Monday, January 11, 2016

Liburan: Hari 19 dan 20

sembilan belas

Lelahnya ekskursi sebagian besar terbayar dengan bahagia, lalu sebagian kecilnya saya bayar dengan tidur. Baru benar-benar terjaga pukul 9.20, saya segera mandi dan beres-beres kamar yang bentuknya sudah tak keruan. Barang-barang traveling Yogya dan barang-barang ekskursi berserak di seluruh sudut kamar. Ya lumayanlah setelahnya kamar jadi lebih enak ditinggali.

Selesai pukul 11an, niat untuk sarapan kemudian batal karena ternyata ayah dan ibu saya sudah parkir di Jalan Kebon Bibit. Mengetahui saya belum sarapan, akhirnya kami mampir dulu ke Soto Ayam Khas Semarang di dekat Rumah Sakit Dustira untuk makan siang. "Enak tapi manis" sangat menggambarkan menu di tempat ini. Saya dan ibu saya makan soto sedangkan ayah saya makan garang asem. Bukannya asem malah manis haha.

Tiba di rumah yang saya lakukan adalah nongkrong di depan laptop dan chat. Bayar uang kuliah, beli tiket pesawat untuk ibu, transfer untuk sebuah misi (ihiy haha), dan yang paling penting: persiapan isi form rencana studi (FRS).

Agak deg-degan karena semester ini (semoga) semester terakhir, jadi mata kuliahnya pada beda-beda. Sebagai backup kalau-kalau sulit masuk portal akademik, saya kirimkan rencana studi saya dan username password ke Astari dan Zuhditazmi, titip hahah. Syukurlah ternyata ga ada yang aneh-aneh sehingga pas mereka selesai isi FRS saya juga udah selesai jadi tidak perlu merepotkan. Pratama dan Daryl juga beres cepat jadi harusnya semua aman. Eh tapi Rizky ternyata mengalami masalah. Dia ini agak moody jadi saya khawatir. Semoga dia baik-baik saja.

dua puluh

Hari ini pendek. Saya tiba di kampus pukul 9 pagi karena ingin membantu Meynard angkut jahim. Untungnya semua selesai berkat trolley dari himpunan sebelah, saya bahkan nggak ngangkat sama sekali hahaha. Kemudian agenda selanjutnya adalah nelponin anak-anak yang belum bayar jaket himpunan. Tukang teror memang saya ini.

Agak siang Astari datang dengan cerita tentang perjuangannya mencari bapak dosen kuliah manajemen. Seru ceritanya. Apalagi dia berusaha menirukan mimik orang yang dia ceritakan. Astari menjadi lebih excited lagi saat dia minta saya nonton drama korea Cheese in the Trap. Mukanya yang begitu itu saya hapal. Maka saya tanya

"Kenapa sih kamu excited banget nyuruh aku nonton itu?"
"Soalnya pas aku nonton, kebayangnya Suy."

Walah haha. Saya jadi penasaran. Tapi paling juga ga jauh-jauh dari yang 'itu'.

source: dramafever.com

Saya pulang berbekal Sherlock: The Abominable Bride dari Gunawan dan Cheese in the Trap episode 1 dan 2 dari Astari. Terus ketemuan sama Hasna di parkiran, ternyata dia bawain choco bread buat nanti saya berbuka. So sweet banget anak satu ini.

Di rumah saya nonton Cheese in the Trap 1 dan 2 itu. Dan nggak bisa berhenti ketawa. Karena ya gitu deh haha. Terus chat sama Sahilaushafnur katanya dia mau bawa sesuatu. Saya excited nih kalau ada kejutan begini.

Udah sekian. Maaf panjang postnya.
Selamat istirahat

updated 4.03 am, January 13rd

2 comments:

  1. kalo aku liat cerita hidupnya suy berwarna, banyak serunya. jadi miris ama cerita sendiri

    ReplyDelete