Words

I believe that words can get you far, through time, through space. These, are out of the world.

May we all be at peace. With ourselves. The truest form of ourselves.
Quoting Jessica's words last Fri,

At a certain point we all get the choice to claim or deny who we are ....

Jessica Dore's Friday wisdom

D-21 Borobudur Marathon

It is three weeks away and I am already scared as hell. Wida injured herself yesterday and need to loosen up a bit: avoid strength training involving her knees and also have to take some medicine. She should be back to the hospital soon to know if she needed a physiotherapy.

I am still far away from 21 km as the farthest I have ever done is 15 km. Here I am D-21. Ha.

Short Break: Corporate Induction

Oleh-oleh

Halo!

Udah lama ngga ngobrol ih kita. Sibuk bergulat dengan tantangan masing-masing ya haha. Minggu ini agak variatif dibandingkan dengan biasanya karena terselip  agenda yang bukan kerjaan. Artinya begadang tidak tidur supaya bisa fokus di kelas dan kerjaan rutin tetap beres. Duh. Haha.

Senin hingga Rabu ini saya ikut yang kalo di kantor saya disebut Corporate Induction. Intinya sih ospek buat anak baru yang bergabung dengan company sekitar 3-6 bulan yang lalu. Pesertanya dari semua departemen, sekitar 30an orang. Banyak ya?

Awalnya skeptis ngebayangin banyak orang dengan agenda super padat. Pasti ngantuk dan peserta yang aktif si itu-itu saja. Eh ternyata, seru juga rupanya, entah materinya yang memang menarik atau keberagaman para pesertalah yang membuat sesi-sesi itu berkesan. Atau mungkin kombinasi keduanya? Kombinasi sih kayanya.

Sebenernya agenda Rabu belum kejadian jadi saya ceritanya masih ngegantung. Cuma tadi habis nge-tweet terus langsung kebayang mau ceritain lengkapnya aja deh, biar lebih seru. Kebetulan pula, yang dibahas hari ini ada hubungannya dengan apa yang baru aja saya bahas minggu-minggu belakangan ini dengan Tama, Zuhdi, Sahil, dan Andas (semua secara terpisah da pada berkarir di ujung dunia wkwk).

Jadiii
Ingatkan saya untuk cerita seberapa besar dampak induction tiga hari ini terhadap persepsi saya mengenai pentingnya bekerja dengan tujuan. Oke cem.

(Mereka) Lebaran Duluan

Manusia-manusia di Eropa sana sudah lebaran duluan. Ketika saya angkat telepon dan dengerin suara "eh suy, eh eh eh suy" yang masih sama aja lawaknya, baru sadar mereka udah hampir setahun ya rantau. Rasanya baru bulan lalu drama nangis lewat video call karena ga bisa nganter ke bandara wkwkwk. Semoga otaknya makin dewasa tapi jiwa mudanya tetap kekal ya kalian-kalian. Semoga kuat dan mantap menjalani rencana-rencananya sampai selesai. Love you, selamat lebaran tanpa opor.

Best Moment with Number One Fans

Momen 9.26 - 9.58 pm itu sih huhu berlinang air mata haru

Buku Kecil

Sore tadi saya iseng ke Gramedia karena ingin ganti pulpen, bosen pake Pilot (haha penting banget). Tentu saja pas udah sampai lokasi jadi kepengen yang lain-lain. Akhirnya setelah menahan diri agar ga beli post it dan pulpen sarasa, saya cuma beli buku catatan kecil dan pulpen yang lebih umum (haha).

Buku kecil ini dibeli semata-mata ingin mengenang masa-masa HME aja sih. Masa-masa nyatet segala hal, belajar banyak hal, bahkan mungkin bisa dibilang fase pencarian jati diri plus fase haus pengakuan memuaskan ambisi. Sebenernya ambisinya ga gitu-gitu amat ya, cuma kalau dibandingkan dengan belasan tahun sebelumnya yang hidupnya diarahkan dan lancar tanpa/dengan sedikit sekali usaha (privileged child here), berasa seru banget usahanya pas tahun-tahun belajar di hme dan psm itu. (Bahkan bukunya dulu ada notula hasil/output tiap berantem sama kekasih. Belajar di segala aspek hidup. Super.)

Nah, berhubung saya sekarang ini sedang kembali memuaskan ambisi, mencari kejelasan karir mau dibawa kemana, kepikiran aja itu beli buku buat nulis-nulis lagi. Corat coret ide, brainstorming lagi. Saya yang akhirnya kesampean juga buat masuk dunia fmcg ini seneng-seneng kaget ketika merasakan atmosfer kerja begini ternyata malah nyaman. Comfort zone kalo kata caring and loving friend (dia juga senang di tempat baru wkwk).

Gara-gara perlu adaptasi manusia elektro di antara jutaan anak teknik industri, plus iklim yang mendukung proses belajar, akhirnya saya merasa perlu lanjutin kuliah edx yang terbengkalai itu. Maka pembelian buku kecil tersebut akhirnya ada justifikasinya hahah. Ya gitulah disambung-sambungin aja padahal mah entah bakal beneran dilakuin apa engga hahahahahah. Ini ceritanya mulai ngga nyambung sih wkwk. Udah lama banget kan saya ga nulis panjang, kangen ga? Haha. Ngalor ngidul mulu. Bye.

Hanyut

Malam-malam bapak Sahil kirim foto via WA.

Ini momen sebelum saya, Gun, Rendy, dan Sahil hanyut diterjang ombak. Sebelum badan basah kuyup penuh luka gores. Sebelum sandal siapa hanyut hilang. Sebelum hp Sahil layarnya error. Sebelum beli plester banyak banget buat dibagi-bagi berempat. Wkwkwkwkw.

Kangen HME jadinya.