Sunday, July 27, 2014

Satu Hari di Bulan Januari

Ini bukan mau menyaingi lagu milik Tulus, bukan.

Sudah tiga hari ini saya olahraga sore-sore. Tapi baru hari ini Ayah saya komentar soal muka saya yang jadi merah setelah olahraga. Karena komentar itu saya jadi ingat satu hari di bulan Januari.

Sore itu saya lari 6 keliling trek lari sarana olahraga milik kampus. Bukan karena ingin kurus melainkan karena ingin mendapatkan nilai A dalam matakuliah olahraga, ngasih tau doang sih haha. Nah, rencana saya sebelumnya untuk segera pulang setelah latihan lari digagalkan oleh sebuah sms jarkom yang isinya meminta seluruh panitia cabang atletik berkumpul di kampus hari itu, jam 5 sore.

Di kumpul itu yang datang cuma saya dan Elisa, serta tentu saja orang yang mengundang kami hadir, si Head Section (HS) alias kepala cabang atletik. Ada satu orang lagi sih, dari kata-kata berbahasa Inggris yang dia ucapkan, sepertinya bukan orang Indonesia.

"Hei kalian berdua, kenalan dulu dong ini temen gua", HS manggil saya dan Elisa untuk mendekat ke mas bule.

Lalu mas bule dan Elisa kenalan. Terus giliran saya.

"Hi, I'm Yusrina", saya bilang. Terus mas bule balas dengan mengucapkan namanya. Saya lupa namanya, maaf ya mas.

"She is the most beautiful woman i've ever met, you know", HS tiba-tiba ngomong ke mas bule, tapi sambil ketawa-ketawa bukan pake muka serius kaya FTV gitu. Saat itu saya masih berdiri di sebelah mereka berdua yang lagi bersandar ke pagar sambil liatin orang main basket di lapangan.

fyi, pagar yang dimaksud yang ada pot tanamannya itu
"Well yes she is" ini mas bule yang ngomong, kayanya terpaksa
"tuh kan kata dia juga", HS nyambung omongan mas bule sambil ngeliat ke saya.
"Look she's blushing. make her prettier" HS nunjuk saya sambil noleh ke mas bule sambil cengar-cengir
"hahaha yes she's blushing" kayanya emang mas bule ikutin aja apa kata HS.
Elisa yang lagi duduk 2 meter di belakang saya ketawa-ketawa sambil bilang "ciee" berkali-kali.

Padahal muka saya memang merah dari awal cerita tadi, karena saya habis latihan lari. Ya kan?

Udah deh beres ceritanya. Mas bule terus pergi entah ke mana. Kami bertiga kumpul ngomongin pertandingan atletik yang sempat ditunda karena hujan. Tentu saja sebelum kumpul dimulai, HS masih sempat ngebahas yang tadi

"Anak atletik banget sih, rajin amat lari."
"Cie dibilang cantik sama bule."
"Cie mukanya merah."
dll. Oya ada backsoundnya Elisa ketawa-ketawa.

Btw orang bilang perempuan punya ingatan yang kuat soal hal remeh. Sepertinya memang benar dibuktikan dengan cerita yang terjadi 1.5 tahun lalu ini.
Read More

Saturday, February 22, 2014

Berkenalan dengan Tulisan

Pertama kali saya membaca novel, sejauh yang saya ingat, adalah kelas 4 SD. Novel yang saya baca kala itu adalah Harry Potter and the Prisoners of Azkaban versi Indonesia. Saat itu saya sudah mengenal Harry Potter lebih dulu melalui versi filmnya yang saya tonton di Cimahi 21 (waktu itu masih ada).


Tetangga saya adalah seorang penulis, entah menulis apa saat itu saya tak tahu. Ibu pernah membawa saya ke rumah beliau dan saya menemukan hal tak biasa di sana. Lemari di rumah beliau menjulang hingga ke langit-langit. Isinya bukan pajangan berbahan kaca atau keramik seperti kebanyakan orang, melainkan buku. Bermacam buku saya jumpai di sana. Nah, kepada beliaulah Ibu meminjamkan saya novel yang pertama saya baca.

Yang saya ingat, saya terpikat pada cara J.K Rowling bercerita. Saya meminjam dua novel Harry Potter yang telah terbit sebelumnya pada beliau, kemudian membeli empat novel berikutnya begitu novel tersebut muncul di Gramedia. Selain Harry Potter, saya mulai mengoleksi seri Lima Sekawan karya Enid Blyton. Saat SMP saya mulai kenal dengan novel-novel karya Agatha Christie. Sejak saat itu saya tahu membaca adalah hobi saya.

Saat kelas dua SMP, perjalanan saya berlanjut ke arah lain. Forum Remaja Masjid di dekat rumah saya memiliki proker baru, mengembangkan minat dan bakat remaja sekitar masjid tersebut. Saya lupa ada berapa kelas yang dibuka saat itu. Saya mengambil kelas menulis. Peserta kelas tersebut sekitar 15 orang. Pematerinya adalah seorang penulis yang tempat tinggalnya masih di sekitar masjid, Ary Nilandari. Dari beliau saya tahu menulis adalah hal yang menyenangkan.

