Monday, December 28, 2015

Liburan: Hari 6

Sarapan pagi ini saya ketemu sayur baru lagi. Namanya sayur lompong. Jadi batangnya tanaman talas bisa dimasak, itu mungkin ya yang disebut dengan lompong. Tadi itu bumbunya seperti kalau ibu saya masak daun ginseng. Ayah saya mengingatkan saya buat hati-hati barangkali alergi sama batang talas. Untungnya engga. Akan sedih rasanya kalau sampai alergi sayur haha.

Selesai sarapan dan blablabla kami pergi ke Banyuwangi menemani ayah yang hendak menghadiri rapat Ukawangi (Unit Kebudayaan Banyuwangi). Karena tiba terlalu awal, akhirnya kami ke Pantai Boom dulu. Sebenarnya kami memang berniat ke Pantai Boom, tapi setelah berpisah dengan ayah yang pergi rapat di Taman Blambangan.

gambar menyusul, gabisa upload

Puanase pol. Ya namanya juga pantai sih gimana ya. Ada Marina Srikandi di pelabuhan, kapal yang bisa membawa kita dari Pantai Boom ke Pantai Kuta. Tapi harganya sekitar 350ribu rupiah per person jadi ya ga beli tiketnya haha. Kami cuma lihat-lihat orang sewa payung buat nongkrong di pasir pantai, beli kacang rebus, makan kelapa muda, terus pulang. Pantai Boom ini sedang direvitalisasi, kayanya akan keren. Banyuwangi memang sedang gencar sih menaikkan sektor pariwisata. Kayanya Bupati yang sekarang menang lagi deh berdasarkan quick count. Kita tunggu saja pengumuman dari KPU gimana.

Meninggalkan Pantai Boom, kami menuju Taman Blambangan. Suasananya senyaman taman di Bandung. Taman ini ada lapangannya. Terus ada semacam pendopo gitu di pinggir lapangan. Di sanalah anak-anak Ukawangi rapat. Kelihatan ada Arbet nyamperin kami yang baru tiba. Begitu mendekat kelihatan pula Rianda dan satu lagi anak HME namanya Shasa. Baru tahu saya kalau Shasa anak Banyuwangi haha. Saya kira Malang atau Lumajang gitu. Saya nggak ikut rapat, cuma duduk di pinggiran aja. Sambil nulis blog untuk post Liburan: hari 5 haha. Setelah ayah saya setor muka sebentar, fotoin mereka rapat, dan kasih speech sedikit, pamitlah kami.

Makan siang di perbatasan Rogojampi, kami ketemu nasi tempong. Nasi tempong itu makanan khas Banyuwangi yang khas pedasnya. Lauk dan sayurnya bisa macam-macam. Yang bikin beda adalah sambalnya. Saya nggak tahu dibuat dari apa sih sehingga dinyatakan berbeda. Oya disebut nasi tempong karena kalo habis makan rasanya kaya habis ditempong alias ditempeleng, saking pedesnya gitu. Btw saya nggak beli karena apa gunanya beli makanan yang khasnya terletak di rasa pedasnya tapi minta ga pedas haha.

Sore hingga malam sekarang saya mengerjakan rekap Kebiroan yang jumlahnya juta-juta haha. Semoga segera dapet uang. Malam ini panas btw

Dah

Pandan, 23.22

0 comments:

Post a Comment