Saturday, January 31, 2015

Penuh Kejutan

Siang hari, tim 9 cm diwakili oleh saya, Pratama, Astari, dan Bianca berniat memberi kejutan untuk Joshua yang hari ini berulang tahun. Kami janjian dengan kekasih Joshua #tsah , namanya Irena. Maaf ya banyak nama disebut, semoga tidak tertukar.

Kami berencana pergi pagi hari. Secara mengejutkan, Andaswara, Daryl, dan Septian tidak dapat hadir. Andaswara katanya antre cuci mobil panjang sekali, jadi kalau dihitung-hitung dia pasti terlambat. Daryl baru selesai pijat dan katanya jadi mengantuk. Septian harus mengerjakan laporan yang deadline-nya hari ini. Daniel sedang sakit dan sudah sedari lama tidak dapat dihubungi, jadi tidak mengejutkan jika dia tidak dapat hadir. Jadilah dari 8 orang, hanya 4 yang dapat hadir.

Kami janjian memberi kejutan di kost Irena di Jalan Cisitu Indah I. Sambil menunggu Pratama selesai rapat, kami nonton pertandingan tenis dan beli kue balok dulu. Setelah full team (berempat), kami berangkat kesana naik mobil Pratama.

Sudah di Cisitu. Saya kira kami akan parkir agak jauh dari target supaya tidak ketahuan. Eh ternyata Pratama tetap menginjak pedal gas sehingga mobil kami lewat di depan kost Irena, padahal Joshua dan Irena sedang berada di beranda. Kesalahan pertama.

Kami turun dari mobil. Saat mengunci mobil ada bunyi beep khas xenia. Kesalahan kedua.

Saat dekat pagar, Pratama manggil "Jooosh". Kirain nggak denger. Eh pas noleh ke kiri, Josh sedang membukakan pagar buat kami hahah. Kesalahan ketiga.

Ternyata Irena belum selesai ambil kue dari kamarnya. Kami sudah telanjur tepergok. Yasudah langsung nyanyi lagu Happy Birthday. Maaf ya Joshua kejutannya tidak mengejutkan haha.
ki-ka: Irena, Joshua, Pratama (atas)
Yusrina, Bianca, Astari (bawah)
Pulang dari kost Irena, kami berempat makan di Kampung Solo. Saya terkejut, uang saya di dompet tinggal Rp 16.200,00. Untungnya ayam+nasi harganya Rp 15.000,00 jadi saya bisa makan. Kremesnya ayam goreng di Kampung Solo enak fyi.

Perjalanan berlanjut ke sarana olahraga milik kampus. Permainan sepakbola HME vs himpunan teknik geofisika berlangsung tanpa kejutan. Semuanya baik-baik saja. Sayang tim bola tidak dapat lanjut karena tidak lolos grup. Skor 0-0.

Selesai pertandingan saya berniat join Bianca dan Astari yang katanya mau nongkrong di Borromeus bersama kakak Yuka, kakak Nuran, dan Kakak Reynaldi. Sudah naik mobil sampai pintu keluar sarana olahraga, kemudian batal karena yang janjian sama saya minta ketemu di sarana olahraga saja. Saya turun dari mobil.

Di kantin sarana olahraga, sambil menunggu, saya main-main hp biar ga mati gaya. Tiba-tiba ada yang lewat. Saya terkejut. Terus pergi. Yaudah.

Saat orang yang janjian sama saya datang, dapet kejutanlah saya. Semoga dapat saya manfaatkan dengan baik kejutannya.

Dua paragraf terakhir tersamar dan ga jelas gitu yha HAHA

Bye
Read More

Friday, January 30, 2015

Kerja Praktik 1: CV

Rencana membuat CV telah muncul sejak lama. Saat itu saya tunda karena menunggu indeks prestasi (IP) semester 5 keluar. Supaya IPK bisa diatas 3 gitu haha sedihnya.

Setelah IP keluar, alasan selanjutnya adalah ketidakyakinan IP yang tertulis di transkrip jenis yang mana (historis atau bukan). Akhirnya saya tunggu masuk kuliah, agar bisa minta cetak transkrip ke TU program studi. Alasan tidak berhenti bermunculan.

Setelah transkrip ada, untungnya bukan transkrip historis, seharusnya saya memulai menulis CV. Sekarang yang menghambat adalah rasa malas. Bahkan ketika suasana sudah sangat kondusif seperti malam ini, saya malah mencari pelarian. Ya, menulis blog kali ini adalah pelarian hahaha.

Yasudah itu saja.
Read More

Monday, January 26, 2015

800 meter Penentuan

Ceritanya hari ini adalah hari yang paling saya nantikan. Ikutan event lari, pertama kali dalam hidup haha. Hari ini pertama kali juga saya pegang amanah, yang cuma saya seorang yang pegang. Kalau ketua divisi kan masih punya anggota jadi nggak sendirian, ga masuk itungan. Main futsal atau voli juga ga masuk itungan, kan satu tim banyak orangnya, cadangan pula haha. Jadi debar jantung hari ini lebih keras dari biasanya.