Kelas tersebut diadakan seminggu sekali, setiap hari Kamis. Dari kelas tersebut saya punya teman baru, pengetahuan baru, dan hobi baru. Sejak saat itu pula saya suka menulis buku harian. Sebenarnya buku harian itu adalah tugas dari bu Ary supaya kami terbiasa menulis dan brainstorming ide. Kebiasaan itu berlanjut, meski sekarang isinya bukanlah hal yang bisa disebut tulisan.

Saat kelas tiga SMP, saya sibuk akibat persiapan masuk ke SMA. Saya jarang hadir dalam kelas menulis itu. Puncaknya ketika SMA, saya tidak pernah kembali ke kelas itu. Sekolah saya jaraknya cukup jauh dari rumah sehingga jarang sekali saya punya waktu untuk menghadiri kelas. Suatu ketika, Ibu membelikan saya sebuah novel berjudul Misteri Elang Perak. Ibu bilang tetangga kamilah yang menulis buku itu, omong-omong namanya Ibu Eva. Ternyata buku itu adalah hasil kolaborasi tiga orang penulis, dan salah satunya adalah guru saya. Saya baru tahu ternyata bu Eva dan bu Ary berteman haha. Ratingnya di goodreads bagus, salah satu novel favorit saya. Saat itulah saya tahu salah satu buku yang tetangga saya tulis.


Sejak SMA saya tidak pernah menulis apa-apa. Membaca memang tidak pernah saya tinggalkan, tapi entah kenapa menulis membutuhkan lebih dari sekedar kemauan. Mungkin ini kali pertama. Maksud saya selain tugas mengarang yang diberikan di sekolah atau resume ospek jurusan. Ini memang kali pertama.
Read More

Saturday, July 27, 2013

Resume MBC Day 11

Hari ini kami diperkenalkan dengan tiga lagu suporteran HME. Jadi total sekarang udah kenal 18 lagu HME.

Masa Bodoh
Masa bodoh sama klasemen
Masa bodoh materi pemain
Gue dukung cuma HME
Ayolah juara

Ga peduli provokasi awan
Ga peduli juara bertahan
Gue dukung cuma HME
Ayolah berjaya

HME Bawah Tanah (versi basket)
Anak HME, datang dari bawah tanah
Anak HME mendukung tim (basket)nya
Daripada dukung syalala
Lebih baik dukung HME
HME oy jadi juara

Kami Bukan Bonek
Kami bukan bonek, bukan juga the jack
bukan viking atau aremania
Kami bukan kampak, bukan slankmania
Kami ini HME ITB

Setelah itu kami dibagi menjadi dua tim untuk bermain MBC Bulaga. Kata-kata yang harus ditebak dipilih oleh pemain dari beberapa kata yang ditentukan panitia. Kata-kata tersebut berkaitan dengan MBC tapi sangat variatif, mulai dari kata yang keelektroteknikan sampai kata yang menurut saya agak mengejutkan untuk dijadikan bahan tebakan.

Permainan kedua mirip, cuma kali ini kami harus menebak nama orang berdasarkan tujuh kata yang mendeskripsikan orang tersebut. Tujuh kata tersebut didapat dengan menebak seperti MBC bulaga sebelumnya.

Setelah itu kami dibagi per empat banjar untuk mobilisasi ke lapangan basket A dan B saraga. Saya kira di sana kami bakal main game yang pos-posan gitu. Ternyata diadakan tanding basket antara omega dengan eltoro dan yang tidak ikut bermain jadi suporter dengan menyanyikan lagu-lagu suporteran HME. Sayangnya pukul 17 hujan gerimis turun sehingga voli dan bentengan dibatalkan. Kami dibubarkan dan diminta berkumpul lagi pukul 20.30.

Di sesi malam, kami dieval kebersampaian materi, performa angkatan, dan progress proyek angkatan.
Read More

Thursday, July 25, 2013

Resume MBC Day 10

Hari ini kami diberi materi tentang PALAPA HME ITB dan Problem Solving.

PALAPA HME ITB
Nama Palapa berasal dari sumpah Palapa Mahapatih Gajah Mada. Nama tersebut digunakan seorang dosen untuk menamai satelit pertama Indonesia. Karena terinspirasi, comdev HME ini dinamakan Palapa HME ITB.
1. Palapa Jaya direncanakan oleh angkatan 2005 saat MBC 2006. Rencana ini direalisasikan pada 2007. HME ITB membuat pembangkit listrik tenaga pikohidro 5kW di Cihurip Garut.
2. Palapa II dilaksanakan di Desa Mekarwangi, Garut. Survey pertama dilakukan pada 2008 dan realisasi pada 2010. Disini dibuat pembangkit listrik tenaga surya 10 x 100Wp.
3. Palapa III mulai survey pada 2011 awal. Comdev ini melakukan maintenance PLTS Palapa II, membangun rumah baca, peternakan domba, dan peternakan lele.

