Friday, May 1, 2015

Akhir Kuliah

Semester 6 ini telah berakhir, ditutup dengan badai akademik berupa UTS 2 Sistem Kendali, kuis Sistem Instrumentasi, dan kuis Material Teknik Elektro berturut-turut dalam satu hari. Meski hari kemarin rasanya lelah, saya tetap bahagia sih. Akhirnya berakhir juga semester (yang katanya) terberat dalam kuliah ini.

Semester ini adalah salah satu fase terbaik dalam hidup saya. Rasanya lebih berwarna dari tahun-tahun sebelumnya. Mungkin karena saya lebih membuka diri terhadap hal-hal baru.

Saya melanjutkan misi pribadi untuk menuliskan kejadian/perasaan yang sehari-hari saya alami di blog. Hasilnya lumayan baik, setidaknya setiap bulan ada post baru di blog. Saya juga memperoleh pembaca setia, Fransiskus. Setiap saya post tulisan baru, dia pasti tahu dan ajak saya ngobrol. Senang rasanya tahu ada orang yang tahu apa yang kita rasakan.

Dua event di bulan Januari-Februari, Festival Paduan Suara dan ITB International Choir Competition, juga memberi warna sendiri. Event nasional dan internasional ini membuat saya bertemu paduan suara dari kota dan universitas lain, kenal cara marketing dengan bikin deal dengan sebuah tempat les untuk cari uang, menjadi backstage manager berulang-ulang, melakukan briefing ke orang-orang dengan temperamen berbeda-beda, membuat konser di sebuah mall, memikirkan hutang yang bukan hutang sendiri, berteman dengan anak-anak muda angkatan 2014 yang semangatnya tulus, dan melihat konflik internal ala sinetron yang ternyata ada di dunia sekitar. Hal-hal yang mungkin tidak dapat saya temui di event lain.

Di bulan Januari juga ada Olimpiade, tempat saya belajar bahwa kemauan saja tidak cukup. Perlu kerja super keras dan bakat untuk bisa jago di sebuah bidang. Pertama kali merasa kalah di hal yang saya sukai (lari) dan membuat saya ingin latihan lebih banyak lagi. Semangat tim terasa kuat ketika semua orang dalam tim punya tujuan yang sama, seperti di tim futsal dan tim voli. Tim pingpong adalah tim paling membahagiakan, karena mereka mendorong untuk menjadi lebih baik dengan cara menuntun, bukan kebut-kebutan. Di olim saya kenal Kukuh yang suka baca buku sastra dan membuat saya ingin mulai membaca lagi. Niat untuk baca buku Pram jadi kembali menyala.

Di sisi akademik, semester ini saya ambil SKS banyak sekali, 22 SKS. Demi mengejar syarat ikut ujian komprehensif yang merupakan syarat ambil matakuliah Tugas Akhir 1. Rasanya berat karena ada 4 SKS praktikum. Tapi ternyata semua itu bisa dilewati karena teman-teman pejuang saya, Fadhil dan Orvin, tahu saya pemalas dan sering banget kasih saya semangat. Grasiadi dan kak Meilandia juga beberapa kali ingetin saya untuk memberikan yang terbaik untuk akademik ini. Joshua, Pratama, Astari, dan Elyan juga selalu ingetin saya kalau saya udah mulai malas masuk kelas. Makasih banget-banget sih buat para sobat ini.

Di semester ini saya ambil tanggung jawab baru di himpunan dan melepas tanggung jawab yang saya ambil setahun lalu di paduan suara. Sejauh ini semua baik-baik saja. Saya senang dengan tanggung jawab baru ini karena saya jadi punya alasan untuk lebih lama berada di himpunan dibanding sebelumnya. Ternyata rasanya berbeda antara menjadi eksekutor dan konseptor. Gara-gara tanggung jawab baru ini saya jadi tahu seberapa dalam pemikiran orang-orang yang dulu hanya partner eksekutor. Percakapan kami yang berupa rapat itu juga membuat saya merasa mengenal mereka, lewat dialog yang rata-rata berdurasi 4 jam. Terima kasih Sahilaushafnur, Alvita, Dwiky, Joshua, Alina, Diardano, dan Ammar telah membuka pandangan saya tentang proses membawa perubahan.

Saya suka musik dan terbuka dengan segala genre, tapi baru semester ini saya datang ke event murni karena saya penasaran dengan musik si pemusik dan hampir tidak tahu apa-apa soal pemusik itu. Pertama saya datang ke event anak geologi bersama Yacob dan Surya untuk lihat Yura Yunita dan White Shoes & The Couples Company. Kedua saya datang Ganesha Music Event untuk lihat Pandai Besi dengan Clearesta dan Yacob. Ketiga saya datang ke jalan Dago untuk lihat Maliq & d'Essentials dan NAIF bersama Rizka dan Aris. Saya senang ternyata begitu banyak musik yang enak untuk dinikmati dan dieksplor. Terima kasih kepada Bianca dan Astari yang sudah mengenalkan saya pada Isyana, Banda Neira, Sore, Payung Teduh, Adhitia Sofyan, Pandai Besi, Efek Rumah Kaca, dan kawan-kawannya.

Akhir semester ini erat kaitannya dengan kerja praktik. Terimakasih kepada Erma yang sudah menemani saya yang berambisi kerja bukan di elektro. Berdua ikut seminar Essential Skills belajar bikin CV, ikut workshop A.T. Kearney belajar jadi konsultan, ternyata sama-sama jadi bagian ticketing di ITB Integrated Career Days, menyemangati ketika saya gagal dapet internship di P&G. Terima kasih.

Semester ini saya kembali dekat dengan teman-teman di paduan suara. Teman lama yang saya kenal sejak pertama kuliah. Teman yang menerima saya apa adanya, memanfaatkan segala kelebihan saya dengan baik, membaca potensi yang saya punya, dan mengoreksi ketika saya salah. Teman yang ternyata saya rindukan kehadirannya. Terima kasih Fiananda, Dwi, Prima, Ardian, Kunfachri, Pratitis. Kalian orang-orang yang saya percaya bisa menerima saya meski saya jujur.

Saya bingung mau cerita apa lagi. Semua faktor luar yang major sudah saya ceritakan semua sepertinya. Tapi saya beneran bahagia deh semester ini. Meski jadi agak jauh dengan teman-teman dekat saya dulu di himpunan, ternyata banyak hal baru yang saya temui. Saya selalu jujur pada diri sendiri dan rasanya sekarang menjadi lebih jujur. Saya melepas beberapa hal yang membuat saya tidak suka diri saya. Saya mendekati orang-orang yang membuat saya nyaman dan membuat saya bebas menjadi diri saya. Termasuk teman-teman kosan Ita, Clearesta, Dien, dan Fitri.

Satu lagi yang mungkin membuat saya bahagia semester ini, saya sedang jatuh cinta.
Pada hidup yang ternyata memang cuma sebentar dan tidak bisa diulang.
(tapi emang lagi jatuh cinta sama orang juga sih)

0 comments:

Post a Comment