Tiba di sarana olahraga kampus pukul 8.49 saya belum deg-degan. Ngobrol santai dengan Levin, Irena, dan Kak Katherine masih dapat dilakukan dengan ceria. Saat jogging untuk pemanasan juga masih santai, lari kan memang bikin relaks. Saat registrasi, debar tak wajar mulai terasa. Damon sebagai atlet Lari Jarak Menengah 800 meter Putra kemudian bersiap. Damon menggantikan Coach Yosa yang katanya sedang flu sehingga menjadi sulit napas. Saya masih sempat mendukung Damon, Novita yang turun di nomor Tolak Peluru Putri, dan Levin yang turun di nomor Lompat Jauh Putra.

Selesai Damon berlari, giliran saya. Debar di dada menjadi semakin tak karuan. Setelah nama 16 atlet Lari Jarak Menengah 800 meter Putri dicatat, kami dibariskan sesuai urutan entah apa, satu baris 5 orang. Kemudian ada himpunan yang baru gabung lagi, saya lupa himpunan apa. Jadinya total yang ikutan 17 orang. Karena cuma sedikit, bapak yang ngasih komando (saya ga tau siapa, yang jelas bukan orang ATLAS) memutuskan hanya akan dilakukan satu seri, tidak ada final. Jadi langsung diperoleh pemenang ketiga medali. Karena perubahan peraturan ini, saya makin deg-degan.

Lari dimulai, saya tertinggal jauh di belakang, kedua paling akhir. Fyi, biasanya strategi saya dalam lari bukan-jarak-dekat adalah menjaga pace agar stabil. Lima belas atlet dari himpunan lain ini sepertinya beda tipe sama saya. Pada jarak sekitar 300 meter, lima belas orang di depan saya mulai lelah. Saya melewati 1, 2, 3, 4, 5, .. 12 orang di depan saya hingga bisa menjadi posisi keempat pada jarak sekitar 600 meter. Tiga orang di depan saya sangat gigih, Kemudian ada langkah mendekat dari belakang, saya tersusul. Sekarang di posisi 5. Pelari terdepan sudah sampai finish, pelari kedua sampai finish kemudian terjatuh. Coach Yosa menjadi pacer, memaksa saya sprint. Saya mau, napas saya masih ada, tapi kaki ini sudah tak mampu. "Ayo demi satu medali, perunggu tidak apa-apa", saya memotivasi diri sendiri. Tapi saya sudah tidak bisa menambah kecepatan. Pelari ketiga dan keempat sampai di finish dengan catatan waktu cukup dekat. Saya masih jauh, 30 meter lagi. Akhirnya saya sampai finish di posisi 5 dengan waktu 3:51. huft

800 meter yang baru saya lalui tidak menambah medali HME.

Setelah saya lari, ada pertandingan lompat jauh putri, tolak peluru putra, sprint putra, sprint putri, estafet putra, dan estafet campuran. Hasilnya, kedua tolak peluru dapet emas, luar biasa, Sayang sekali kedua lompat jauh masih belum bisa menyumbangkan medali. Sedangkan untuk lima nomer lari masih menunggu pengumuman, masuk final atau ngga.

Semoga segala usaha yang telah dilakukan berbuah kebaikan buat semua. Amin
Read More

Friday, January 23, 2015

Angels & Demons: Movie and Book Review

BUKU

Saya tahu ada buku berjudul Angels & Demons, dan pertama tahu ada penulis bernama Dan Brown, ketika saya kelas 7 SMP. Saya tertarik untuk membaca buku itu karena judulnya, tapi saat itu dia bukan buku prioritas saya. Beberapa tahun kemudian, saya beli The Da Vinci Code dan tersihir karenanya. Kemudian saat The Lost Symbol terbit, saya langsung beli. Ketika Inferno terbit, saya langsung baca, meski tidak beli sendiri. Sampai akhir tahun lalu, saya sudah lupa pada Angels & Demons.

FILM 

Akhir tahun lalu adalah kali kedua saya nonton film Angels & Demons. Sebelumnya saya kurang ngerti sama jalan cerita dan bagaimana endingnya. Saat nonton kedua kalinya inilah saya menikmati Angels & Demons.


Saya tidak memiliki ekspektasi apapun karena belum membaca bukunya. Semua yang terjadi dalam film adalah pengalaman pertama saya, dan saya menikmati setiap momen yang terjadi dalam film. Meski tempo ceritanya agak cepat dan arah ceritanya jelas kemana, film ini tetap enak untuk diikuti. Bagian action-nya seru. Berhubung Pak Langdon sudah berumur dan ga jago bela diri, akan agak aneh jadinya kalau beliau terlalu cekatan. Jadi menurut saya proporsi action dalam film ini sudah pas.

