Monday, January 26, 2015

800 meter Penentuan

Ceritanya hari ini adalah hari yang paling saya nantikan. Ikutan event lari, pertama kali dalam hidup haha. Hari ini pertama kali juga saya pegang amanah, yang cuma saya seorang yang pegang. Kalau ketua divisi kan masih punya anggota jadi nggak sendirian, ga masuk itungan. Main futsal atau voli juga ga masuk itungan, kan satu tim banyak orangnya, cadangan pula haha. Jadi debar jantung hari ini lebih keras dari biasanya.

Tiba di sarana olahraga kampus pukul 8.49 saya belum deg-degan. Ngobrol santai dengan Levin, Irena, dan Kak Katherine masih dapat dilakukan dengan ceria. Saat jogging untuk pemanasan juga masih santai, lari kan memang bikin relaks. Saat registrasi, debar tak wajar mulai terasa. Damon sebagai atlet Lari Jarak Menengah 800 meter Putra kemudian bersiap. Damon menggantikan Coach Yosa yang katanya sedang flu sehingga menjadi sulit napas. Saya masih sempat mendukung Damon, Novita yang turun di nomor Tolak Peluru Putri, dan Levin yang turun di nomor Lompat Jauh Putra.

Selesai Damon berlari, giliran saya. Debar di dada menjadi semakin tak karuan. Setelah nama 16 atlet Lari Jarak Menengah 800 meter Putri dicatat, kami dibariskan sesuai urutan entah apa, satu baris 5 orang. Kemudian ada himpunan yang baru gabung lagi, saya lupa himpunan apa. Jadinya total yang ikutan 17 orang. Karena cuma sedikit, bapak yang ngasih komando (saya ga tau siapa, yang jelas bukan orang ATLAS) memutuskan hanya akan dilakukan satu seri, tidak ada final. Jadi langsung diperoleh pemenang ketiga medali. Karena perubahan peraturan ini, saya makin deg-degan.

Lari dimulai, saya tertinggal jauh di belakang, kedua paling akhir. Fyi, biasanya strategi saya dalam lari bukan-jarak-dekat adalah menjaga pace agar stabil. Lima belas atlet dari himpunan lain ini sepertinya beda tipe sama saya. Pada jarak sekitar 300 meter, lima belas orang di depan saya mulai lelah. Saya melewati 1, 2, 3, 4, 5, .. 12 orang di depan saya hingga bisa menjadi posisi keempat pada jarak sekitar 600 meter. Tiga orang di depan saya sangat gigih, Kemudian ada langkah mendekat dari belakang, saya tersusul. Sekarang di posisi 5. Pelari terdepan sudah sampai finish, pelari kedua sampai finish kemudian terjatuh. Coach Yosa menjadi pacer, memaksa saya sprint. Saya mau, napas saya masih ada, tapi kaki ini sudah tak mampu. "Ayo demi satu medali, perunggu tidak apa-apa", saya memotivasi diri sendiri. Tapi saya sudah tidak bisa menambah kecepatan. Pelari ketiga dan keempat sampai di finish dengan catatan waktu cukup dekat. Saya masih jauh, 30 meter lagi. Akhirnya saya sampai finish di posisi 5 dengan waktu 3:51. huft

800 meter yang baru saya lalui tidak menambah medali HME.

Setelah saya lari, ada pertandingan lompat jauh putri, tolak peluru putra, sprint putra, sprint putri, estafet putra, dan estafet campuran. Hasilnya, kedua tolak peluru dapet emas, luar biasa, Sayang sekali kedua lompat jauh masih belum bisa menyumbangkan medali. Sedangkan untuk lima nomer lari masih menunggu pengumuman, masuk final atau ngga.

Semoga segala usaha yang telah dilakukan berbuah kebaikan buat semua. Amin

0 comments:

Post a Comment