Thursday, December 31, 2015

Liburan: Hari 9



Today is the day. Perjalanan dimulai dari stasiun Kalisetail. Kami tiba pukul 05.10, lebih awal 45 menit dari jam keberangkatan. Setelah cetak tiket Malang-Yogya untuk saya dan Clearesta, saya menemani orang-orang sarapan di kantin di area stasiun.

05.45 saya menuju peron. Setelah periksa tiket dan identitas, saya menunggu di sisi paling kiri peron 2, bersama banyak penumpang lainnya. Ada tas kuning yang disimpan begitu saja di tengah, di antara dua rel. Warnanya bagus dan menarik perhatian. Jadi saya foto haha


And the trip began, kereta berangkat tepat waktu, 05.55. Saya duduk di sebelah kiri kereta, di depan saya ada mbak bertujuan Malang yang sering sekali terima telepon tentang kerjaan. Serong kanan ada siswa SMK jurusan otomotif yang baru kelas 1 dan terlihat polos. Sebelah saya kosong. Kemudian ditempati mas-mas petani dari Kalibaru yang mantan guru SMA. Ternyata dia duduknya nggak disitu haha. Di stasiun Kalibaru ada bapak dan dua anak yang kayanya sedang nontonin kereta lewat. Anak cowok itu seperti melakukan sebuah 'jurus' untuk menghentikan laju kereta. Kemudian dia melambaikan tangan ketika kereta melaju kembali. Lucu.


Perjalanan mulanya hanya ditemani pemandangan hijau dan Stephen R. Covey. Mencatat hal yang penting di buku biru, kadang catat di handphone, kadang foto bukunya untuk quote haha. Saya bahkan sempat menyampaikan quote ke Ridhan. Tapi ga diread haha. Dia ke kampung Lio kali ya.


Nah namun hal tersebut berubah ketika mas petani tadi ngajak ngobrol si siswa, basa-basi biasa. Siswa ini agak pemalu dan halus suaranya. Kemudian beberapa menit kemudian mas petani ini ngajak saya ngobrol juga. Dia bilang enak kalo ngobrol sama mahasiswa, lebih nyambung. Tersanjung saya.

We talk about things a lot. Cara-cara menjalani masa SMA biar tetap banyak teman tapi prestasi bagus, peluang otomotif di Indonesia, isi bukunya Covey, bedanya Bandung Malang Kalibaru, game Clash of Clans, dan masih banyak lagi. Mas petani ini bilang "Untung saya ngajak ngobrol Mbak. Coba kalo nggak, kan nggak bisa ketawa-ketawa kaya sekarang. Ngelamun aja gitu"
Saya jawab "Ahaha, saya emang suka lihat-lihat ginian mas" padahal dalam hati saya bilang sebenernya saya takut sama mas. Tapi ga tega. Mas petani ini orangnya tipe-tipe pencair suasana yang bercandaannya biasa aja. Tapi ya menyenangkan sih. Beliau cerita kalau misi hidupnya itu untuk membahagiakan orang lain. He said that he is a natural entertainer.

Tiba di Jember, penumpang asli kursi 8D hadir sehingga mas petani tadi kembali ke kursinya. Saya lanjutkan ngobrol sedikit dengan adek siswa SMK, kemudian kembali membaca dan mencatat. Perjalanan setelahnya ya isinya memandangi jendela kiri, mengamati penumpang, mengamati orang-orang yang nungguin palang kereta. Hingga kemudian saya tiba di Kabupaten Malang. Clearesta udah mulai teror chat.

"Uda nyampe mana? Aku otw stasiun"
"nggak tahu haha. ijo semua"
"okay"
"Ijo?"
"pohon maksudnya haha"

kemudian saya kirim gambar seadanya


"Mana tuh wkwk" respon Clearesta. Yaiyalah siapa juga yang bisa tahu hanya dengan melihat rumput haha

Saya tiba di Stasiun Malang (Kota Baru) pukul 12.50an. Karena ada kereta di peron sebelah, saya dan arus yang ada mesti lewat semacam terowongan. Seru ya serasa di subway mana gitu. Terbayang oleh saya adegan Jason Statham kejar-kejaran di sana. Ya atau The Raid 2 juga boleh lah. Imajinasi saya yang keren kayaknya.