Rasa deg-degan yang timbul setiap nunggu jam eksekusi, mencari petunjuk untuk setiap altar, bikin saya ikut menyemangati Langdon meski tidak bisa membantu berpikir. Elemen suspensenya dapet sih. Nebak-nebak siapa yang berkhianat juga bikin bagian misterinya oke. Bagian akhir film lebih oke lagi. Sejak keadaan berbalik, mata jadi lebih jeli memperhatikan gerak-gerik setiap karakter biar tidak ada yang terlewat. Seru.

Kalau soal karakter, menurut saya Vittoria kurang berasa kehadirannya dalam film. Saya kurang mengerti, wanita seperti apa si Vittoria ini. Padahal dia lumayan sering muncul di layar, sayang sekali kurang jelas karakternya, jadi kaya ngikutin kemana Langdon pergi aja gitu. Karakter yang saya suka adalah Richter. Dia mencurigakan tapi juga terlihat perhatian haha. Bikin bingung dan bikin acara tebak-menebak makin seru. Camerlengo juga sama kaya Richter, tapi kalau yang ini bikin saya nggak suka. Entah bagian apa dari karakternya. Tapi kalau akting si artisnya bagus sih, pas gitu sama Camerlengo. Secara keseluruhan saya menikmati film ini.

BUKU

Setelah menonton film Angels & Demons untuk kedua kalinya, saya penasaran dengan bagaimana Dan Brown menceritakan petualangan Langdon ini. Miripkah film dengan bukunya?

Setelah membaca bagian awal buku, saya merasa kagum dengan bagian awal yang digunakan di film. Bagian awal film benar-benar seperti bagian pendahuluan, menyiapkan kita untuk masuk ke cerita inti yang kental hubungannya dengan gereja dan kepausan.

Selagi membaca buku, saya mengingat-ingat. Adakah karakter Kohler di film? Di buku, karakter Kohler begitu kuat dan berpengaruh besar pada keberjalanan cerita, dialah yang mengundang Langdon untuk menyelidiki kasus pembunuhan seorang ilmuwan CERN. Segala tindakannya di buku berpengaruh banyak pada alur berpikir saya dan mempengaruhi kecurigaan saya soal siapa yang berkhianat. Kalau ketidakmunculan Macri dan Glick saya dapat mengerti, memang tidak berpengaruh banyak.

Omong-omong ini jadi membandingkan buku dan film ya, bukan mereview buku haha.

Secara keseluruhan, saya menikmati buku ini. Berhubung saya bukan Katolik dan kurang mengerti soal tradisi dalam Gereja Vatikan, saya tidak merasakan ada yang janggal dalam buku ini. Semua setting dan budaya terasa normal-normal saja. Porsi action dan suspense pas. Saya tidak dapat lepas dengan mudah ketika sudah mulai membaca buku ini. Karena berpindah-pindah sudut pandang, cerita ini terasa adil dan lengkap. Setiap karakter membawakan kisah ini dengan caranya masing-masing. Adanya Macri dan Glick lumayan seru untuk meredakan adrenalin yang meningkat ketika Langdon berusaha keras mencari petunjuk yang menyatakan letak altar ilmu pengetahuan.

Di buku, saya suka karakter Kohler dan Vittoria. Kohler yang digambarkan sebagai manusia yang kurang manusiawi justru paling manusiawi dibandingkan tokoh yang lain. Vittoria menggambarkan hubungan spesial ayah-anak dengan baik. Kisah-kisah masa kecilnya membuat saya merasakan kehangatan kasih ayah Vittoria. Caranya bertindak dan isi pikirannya memberi tahu saya bahwa dia sangat mencintai ayahnya.

Di buku, saya justru bingung dengan nama para Garda Swiss. Entah karena antara film dan buku karakter-karakter ini digambarkan jauh berbeda, entah karena karakternya kurang khas sehingga saya sering tertukar. Chartrand yang ada dalam benak saya adalah orang yang mudah terpesona oleh karisma seseorang dan keajaiban Tuhan. Namun Chartrand yang saya temukan di film adalah petugas yang suka merokok kemudian ditraktir rokok. Olivetti yang ada dalam benak saya adalah Richter dalam film, terus ternyata salah haha. Atau mereka memang dicampur karakternya entahlah. Yang jelas tindakan Kohler jadi tindakan Richter kalau di film.

Keduanya

Saya suka sekali dengan cara yang buat film memotong dan menyambung isi dari buku. Ketika saya menonton film saya tidak merasa ada bagian yang hilang. Namun ketika saya membaca buku saya merasa lengkap. Beda dengan The Da Vinci Code yang filmnya terasa lompat-lompat dan kurang meyakinkan karena agak kurang berdasar argumennya. Saya suka kedua versi Angels & Demons ini.

