Saturday, January 21, 2017

Lihat Ke Bawah

Katanya sih manusia itu makhluk yang tak pernah puas. Apalagi kalau lihat ke atas melulu, membandingkan keadaan dengan orang lain. Terus timbul iri. Sedih ya kalau pikirannya disetir oleh perasaan iri.

Karena itu, rasanya lebih baik kalau kita memperluas sudut pandang. Lihat what they've been through gitu. Barangkali mereka baru lewat badai dan awan tebal, jadi dikasih hadiah deh. Barangkali usahanya udah luar biasa banget, ga kelihatan oleh mata kita. Atau barangkali memang mereka kaum beruntung. Haha menurunkan motivasi sih kalo ketemu begituan. Ada ga sih orang yang murni beruntung?

Tadi saya bilang biar ga iri harus ngulik-ngulik kehidupan orang buat cari celah yang bikin kita lega bahwa kita akan mencapai keadaan itu. Kalau buat saya ada cara yang lebih mudah. Membagi yang kita punya dengan orang lain. Judulnya melihat ke bawah sih, tapi sebenernya ke yang sejajar juga bisa. Kasus saya misal lagi ingin uang, ya kasih uang ke orang yang lebih butuh uang; merasa ga punya sandaran, ya menjadi sandaran buat orang yang lebih goyah.
Ga menyelesaikan masalah sih wkwk. Saya hobinya lari memang. Bukan motivator, gausah ditiru wkwkwkw.

Saya kesel karena Silmi A ke Bali, Dwiky ke Jakarta, Ilham ke Solo. Tapi yaudah hahaha. Mari jalan-jalan di Jakarta aja sama Wida.

Btw akhir-akhir ini saya mainin lagu di Deezer udah nggak pake Flow seperti biasa. Yang disetel cuma playlist superfavorite doang.
Sepertinya saya terjebak zona nyaman.
Haha

Udah lama ga denger Navicula
#nowlistening Navicula - Days of War, Nights of Love

Omong-omong sejak baca ttravaux, saya kalau dengar Mac Demarco jadi ingat Silmi K. Apa kabar blognya ya sudah lama saya ga kepo.

0 comments:

Post a Comment