Monday, November 2, 2015

ENFP

Barangkali saya tidak se-percaya-itu dengan Myers-Briggs Type Indicator.

Saya mengenal MBTI pertama kali saat tingkat 2 saya diperkenalkan personality test ini oleh Bianca. Kala itu, membaca deskripsi beberapa tipe sekadar pemuas rasa penasaran terhadap ide 'baru' ini. Kemudian entah sejak kapan, empat huruf ini menjadi sebuah identitas sehingga cukup sering diperbincangkan dalam kehidupan sehari-hari. Ada pula Pratama the judger (hahah sorry to say that) yang bahkan menggunakan empat huruf ini sebagai alat untuk nge-judge perilaku dan respons seseorang terhadap suatu masalah.

Buat yang belum tahu, MBTI adalah semacam pengembangan dari teori psikologi-nya C. G. Jung. Nantinya ada 16 tipe kepribadian berbeda yang dibentuk dari interaksi antar preferensi. Kepribadian tersebut diwakili oleh empat huruf yang merupakan preferensi dari empat hal berikut yaitu favorite world, information, decision, dan structure. Selengkapnya di sini.

Nah, malam ini saya melakukan apa yang sudah biasa saya lakukan. Beberapa direkam dalam post blog: Untitled, Kasih, Bicara, Dokumentasi, beberapa tidak saya tuliskan. Kamu tahu itu apa? Playing too deep. Kemudian saya menemukan ini, mencari sih lebih tepatnya.

they tend to have a huge circle of friends; get deeply involved in others' lives; go to great lengths and be surprisingly persistent in their efforts to get to know more reserved personalities; the allure of mystery that reserved types, especially Introverted Intuitives, bring to the table will keep ENFPs intrigued for years. These personality types may never be able to reciprocate the breadth of human interest that ENFPs present, but they do appreciate ENFPs' efforts.

Karena tadi malam itu, saya baca baik-baik bagian friendships-nya ENFP. Kemudian beberapa hal yang kira-kira ada hubungannya saya kutip di atas. Ternyata rasanya seperti membaca apa yang sedang terjadi, jauh di dalam sana, di dalam kepala saya, dijelaskan dalam satu halaman web. Saya rasa ini sihir. Bisa melihat masa depan.

Mungkin sekarang saya percaya MBTI as much as Pratama do.

Membahas kutipan tadi, mungkin bagaimana tertariknya kami ENFP terhadap manusia (terutama jenis tertentu) is illogical, quite unreasonable, dan hanya dapat dimengerti oleh beberapa orang (saya baru nemu Fransiskus sejauh ini). Well, being involved is something that we value most because without that we don't feel any connections (post Teman). Hidup hanya di permukaan kalau boleh saya bilang. Tidak menyenangkan kalau buat saya.


Tapi mungkin apa kata Stephen R. Covey tidak berlaku untuk semua orang. Tidak semua orang ingin dimengerti terlebih dahulu untuk kemudian diminta mengerti sesuatu. Ini kalimat sumbang tapi ingin saya cantumkan, bingung bridging-nya gimana. Yaudah lah ya apa adanya.

#nowplaying Pola Rise - Did You Sleep Last Night
Electronic music banyak yang enak ya

btw tokoh yang sering muncul dalam beberapa tulisan saya terakhir sepertinya Pratama ya. Orang ini memang cukup menyetir dan mempengaruhi saya. Sialnya saya sekarang mesti kembali ke trek sebelumnya dan orang ini sedang pergi.

Sekian

sumber: 16personalities.com

Disuruh nyanyi Flashlight pake Smule sama Mbak Ita. Bagus sih kayanya mumpung suara ini lagi serak-serak lucu. Tapi sinus kambuh. Ih curhat. Nanti saya post kalo udah merekam. Semoga ga se-fail Lay Me Down kemarin ya.

0 comments:

Post a Comment