Omong-omong saya suka dengan momen ketika Kardinal Baggia diselamatkan oleh orang-orang di sekitar air mancur. Rasanya sisi kemanusiaan tersentuh gitu. Dan ini nggak ada di bukunya. Bravo lah filmnya haha
Read More

Thursday, January 22, 2015

Balsem Harimau

Cedera tak kunjung sembuh karena memang sedang tidak bisa diistirahatkan? Sudah gunakan kompres es dan pereda rasa sakit tapi nyeri tak kunjung hilang?
Tenang, cukup gunakan Balsem Harimau beberapa kali sehari, nyeri langsung hilang seperti tak pernah terjadi apa-apa.

Meyakinkan ga? hahaha

Read More

Tuesday, January 20, 2015

Meminjam Buku di Perpustakaan STEI

Ceritanya kemarin itu dosen Sistem Kendali meminta kami bawa textbook pada pertemuan hari Kamis. Berhubung tidak memiliki modal yang cukup, saya berniat cari pinjaman. Target adalah anak Teknik Tenaga Listrik karena mereka telah mengambil mata kuliah ini semester lalu. Sayangnya, saya ga nemu dan malah disarankan untuk pinjam ke perpustakaan fakultas.

Saya tahu letak perpustakaan fakultas, tapi belum pernah masuk ke sana. Hari ini itu pertama kali. Karena pertama kali, jadinya berniat cari kawan. Pas banget ketemu Fitri lagi nongkrong di sekre himpunan informatika. Saya minta tolong antar ke perpustakaan. Eh dia ga mau haha. Yasudah saya ke atas sendiri, perpustakaan ada di lantai 3 Labtek V. Eh pas naik tangga ketemu Vivi dan Swizya yang mau cari textbook juga. Cocok.

Ternyata Vivi udah pinjam kemarin dan dia yang kasih tau kami prosedurnya, mulai dari nyimpen tas di tempat penyimpanan tas, mendaftar jadi anggota, letak rak buku tentang kendali, dan stok tersisa dari textbook yang kami cari. Buku target sisa 2 buah yang edisi kedua dan 1 buah yang edisi keempat. Meski yang edisi keempat lebih memprihatinkan keadaannya, halaman 1 hingga 141 lepas dari jilidnya, saya pilih dia. Yang edisi kedua kertasnya sudah sangat kusam jadi berkesan horror haha. Jadilah hari ini saya punya kartu anggota perpustakaan fakultas dan meminjam buku di perpustakaan fakultas untuk pertama kali.
Horee


Read More

Monday, January 19, 2015

Hari Pertama Semester 6

Semester indah ini diawali dengan pre-test mata kuliah Sistem Kendali. Sangat menyenangkan.

Soal asupan gizi, kembali ke rutinitas, makan siang mahal (tapi enak) di Kantin Farmasi. Saat ini belum ada tujuan ke himpunan selain makan siang jadi langsung pulang.

Di kosan sempat tidur siang satu jam karena banyak waktu luang.

Masih dalam rangka olim, saya ambil waktu untuk lari 800 meter. Dapet 4:10. Si betis rasanya mau potong. Minggu lalu ada 2 kali, dengan jarak 2 hari, saya kena latihan sehari 4 cabang sekaligus. Padahal normalnya tiap hari 2 cabang doang. Overdosis nih olahraga tiap hari. Kata coach Yosa cederanya namanya shin splints.




Habis lari lanjut ke supporteran voli putra. Seru! Angkatan 2013 kompak sekali sampai saya bangga sekaligus malu dengan diri sendiri. Sedih angkatan saya agak sepi untuk supporteran kali ini. Kabarnya jurusan Teknik Tenaga Listrik udah mesti ngerjain tugas pendahuluan 4 modul dan dikumpulkan besok. Tapi nggak apa, angkatan berapapun kan masih anak HME juga (ini pembenaran). Voli putra menang 2-0 melawan himpunan meteorologi.

Lanjut pulang ke rumah, minum susu terus nulis ini. Akan lanjut baca Angels & Demons terus tidur.
Udah deh. Daah
Read More

Mood Swing

Selalu tepat.
Keadaan kamar kost pasti sangat sesuai dengan suasana hati saya alias mood.

Kalau sedang senang, nggak mungkin ada debu di kamar (ya kecuali yang diatas pintu soalnya ga nyampe).
Kalau sedang tidak senang, bahkan untuk duduk saja susah. Semua barang tidak pada tempatnya.

Kemarin hingga sore tadi selesai rapat Electroland, kamar saya baik-baik saja keadaannya. Kalo ditilik lagi, ada reuni dengan Magnet (ngegosip, karaoke, ketawa karena bercandaan yang masih sama dengan zaman dulu), melihat sekelompok kakak-kakak 2010 reuni (melihat mereka hampir selalu bikin saya senang karena mereka terlihat sangat manusiawi), nonton pertandingan tenis meja (sukses bikin saya ingin bisa main tenis meja, termasuk pertandingan kakak Nyoman yang super seru), nonton Hyorin nyanyi Crazy of You dan nonton Pinocchio bareng Prima, serta rapat Electroland yang selalu berhasil bikin tertawa hebat. Semuanya bikin bahagia. Kamar saya baik-baik saja.

