yang nyangkut haha. Ada juga file-file belajar supply chain dari online course dan materi kuliah anak MRI. Niat banget saya tuh ternyata. Bangga kadang sama diri sendiri hahahahaha.

Terus nemu foto ini. Foto paska kegiatan menyindir pengurus himpunan baru, langsung menggunakan aksi (bahagia banget muka w, nyinyir is in my blood). Ada tiga kopel di sini, yang dua udah bubar wkwkw. Hidup ga ada yang tahu emang. Seru sih tapi ups and downs. Ceilah gaya. Kangen ikan akuarium jadinya deh.

Pada kemana yang lain yak kok kurang 3 orang. W masih nenteng kunci gobel, mang sate gantungan kunci Pratama yang saya buang kirain gada yang punya wk.

Read More

Wednesday, September 5, 2018

2nd Anniworksary

Welcoming September, welcoming 2nd anniversary of working in Jakarta (1 Sep 2016- 1 Sep 2018), with the same company. I am amazed by how I can persist and stay this long. Well done!!
September marks season 3 of the work-life balance that is nearly impossible, but it is you yourself who can decide whether the work is enjoyable and worth your time. Haha sounds a lot like a workaholic.

Finishing the second year also means more people asking "what's next?" While I do think about it a lot, here I am staying up late to write an email turning down an offer, not brave enough to step up or even step out from her comfort zone. Of course I cover that up by saying "That is not the industry I am interested about", or "I want to stay because of recent changes, it means challenge and growth to me", or simply "My resume has not been updated yet, sorry I'll pass" Haha. Believe me, I did say that, two or three months ago, as an excuse.

Ok the email has been sent now. Have a good day everyone.

(menulis selain karena harus kirim sekarang (offernya udah sebulan lalu wk) juga karena tadi habis semobil sejam sama mantan calon bos yang orang marketing yang sempat interview saya tapi ngga saya ambil offernya, dan masih aja bahas "lo yakin ga mau pindah marketing?". It's been 2 years dude. Saya tertarik sih. WKWKWKKWKWK ga deng)
Read More

Saturday, September 1, 2018

Terharu

Barusan banget tuh Alvita ngetwit kaya gini:


Plus kemarin atau kemarin dulu (lupa wk) si pegawai rantau nawarin beliin buku yang saya emang ingin.

Dua aksi yang terjadi berdekatan tersebut berhasil bikin saya terharu dan merasa penting gitu hahah. Perasaan yang menyenangkan sekali. (Tapi ini sebenernya nulisnya sambil nangis karena saya kalo senang nangis, kalo sedih nangis, kalo marah ya nangis juga wkwkwkwk.) Perasaan senang dan terharu ini lucu dan tambah berkesan karena termasuk kategori yang munculnya langka. Beuh.

Rasa yang kehadirannya lebih sering, akibat ulah beberapa orang yang lain yang sering bikin saya bahagia, saya kelompokkan dalam "the love we take for granted". Rasanya kalau dengan mereka yang dalam kelompok ini itu gaperlu usaha apa-apa (atau minimum) untuk merasakan hati yang hangat haha. Beberapa memang tipe yang perhatian sama semua orang sih, tapi beberapa yang lain memang low maintenance aja gitu hubungannya, entah kenapa.

Nah kelompok lainnya yang lebih jarang ini nih yang jadi topik utama, "the love worth fighting for?". Iya memang pake tanda tanya, bukan salah ketik. Sebab memang masih dipertanyakan. Sebenernya kaya telor sama ayam menurut saya, mana memicu yang mana. Apakah karena perjuangannya yang berat jadi bahagianya lebih terasa? Atau karena bahagianya luar biasa jadi lebih rela memperjuangkan? Saya juga ngga tahu haha.

(empat paragraf tentang serunya kelompok tsb telah dihapus sebab penulis menjadi sangat emosyenel)
Read More