Sunday, March 4, 2018

First Biz Trip Ep. 1: Passport

Paspor pertama saya dibuat lima tahun lalu dalam rangka kompetisi choir di Busan yang kemudian batal diberangkatkan karena sponsor nggak cukup. Artinya, tahun ini paspor saya habis masa berlakunya dan mesti diperpanjang. Sebenarnya saya memang sudah ada niatan perpanjang awal tahun ini karena ada isu-isu ingin mengunjungi Daniel yang sekarang jadi oppa anyeonghaseyo. Namun, wacana hanyalah wacana sebab Daryl dan Pratama hayu-hayu cicing.
Jadilah agenda business trip ini yang benar-benar menggerakkan saya untuk perpanjang paspor. Kentara banget ya nggak pernah ngeluarin uang untuk liburan ke luar negeri dan juga tidak cukup berprestasi untuk dibiayai sebuah instansi agar belajar di luar negeri wkwkwkw jadi sedih nulisnya nih ah.

Lima tahun lalu saya sudah kenal dan manfaatkan fasilitas daftar paspor online di web imigrasi.go.id. Bedanya, saat itu masih ada kesempatan untuk walk-in alias go-show alias datang langsung ke lokasi kanim (saat itu kanim Bandung yang saya amati). Kali ini sudah nggak bisa begitu. Dan ternyata ini lebih bikin degdegser, tidak ada pilihan selain nungguin antrian online.

Berbekal survey di dunia maya, diketahui bahwa antrian online ini dibuka setiap dua minggu sekali, hari Jumat pukul 17.00, untuk kuota dua minggu ke depan. Permohonan antrian ini dapat dilakukan melalui antrian.imigrasi.go.id atau melalui aplikasi Antrian Paspor yang ada di Play Store. Seseorang menulis di medium bahwa dia cek di jumat pagi hari pun antrian sudah bisa dilakukan. Saya ikut aliran yang ini saja, biar aman.

Jumat 9 Feb tiba. Sejak pagi saya cek aplikasi, tapi bahkan login aja susah, antre. Eh kata yang baku kan antre bukan antri?! Kenapa nama aplikasi dan webnya Antrian ??!? Bahkan hingga akhirnya reminder saya berbunyi, pukul 16.30, saya masih tongkrongin itu aplikasi dan webnya, tetap saja sulit untuk masuk. Udah kaya ngisi Form Rencana Studi buat rebutan mata kuliah ahahha. Di apps Android sering dapet pop up "ConnectionTimeOut" dan satu kali dapet "Error when getQuota". Berasa lagi debug android setiap akhir fungsi ngeluarin message sebagai tanda fungsi selesai hahaha.

Pantengin di timeline twitter @ditjen_imigrasi ternyata banyak juga yang ga bisa dapet kuota. Sabar punya sabar, akhirnya Sabtu 10 Feb pukul lima sore, lewat aplikasi saya dapet antrean untuk Rabu berikutnya pukul 10.00-11.00.

Hari yang dinanti tiba, saya tiba di Mal Pelayanan Publik DKI Jakarta pukul 10.04. Ada nomor antrean yang harus diambil di sebelah kanan pintu masuk. Btw petugasnya sangat membantu dan ramah-ramah, saya diarahkan menuju lantai tiga loket 24. Lantai ini ternyata tidak terlalu ramai, baru duduk sebentar, selang dua menit, nomor antrean saya dipanggil. Di loket 24 ini saya menyerahkan syarat perpanjangan paspor yang sekarang sangat mudah: hanya e-ktp dan paspor lama, asli dan fotokopi (jangan dipotong).


Hanya ada dua orang sebelum saya yang sedang menunggu giliran foto. Bentar banget lalu nama saya dipanggil, verifikasi identitas, foto, scan sidik jari, selesai. Di akhir sesi, saya diarahkan untuk melakukan pembayaran di Bank DKI di lantai dua, kemudian dapat kembali untuk ambil paspor selang empat hari kerja. Kurang dari satu jam saya sudah bisa menuju kantor. Beuh mantap.

Rabu selanjutnya saya kembali. Meja pengambilan paspor letaknya terpisah, di sebelah kanan loket 24 (tetap di lantai 3) dan nggak perlu menunjukkan nomor antrean (padahal saya ngambil haha, kayanya ga perlu). Hanya menunjukkan bukti bayar saja dan paspor baru sudah di tangan taraaa~

Lima tahun berselang, alisnya berkurang
Pipinya juga ilang, selisih 4 kg itu.

0 comments:

Post a Comment