Dari 183 daerah tertinggal di Indonesia, dua diantaranya berada di Jawa Barat yaitu Sukabumi dan Garut. Itulah alasan ketiga palapa di atas dilaksanakan di Garut. HME juga melakukan kerjasama dengan arsi dalam Wae Rebo Power. Tujuan dari kegiatan ini adalah melistriki Wae Rebo, Flores, NTT.

Community Development atau comdev adalah pemberdayaan masyarakat agar meningkatkan kualitas hidup. Letak perbedaan dengan community service atau kerja sosial adalah comdev merupaka kegiatan yang berkelanjutan. Dasar dari dilaksanakannya comdev ini adalah Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Peran Mahasiswa.


Problem Solving
Pembicara Alan Yudhahutama
Pola umum dari problem solving adalah identify, analyze, strategy, lalu execution. Disini kami dipaparkan metode DSPA
1. Define
key: specific and limited problem
"Masalah yang tidak terdefinisi tidak dapat dipecahkan". Nah, karena itulah kita harus dapat mendefinisikan masalah dengan baik. Definisi tersebut harus memenuhi SMART: Specific, Measurable, Achievable, Realistic, Time-bound.
2.Structure
key: ensure all potential issues is identified
Untuk mencari semua isu yang potensial, biasanya digunakan issues trees.
3.Prioritize
key: ensure actions planned are impactful and practical.
untuk membantu menentukan prioritas, digunakan impact-effort matrix.
4. Action
key: ensure everybody knows who's responsible for what and when. Clarity on deadlines.
Untuk 'ensure' hal-hal diatas kita harus membuat tabel yang isinya Task, Details, Time/Deadline, dan Person In charge. Nah disini ada tips buat nentuin person in charge.
Character above Skill. Jadi yang "belum mampu belum mau" dan "mampu belum mau" dikasih kerjaan staff. Untuk management diberikan ke "mau belum mampu" sebagai participant dan "mau dan mampu" sebagai delegate.
Read More

Friday, July 19, 2013

Resume MBC Day 9

Hari ini kami belajar bersama Nyoman Anjani, Ketua Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB, tentang kepemimpinan dan KM ITB. Sesi ini dilaksanakan di ruang kuliah yang besar, 9231.

Pada 2013, dari 250 juta rakyat Indonesia, hanya 5.6 juta yang merupakan mahasiswa. Oleh karena itu, mahasiswa sebagai kaum muda harus menjadi solusi untuk masalah di sekitarnya. Mahasiswa berbeda dengan siswa. Mahasiswa memiliki tanggung jawab lebih untuk membangun masyarakat dan diminta unruk mengembangkan karakternya sendiri secara mandiri. Terdapat enam alat yang dapat menjadi sarana pengembangan karakter yaitu Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), Unit, Tim Beasiswa, Majelis Wali Amanat-Wakil Mahasiswa (MWA-WM), Kabinet, dan Kongres yang semuanya bersatu dalam KM ITB. Beda KM dengan BEM adalah KM melakukan koordinasi dengan rektorat sedangkan BEM berada di bawah rektorat.

Nah, kan kak Nyoman ini merupakan seorang pemimpin. Pemimpin itu adalah seseorang yang knows the way, shows the way, and leads the way. Pemimpin harus tahu apa yang ingin dia ubah lalu menyatakan visinya itu kepada orang lain. Di sini pemimpin harus memiliki communication dan problem solving skill yang baik. Setelah ia mengumpulkan massa yang setuju dengan visinya, pemimpin akan membawa massa tersebut mencapai visi.

Hal yang harus dilakukan pertama kali adalah dare to dream, dare to change. Pemimpin yang berani bermimpi akan dapat memiliki visi yang baik dan dengan keberanian untuk mengubah ia dapat mencapai visi tersebut. Kunci kesuksesan seorang pemimpin adalah kecerdasan, keberanian, dan relasi. Semua kunci ini diperoleh melalui proses. Kita harus mau keluar dari zona nyaman kita ntuk mengetahui apa kekurangan dan potensi kita. Dengan mengetahui kemampuan dan batasan diri ini, kita akan mampu lebih memercayai diri kita sendiri dan meningkatkan keberanian yang kita miliki.

Tips manajemen waktu: tempatkan jiwa dan raga seutuhnya sesuai dengan seharusnya.

Setelah materi kami isoma kemudian cek kenal. Di cek kenal ini diketahui bahwa dari enam sampel hanya tiga yang dapat mengenal semua eltoro yang hadir day 9. Oleh karena itu kami diminta memberikan solusi untuk hal ini dan melaksanakan solusi tersebut sebaik-baiknya.
Read More