Pulang pertandingan futsal malam ini, kamar saya berantakan. Padahal tidak terjadi apa-apa dalam satu jam saya di sana. Kecuali munculnya perasaan "apapun yang dapat kulakukan untukmu akan kulakukan, tapi aku tidak bisa apa-apa". Apasih disingkatnya, useless? Menang sih pertandingannya, tapi dengan susah payah. Mau bantu main juga gabisa da skillnya ga sebagus yang sedang main. Beres tanding pada suram gitu. Mau hibur juga bingung mesti ngomong apa soalnya mainnya memang ga sebagus kemarin-kemarin. Ya gitu lah. Ga tau mesti apa.

Habis itu sampe kosan sambil nulis ini dengerin Virzha - Aku Lelakimu. Terus nangis HAHA. Ga jelas memang diri ini. Kalau bad mood dan melankolis denger lagu bisa sampe nangis.
Habis itu dengerin Regina, Mytha Lestari, Shila Amzah, Yura, Novita Dewi, Hyorin, MusicEverywhere. Terus moodnya kembali baik. Cuma karena Mikha Tambayong sama Andira nyanyinya rada ga enak sehingga komen di youtubenya jadi lucu-lucu. Tapi band pengiringnya emang asyik banget sih.

komen dari empat video disatuin, maaf ya ga disensor haha


Udah haha. Sekarang lagi kembali ceria.
Read More

Wednesday, January 14, 2015

Pertandingan Kedua, Turun Perdana

Kemarin

Sekitar pukul 18 kemarin, tim voli putri tanding perdana vs farmasi (HMF). Meski ada hujan rintik-rintik turun tak berhenti, pertandingan berlangsung cukup panas. Sebenarnya ini ingin nulis ala Catatan Terpercaya Olimpiade HME namun sepertinya gagal haha. Baiklah saya nulis biasa aja.

Jadi kemarin seharusnya pertandingan perdana saya di olim ini. Cuma karena berbagai hal (biasalah pemain numpang nama haha) saya nggak turun di pertandingan voli ini. Jadilah saya, Dian, Haifa, dan Rosana menjadi supporter berjersey di pinggir lapangan voli. Ikutan nyanyi sambil ikutan deg-degan gitu. Set pertama dimenangkan oleh Farmasi 12-25 dan set kedua dimenangkan oleh Farmasi juga 22-25. Oya Novi ikut bergabung di tim supporter berjersey juga setelah bermain sangat baik di set pertama. Sebenernya di pertandingan ini mainnya udah kece lo menurut saya, kurang tambahan percaya diri saja. Hasil pertandingan HME 0 - 2 HMF.


Hari Ini

Hari ini ada pertandingan futsal. Saya nggak deg-degan. Biasanya kalo nggak deg-degan saya nggak turun haha.
Pagi diawali dengan ke lantai 2 untuk nanya apakah mata kuliah Material Teknik Elektro buka di semester pendek, namun gagal bertanya karena sang kaprodi sedang sibuk. Kemudian latihan tenis meja meski dengan pakaian rapi karena rencana perwalian, latihan stroke pake bola banyak satu kali. Terus nonton yang lain latihan sampai jam 12. Karena janjian jam 13 di Queen Futsal maka saya berangkat. Malas makan berat, saya beli snickers dan sari roti untuk makan siang.
Saya tiba di lokasi terlalu cepat, tidak ada yang saya kenal. Kalau jalan-jalan rasanya buang-buang energi. Akhirnya saya putuskan untuk tebalkan muka dan join supporter himpunan fisika (HIMAFI) tonton timnya yang sedang pemanasan. Pas saya masuk daerah penonton merekanya ngeliatin dengan muka berkata "Ini teh siapa ikut-ikut nonton dari sini." hahhahah. Pertandingan antara fisika dan teknik penerbangan dimulai. Pertandingannya seru bikin saya ingin ikut teriak-teriak kaya orang sebelah, tapi malu da bukan siapa-siapa. Terus Laras, tim futsal putri HME, datang jadi saya punya teman hore.

Makin banyak yang datang, dan jersey pinjeman juga sudah datang, kami ganti baju, pemanasan, terus tanding. Oya lawannya Teknik Kelautan (KMKL). Pertandingan ini luar biasa sekali, terutama cici Meilandia yang mencetak 4 gol sehingga membuat hasil akhir pertandingan HME 4 - 0 KMKL. Tentu saja seluruh timnya juga kece, supporternya kece, supporter dari bench kece, ketiga coach juga kece. Harus nonton sih, kece banget. Pertandingan futsal di olim ini 2 x 12 menit. Di babak pertama saya nggak turun. Udah 2-0 saya agak deg-degan, bisi kaya dulu pas lawan teknik lingkungan (HMTL). Udah 2-0 terus saya turun, eh jadi 2-2 huft haha. Maafkan kecupuan saya wahai wankawan. Oke kembali ke masa kini, setelah skor 3-0 , babak dua, saya disuruh masuk sama coach Restu. Syok da pas pagi firasat mengatakan nggak main. Yaudah terus masuk lapangan, sekitar 1 menit terus ke bench lagi wkwk. Lumayanlah lari-lari sedikit haha. Jadi di hari keempat olim ini akhirnya saya menyentuh lapangan hore. Ini mau selebrasi pemain numpang nama yang dimainkan. HAHA. Oya firasat "nggak dimainkan" tadi pagi salah ternyata.