Clearesta sudah menunggu di depan pintu keluar. Saya ingin ke toilet dulu, tapi tidak dapat menemukan adanya toilet. Terus kami ngide pergi ke SMAN 3 Malang, sekolahnya Clearesta, Aghnia, Dwiky, dan Rozzi. Niat ya padahal jauh. Masa cuma untuk ke toilet aja. Sekalian deh saya foto buat pamer ke Aghnia dan Dwiky haha. Btw sekolahnya kaya SMA saya, kebagi gitu. Tapi mereka kebagi tiga sih, saya cuma kebagi dua. Suasananya kaya penjara. Pagarnya tinggi-tinggi. Saya dan Clearesta sempat sok-sok main basket dan bola dulu bentar sampai muncul anak-anak KMN (Keluarga Mahasiswa Ngalam) muncul dan menyapa Clearesta. Mereka sedang ada acara Ganesharing gitu katanya.

yusrina dan clearesta

nulisnya belum selesai tapi lelah. sebenarnya saya tidak ingin menunda supaya excitement-nya masih luar biasa tinggi. namun sekian dulu

updated soon

Malang, 12.18 pm

dilanjutkan di dalam kereta Malioboro Ekspres

Hari ini sebenarnya Clearesta juga kedatangan tamu lain, dari Jakarta. Dia dan teman-temannya berniat menjamu tamu ini. Katanya sekalian saja saya ikut dengan mereka. Sekarang mereka sedang di tempat es krim Pak Oen. Setelah mereka selesai mereka akan menjemput kami di SMAN 3 Malang.

Berkenalan dengan orang-orang baru: Tatang, Dea, dan sang tamu dari Jakarta yang ternyata PSM 2013, Vania. Teman-teman saya nyambung-nyambung ya ternyata. Btw Tatang dan Clearesta itu seSMA di 3 Malang sedangkan Dea dan Clearesta itu seSMP. Mereka berempat GEA 2013 jadi saya ini berasa penyusup hahaha.

Tidak sulit untuk nyambung sama obrolan dan bercandaan mereka karena ternyata kelakuan mereka sama saja dengan teman-teman saya di HME. Sepanjang perjalanan dengan mobil Tatang, adaaa aja yang diketawain atau diomongin padahal kadang nggak penting. Seru sih parah.

Destinasi pertama Bakso Bakar Trowulan 65 karena kami berlima belum makan siang. Oh baru diketahui ternyata tour guide dan driver kami ini sedang puasa. Tak tega tapi dia berulangkali berucap "eh selo banget selo selo" jadi ya mau tak mau kami makan. Memang lapar juga.

Datang di sana kami order 20 bakso bakar pedas dan 20 tidak pedas, Tatang deng yang order. Ambil mangkuk sendiri, ngisi bihun bawang goreng dan seledri sendiri, ngasih kuah sendiri. Saya baru tahu makan bakso bisa semandiri ini haha. Yang pedas sepertinya memang pedas, Dea dan Vania mukanya bereaksi layaknya orang makan pedas. Yang nggak pedas rasanya manis dan ada pedasnya sedikit. Enak sih menurut saya. Kata Tatang bakso bakar yang enak memang di sini. Dea mendebat dengan bilang kalo di daerah X ada juga dan enak banget. Tapi kami nggak ke sana buat membandingkan kok. Masa makan bakso bakar dua kali sehari.


Btw saya nggak tahu harga, karena Tatang insist kalo dia yang bayar. Orang ini agak heboh. Rekap semua order, nyari meja, nawarin dan ngambilin minum, maksa Clearesta nambah minum, dan puncaknya rebutan bayar sama Dea dan Vania. Aneh. Lebih aneh kasirnya. Dea dan Vania nyodorin uang duluan tapi dikembaliin lagi, yang diterima uang Tatang. Dia mengaku punya softskill mengambil hati kasir. Hm menarik.

Tujuan kami selanjutnya adalah MochiMaco di Jalan Soekarno-Hatta no. 30 kav. 3. Katanya sih tempat makan mochi es krim yang lagi hits di Malang. Tempatnya bagus, ya kaya tempat nongkrong di Bandung lah. Cantik dan nyaman dengan lampu warna kuning yang bikin suasana ramah. Sayang menurut saya desain pantry-nya kurang bagus. Dea merekap pesanan kemudian berniat membayar. Sudah berdiri di depan kasir dan menyiapkan uang, tiba-tiba datang uang dari sebelah kiri alias Tatang yang langsung disambut oleh tangan mbak kasir. Entah ada apa antara Dea dan Tatang sehingga terasa suasana kompetitif dalam aspek yang agak tidak wajar ini. Saya rasa mbak kasir terpesona oleh Tatang sih. Habis nerima uangnya senyum-senyum gitu. Dea bereaksi "Loh Mbak kenapa uang dia yang diterima?" sambil kesel-kesel heboh gitu haha. "Biasa softskill," kata Tatang. Lucu mereka ini. Persaingan selanjutnya terjadi antara Dea dan Vania ketika mbak kasir nanya "Ada 2 ribu? Biar pas 5 ribu kembalinya". Lucu mereka ini.

