Friday, March 9, 2018

Geng McD

Akhirnya malam ini kembali ritual malem sabtuan dengan geng. Lupa banget kapan terakhir ngobrol panjang hingga larut malam sama mereka saking sibuknya anak-anak marketing itu keluyuran ke berbagai kota. Ditambah pula dengan terjadinya konflik internal yang menyebabkan anggota geng mreteli satu per satu. Namun, ada hikmah bahwa ketidakcocokan itu memang tidak dapat dipaksakan ya saudara-saudara hehe. I learned it the hard way. Tsaaah ngeri euy. Apa sih, yus.

Intinya saya tuh kangen lihat mereka ketawa-ketawa dan ejek-ejekan siapa yang kena Stockholm syndrome akibat abusive relationship dengan bosnya (yang hampir jadi bos saya juga, untung ga jadi). Adaa aja cerita baru yang menarik untuk disimak. Kenikmatan jadi penonton ini luar biasa sih, bikin sadar bahwa saya itu hanya remah-remah di kehidupan yang pesertanya ada milyaran ini. Jadi lupa permasalahan hidup gitu lho kalau liat mereka menertawakan diri sendiri dan orang lain.

Daaan, yang juga penting adalah saya pulangnya nebeng caring-and-loving friend. Saking udah lama ngga ngobrol sampe lupa kalo dia itu perhatian huhu terharu. Jadi kangen Daryl dan Andaswara juga meski sebenernya baru aja video call bareng Astari, Arsita, dan Pratama tuh dua minggu lalu.

Udah sih itu aja. Saya senang hari ini. Eh iya, tadi pas makan siang diceramahi (dan dihasut) Mba Noorma soal si mas yang single itu, katanya berprospek. Mulai nih Carissa cari warga buat backing teori-teori biro jodohnya.


Geng McD dulu itu Carissa, Kak Steffi, Pratama, Mas Danang, Mas Hary. 3 meja disatuin.


Bahagia ketemu bebek yang memotivasi jadi kaya biar bisa beli tanah pelihara unggas hoho. Makasih bek.

0 comments:

Post a Comment