Udah deh. Daag
Read More

Sunday, January 11, 2015

Pertama Kali

Hari ini sepulang latihan futsal di Jalan Katamso, menuju tempat latihan tenis meja di Jalan Ganesa, saya kena tilang untuk pertama kali.

Jadi ceritanya saya dan Bianca sama-sama mau menuju Jalan Ganesa dan berencana bareng, meskipun saya cuma bawa 1 buah helm. Aman lah ya, pikir kami. Berhubung bukan daerah main saya, saya bingung mesti lewat mana. Maka saya lewat jalan yang biasanya saja, Pahlawan terus ke Surapati.

Eh di perempatan ada polisi,
kena deh.

Saya harus ke Pengadilan Negeri di Jalan Riau buat sidang pada 30 Januari 2015. Kami ditunjukkan pasal yang mengatur penggunaan helm penumpang motor dan dendanya Rp 250.000,00. Bianca dengan sigap minta tolong ga usah sidang, dengan alasan kuliah dan ujian. Nego pula harga dari denda maksimal Rp 250.000,00 jadi denda minimal Rp 100.000,00. Kami berdua kebetulan tidak bawa cash banyak (saya baru saja titip Rp 100.000,00 ke Brigitta buat beli deker/shin-guard jadi di dompet tinggal dikit). Maka dengan patungan kami menyerahkan Rp 92.000,00. Bapak Polisi berpesan agar penumpang pake helm biar aman. Terus Bianca akhirnya naik angkot karena takut kena lagi haha. Maaf ya Bianca.

Setelah latihan tenis meja, saya ke kosan. Dua ayam kate punya ibu kos lagi naik ke atas meja di beranda rumah. Saya suka ayam btw. Pas saya lagi mengelus salah satu ayam, eh dua-duanya terbang maju sekitar 2 meter dari meja, terus mendarat. Ini pertama kali saya lihat ayam terbang ke depan.

Udah itu aja. Daah
Read More

Saturday, January 10, 2015

Tertawa

Saya termasuk orang yang sering dan mudah tertawa. Kalau kata teman-teman SMA saya, selera humor rendah haha. Dulu zaman SMA, saya, Sella, dan Isna sering sekali nonton acara TV Sketsa. Di sekolah, kami akan bahas acara tersebut dan tertawa bersama. Menurut teman dekat yang lain, acara itu nggak lucu dan ketebak banget. Tapi menurut kami lucu haha. Saking seringnya kami tertawa terbahak-bahak sampai otot perut sakit, kami menamai grup kami Trio Sakit Perut. Nah, sejak saat itu saya disebut selera humor rendah. Saya memang mudah tertawa jika seseorang menyeletukkan lelucon, bahkan ketika orang lain tersenyum pun tidak. Sebenarnya bukan cuma lelucon sih, saya juga sering menertawakan kesalahan saya sendiri.

Kemarin saat latihan futsal, saya ditegur sama Restu (coach tim futsal putri HME) karena sering sekali tertawa saat latihan. Saya emang kontrol bolanya jelek, suatu saat pas bola lolos dari kaki saya dia bilang "makanya jangan bercanda mulu". Sebenernya yang ketawa pas latihan saya doang lo, memang sih saya jago bercanda sama diri sendiri. Pas ada momen saya tertawa sendiri lagi, dia bilang "Suy jangan ketawa-ketawa mulu". Fyi, Suy adalah panggilan saya sejak tingkat 1. Nah, sejak dibilang ga boleh ketawa, mood saya hilang dan jadi bete sendiri haha. Tapi habis itu ketawa lagi, karena memang mudah ketawa, dan ternyata ga dimarahin. Jadi betenya hilang haha.
Selesai latihan, pas mau pulang Restu bilang "Ketawa mulu lu Suy pas latihan."
Respon saya "Habis gimana lagi gue kan playful." Sambil ketawa.
Terus Meilandia menimpali "Playful apaan, playgirl." Ini bercanda
Dan Restu juga menimpali "Playful apaan" Ini ketawa juga.
Btw Restu pelatih galak, jadi kalau saya sebut bilang, maka maksud saya setengah berteriak.

