Wednesday, July 12, 2017

Lawan Bicara

Ceritanya kemarin itu saya sedang menyelesaikan sebuah kasus yang sudah berlarut-larut akibat pemahaman yang minim akan business process yang benar. Sebagai orang luar yang kena getahnya doang, rasanya itu ingin marah-marah. Apalagi default saya kalau bicara itu kan marah ya haha. Usaha pertama adalah konsultasi sama konsultan IT buat cari backup data sebagai bahan. Pas disampaikan ke empunya bisnis, eh lha rupanya beliau nggak ngerti sama sekali prosesnya. "Oh itu regional yang urus" kira-kira responsnya ketika diceritain apa yang terjadi. Duh. Saya langsung pergi biar Capt yang menangani, daripada saya emosi. Capt emosi juga sih wkwk. Tapi dia mah jago menahan diri.

Lalu saya chat-lah seorang dari regional. Udah biasa ngobrol sih tapi memang via chat doang. Karena butuh penjelasan yang cukup sulit kalau disampaikan hanya lewat tulisan, dia minta ditelepon.

Saya tekan nomor telepon itu sambil nyiapin mau bicara apa, dengan nada seperti apa. Eh ternyata pas diangkat, suaranya lemah lembut helpful gitu. Dan temponya lambat. Bravo. Saya butuh lawan bicara begini buat bantu saya menahan emosi. Temponya yang lambat bikin saya punya waktu pilih kata-kata yang lebih pantas dan juga lebih mudah dimengerti. Nadanya yang lembut bikin saya ikut nurunin nada bicara. Kerasa banget.

Jadi kesimpulannya saya mau cari tipe begini lagi buat temen cerita (teman hidup? wk). Barangkali saya bisa jadi lebih santun.

0 comments:

Post a Comment