Saya, Clearesta, dan Vania merasa mbak kasirnya cantik. Saat naik tangga ke lantai 2 Tatang mengakui hal itu haha. Terus yang antar pesanan kami mbak yang di kasir tadi itu. Pas kami tanya "yang mochi ini isinya apa mbak?" Dia membuat kami main tebak-tebakan rasa. Yang semangat Clearesta dan Vania sih. Saya penasaran memang setiap pengunjung yang bertanya dibikin main tebak-tebakan atau benar mbak ini sedang terpesona haha.

Mochi eskrimnya enak. Pake banget. Saya pesan Taro dan Vanila. Dua-duanya isinya eskrim dan super enak. Mochinya nggak terlalu tebel kaya yang saya pernah beli di suatu tempat di Bandung. Es krimnya enak juga. Punya Vania dan Clearesta yang rasa Cheese Cream ternyata isinya bener cream cheese kaya cheese cake beneran. Waaw. Saya mesti kesana lagi kalau saya ke Malang. Harus.



Foto di atas dipost di grup line GEA 2013 haha. Ada yang komentar "ada satu orang yang nggak dikenal". Hayolo hahah

Kami bingung mau ke mana lagi karena hari hujan. Oya keluar dari MochiMaco, Dea dan Vania rebutan bayar parkir. Tapi yang diterima adalah Tatang tentu saja. Kami akhirnya memutuskan menuju tempat makan Tahu Campur. Eh ternyata tutup. Karena dekat dengan Pecinan sekalian saya dan Clearesta mampir toko Barokah untuk beli sprei buat Mbak Ita haha. Oya kami lewat Kampung Arab yang jadi bahan thesis Mbak Ita. Oya ini isi chat saya dengan kakak yang kalo ngechat saya dan Clearesta pasti lewat Clearesta. Jago bikin orang kesel emang orang ini.


Tujuan selanjutnya Illy Cafe Jalan Arjuno 36, yang katanya makanannya hits dan terkenal. Pasta-pasta gitu. Sayang ternyata tutup setiap hari Kamis. Selanjutnya kami menuju Kedaishi di Jalan Wilis 25.

Ini perhentian terakhir sekalian sholat ashar dan nunggu berbukanya Tatang. Dea pesan Takoyaki sedangkan saya pesan es serut yang diberi toping karamel dan sweet corn serta cornflakes, keju, dan susu. Enak haha. Clearesta pesan yang sama dengan saya. Vania pesan yoghurt bertopping buah potong. Punya saya harganya 18 ribu. Hari ini makan manis-manis mulu ya haha. Enak sih tapi gimana dong. Sambil makan biasa ngobrol-ngobrol. Nggak tahu kenapa bahas MBTI waktu itu. Saya sama Vania sama, golongan darah sama pula. Mereka percaya soal sifat golongan darah fyi. Terus Tatang tes dan hasilnya sama dengan saya dan Vania. Sesuai pula dengan tebakan kami berdua di awal dia ngerjain tes haha.


Kami pulang dari Kedaishi selepas Maghrib. Masih terjadi persaingan bayar parkir kali ini masih antara Tatang dan Dea. Oya tadi bayar Kedaishinya berhasil dilakukan oleh Dea. Dengan strategi tiba-tiba mendekati kasir saat Tatang sedang berbuka sehingga yang terdengar hanya bon diprint dan transaksi selesai haha. Btw saya dan Clearesta jadinya nitip patungan ke Dea buat dititip ke Tatang. Nggak enak karena takut menyinggung tapi lebih ga enak karena ngerepotin.

Saya dan Clearesta didrop off di rumah Clearesta. Terima kasih Clearesta, Tatang, Dea, dan Vania telah membuat 5 jam saya di Malang luar biasa menyenangkan. Senang jalan-jalan sama kalian haha.

Selanjutnya saya kenalan dengan Nana dan Awan, keduanya adik Clearesta. Sambil nunggu orang tua Clearesta pulang dari rumah sakit, saya numpang mandi. Terus dikasih jagung bakar sama Nana waaw. Terus diajak ke acara tahun baruan RT situ oleh Ibunya Clearesta waaw. Terus saya ikut denger dangdut, berdoa, nonton orang makan, lalu pulang sekitar pukul 21. Ngantuk banget. Oya saya dan Clearesta bikin surat isinya ucapan untuk Mbak Ita. Nulisnya bikin sedih huhu. Terbawa perasaan gitu pas nulis, sadar bentar lagi anggota gengnya berkurang. Setelah beres dan nulis blog sedikit. Akhirnya saya memutuskan untuk tidur sekitar pukul 1 am.

Sekian
punten panjang pisan postnya

2 comments:

  1. waah, seru yaa liburannya. jangan tanya liburan saya, lagi sensitif.

    ReplyDelete