Hari ini pas latihan tenis meja, saya latihan serve. Biasa lah kalau ga berhasil saya ketawa. Terus latihan stroke sama Ogin ala pemanasan mas-mas atlet jago gitu. Tapi lebih sering ga masuk. Ketawa-ketawa lagi deh.
Terus Beryl, anak tenis meja juga, bilang ke saya ala coach "Ga boleh ketawa, kalo ga masuk push up sekali" Tapi bukan ngomong ala Restu, ini mah bercanda.
Saya jawab "Nggak bisa, gimana caranya ga ketawa sih?"
"Lah, malah pertanyaannya 'Kenapa bisa ketawa sih?' "
"Ya gatau emang ingin ketawa, ga bisa nggak"
"Oh emang trigger ketawanya rendah berarti"
Nahlo, baru sekarang ada yang bilang begitu sejak terakhir zaman SMA, hampir 3 tahun lalu. Ternyata saya belum berubah haha.

Saya itu orang yang antusias dan mudah nyaman sama segala hal, termasuk suasana latihan. Kalau saya banyak ketawa berarti saya sedang bersemangat dan nyaman dengan suasana latihan. Bagus dong?
*agak berlebihan sih memang dibanding yang lain, tapi da gimana hahahaha
Read More

Thursday, January 8, 2015

Teman yang Sakit

Saya tadi ke Kehidupan yang di Jalan Pajajaran bersama teman PSM, Rico dan Dwi, untuk mencari sponsor. Itu kali pertama saya kesana, dan sepertinya saya tidak mau kesana lagi. Kata Rico makanannya enak. Tapi tetap saja saya tidak tertarik kembali kesana. Suasananya membuat saya kurang nyaman. Kata Rico mungkin karena suasananya Cina banget, saya kurang ngerti maksudnya apa sih. Soalnya saya tidak tahu restoran di Cina seperti apa (btw saya tulis Cina bukan Tiongkok karena kejadian aslinya begitu ya, bukan karena gatau keppres tentang itu hehe).

Tapi sebenarnya yang membuat saya tidak nyaman mungkin karena kursi dan mejanya putih, suasana bersih yang aneh, pokoknya mengingatkan saya pada suasana rumah sakit. Nah, jadi masuk deh ke yang mau saya ceritain. Maaf ya intronya panjang haha

Sebenarnya rumah sakit juga sumber kebahagiaan ketika seorang pasien sembuh atau saat bayi lahir sehat. Tapi orang sehat dan sembuh tidak akan berlama-lama disana sehingga yang tinggal adalah orang sakit. Rumah sakit terasa suasana muram dan sedihnya menurut saya.
Saya tidak suka--atau bisa juga disebut takut atau lebih tepat kurang nyaman--dengan suasana sedih. Dulu ketika saya masih SMP, saya tidak bisa melihat orang menangis. Maksud saya bukan orangnya menjadi tak kasatmata, tapi saya jadi ingin buru-buru pergi karena kasihan dan tidak tahu harus berbuat apa.
Saya tidak takut dokter, karena umumnya mereka baik. Tapi saya tidak mau jadi dokter. Ya Anda benar. Saya tidak mau jadi dokter karena nanti saya akan banyak menemui orang sedih dan jadi bingung harus berbuat apa. Karena itu saya pillih daftar kuliah di sini bukan di FK UNPAD.

Sebelum pergi ke Kehidupan, tadi saat pertandingan sepakbola, teman saya Fahrur menjadi sakit. Menurut cerita teman yang melihat, Fahrur terjatuh saat melindungi gawang, kemudian kejang-kejang. Dia dibawa ke Bumi Medika Ganesa (BMG) lalu dirujuk ke RS Borromeus untuk CT Scan.
(Suatu hari setelah kelas Kewarganegaraan, Orvin, Fahrur, Astari, dan saya pernah mengobrol panjaang sekali tentang hidup. Dua jam lebih mungkin. Sejak saat itu saya merasa dekat dengan Orvin dan Fahrur. Kalau Astari memang sudah dekat dari sebelumnya. Ini FYI aja haha.)
Saya khawatir dan ingin menjenguk. Teman-teman yang lain, seperti Atria dan Sahilaushafnur misalnya, banyak yang ada disana.  Tapi kemudian saya batal pergi ke Borromeus. Saya tidak berani. Padahal saya tahu banyak yang bisa saya lakukan untuk membantu seandainya saya disana. Payah sekali, hanya karena takut rumah sakit.

Setelah pergi ke Kehidupan, saya menyadari hal lain juga, yaitu alasan saya takut darah. Hal itu  karena darah biasanya berhubungan dengan kesedihan. Saya juga mengerti kenapa suatu saat ketika ada adik kelas (saya tidak tahu namanya) tidak sengaja melukai tangannya karena pecahan lensa kamera pada saat pembuatan dokumentasi wisuda, saya tidak takut atau menjauh dari dia. Adik kelas itu tetap tenang dan masih sempat memaki, bukannya sedih+panik+takut. Itu penyebabnya.

Post ini panjang sekali. Maaf ya.
Read More

Wednesday, January 7, 2015

Yang (saya) baru (tahu) di Cimahi

Sudah lama saya tidak pulang ke rumah setelah gelap turun. Maksud saya, kalo sudah gelap biasanya saya tidak pulang ke rumah, tapi ke kosan haha.

