Saturday, November 21, 2015

Yusrina vs. Kecoa Terbang

Selesai cuci muka, cuci kaki, dan gosok gigi, Yusrina masuk ke kamar untuk mengambil handuk. Tiba-tiba ia mendengar bunyi gemerisik yang familiar, kemudian sesosok kecoa berlari dari sisi kiri ke kanan kamar, sekitar 2 meter di depannya. Yusrina menahan napas. Beliau adalah kecoa pertama yang berani masuk ke lingkungan kamarnya selama 2 tahun lebih ia tinggal di kamar tersebut. Namun, kejutan tidak cukup sampai di situ. Kecoa ini bukan kecoa biasa, dibuktikan dengan aksi berikutnya yaitu melompat ke tirai. Sontak Yusrina berteriak. Sayangnya Mbak Ita sedang di Depok dan Clearesta sedang di kosan temannya sehingga tidak ada bala bantuan yang dapat diharapkan kedatangannya.

"I need backup," ujar Yusrina dalam hati.

Maka ia pergi sebentar untuk mengambil senjata andalannya di dekat kulkas di dapur luar. Dengan bersenjatakan HIT aeorosol yang tinggal sedikit, terjadilah perang antara Yusrina dan tamu tak diundang tersebut. Yusrina memilih posisi strategis di atas kursi yang dapat berputar agar dapat melihat segala peluang untuk mengalahkan lawannya. Lawan berpindah ke meja kerja, ke bawah kasur, ke depan lemari, ke balik pintu, kembali ke tirai, semua dilakukan dengan keadaan sempoyongan akibat bombardir racun yang menyerangnya. Tak lama kemudian lawan menyerah dengan keluar arena pertandingan melalui pintu yang terbuka lebar.

Akhirnya Yusrina dapat pergi tidur, meski tidak dengan tenang karena jantungnya masih berdegup kencang. Sebelum tidur, Yusrina mengabadikan malam mencekam yang baru saja dilewatinya dengan menulis.

Sekian.

0 comments:

Post a Comment