Nah, hari ini saya pulang ke rumah mendekati waktu maghrib. Jadi ketika saya masuk daerah Cimahi sudah gelap. Barulah saya tahu kalau di perempatan Tagog ada hiasan baru. Baguss bangeet. Pohon nyala gitu, kaya di Jember haha. Kurang memperhatikan sih, pohon betulan atau bukan, tapi bagus deh bener. Sayangnya nggak saya foto karena tidak punya kamera. Mau cari di google bingung keywordnya apa. Nanti deh saya sempatkan foto kalau lewat situ malam-malam. 
Ini saya kasih yang versi siang dan belum ada nyala-nyala aja ya (sumber). Di taman yang segitiga itu tuh ada pohon nyala yang saya lihat.

Read More

Tuesday, January 6, 2015

Olimpiade VIII KM-ITB

Hati saya sudah mulai deg-deg-ser.

Olimpiade KM-ITB adalah acara olahraga dwi-tahunan di ITB. Pada tahun 2015 ini, akan dilaksanakan Olimpiade KM-ITB (biasa disebut olim) yang ke-delapan, tepatnya mulai 8 Januari 2015. Dan tahukah kamu, HME (Himpunan Mahasiswa Elektroteknik) main di pertandingan pembuka yaitu pertandingan sepakbola yeayy. Saya sangat bersemangat untuk ikut jadi supporter.




Saya sudah mulai merasakan excitement terkait olim karena tahun 2013 lalu--saat saya masih TPB--himpunan saya merupakan pemegang juara umum. Pada saat saya dilantik menjadi anggota biasa himpunan, 22 September 2013, saya membuat komitmen untuk menjadi atlet lari untuk olim. HAHA

Hal itu semata-mata karena saya tidak tahu mau janjikan apa saat tiba-tiba ditanya "mau ngapain di himpunan?" Kebetulan saja saya suka lari, suka ya bukan sering, yasudah daripada bingung-bingung mikir HAHA

Untuk olim kali ini, karena sudah masuk himpunan, saya bisa ikutan main. Nama saya dimasukkan ke 4 cabang yaitu futsal, voli, tenis meja, dan atletik. Maklumlah saya kan sporty hahaNggak deng, kebanyakan cuma tulis nama aja gitu biar seru HAHA

Capek juga ya ketawa sedih melulu. Jadi, yang saya benar-benar pegang adalah atletik di lari jarak menengah 800 meter.Maka terjadilah apa yang saya janjikan 16 bulan lalu, jadi atlet lari untuk olim. Semoga saja karena saya komitmen sejak jauh-jauh hari, semangatnya bisa bagus amin

Untuk menghilangkan ke-deg-deg-ser-an hati, yang dapat saya lakukan hanya berlatih dan berdoa. Semoga dapet yang terbaik 25 Januari nanti amin
Read More

Monday, January 5, 2015

English Grammar In Use

Perlu diketahui bahwa untuk menuliskan post sebelumnya saya harus buka kembali buku saya zaman SMP to check whether need is followed by the infinitive or by  -ing.


Buku English Grammar In Use with Answer Edition ini adalah buku yang membuat saya sangat menyukai pelajaran bahasa inggris terutama grammar. Materi disajikan secara ringkas dalam bagian kecil yang disebut 'unit'. Setiap unit akan membahas sebuah poin dalam grammar. Beberapa poin dapat saja dibahas dalam lebih dari satu unit (karena agak panjang kali ya) seperti present perfect dan relative clauses. Setiap unit terdiri dari penjelasan dan contoh di halaman kiri serta latihan di halaman kanan. Fitur ini salah satu favorit saya karena jadi enak buat latihan, kan ga bisa nyontek materi haha. Oya satu lagi, karena dibagi dalam unit, kita bisa lompat-lompat materi sesuai yang dibutuhkan atau sesuai ketertarikan topik. Hal ini membuat kita tidak perlu membaca buku ini secara berurutan sehingga menyenangkan buat orang yang gampang bosan seperti saya haha. Oya satu lagi, yang terakhir ini mah janji. Di belakang buku ini ada kunci jawaban jadi pas banget untuk self-study seperti yang disebut di cover bukunya hehe

Read More

Samsung GT-P3100 Keeps Restarting

I have had my tablet, Samsung GT-P3100, for 2 years and never had any problem until yesterday. The tab keeps restarting on its own like every 10 seconds that made me couldn't do anything, even to turn it off. Didn't know how to fix it, I gave it some rest wishing it could come back to life.

This morning, the tab didn't show any sign of recovery so I decided to search the solution online. The only solution I found in the internet was factory reset (ifixit.com and an android forum).

Then my next mission was to hit the "Reset Device" button in 10 seconds.


And I did it.


And it worked hurray.


I just need to restore some data and re-download applications then we can call it a happy ending :)


Read More