Saturday, January 28, 2017
Thursday, January 26, 2017
Makan Es Krim
Hari Minggu, 22 Jan kemarin, saya beli red velvet, tapi kemanisan. Jadi menyesal padahal inginnya sorbet tapi entah kenapa ga jadi haha. Hari ini beli green tea red bean di Boplo. Terus sorenya beli McFlurry.
Ga bener ini.
(ketemu wifi jadi bayar utang post foto-foto)
Saturday, January 21, 2017
Lihat Ke Bawah
Katanya sih manusia itu makhluk yang tak pernah puas. Apalagi kalau lihat ke atas melulu, membandingkan keadaan dengan orang lain. Terus timbul iri. Sedih ya kalau pikirannya disetir oleh perasaan iri.
Karena itu, rasanya lebih baik kalau kita memperluas sudut pandang. Lihat what they've been through gitu. Barangkali mereka baru lewat badai dan awan tebal, jadi dikasih hadiah deh. Barangkali usahanya udah luar biasa banget, ga kelihatan oleh mata kita. Atau barangkali memang mereka kaum beruntung. Haha menurunkan motivasi sih kalo ketemu begituan. Ada ga sih orang yang murni beruntung?
Tadi saya bilang biar ga iri harus ngulik-ngulik kehidupan orang buat cari celah yang bikin kita lega bahwa kita akan mencapai keadaan itu. Kalau buat saya ada cara yang lebih mudah. Membagi yang kita punya dengan orang lain. Judulnya melihat ke bawah sih, tapi sebenernya ke yang sejajar juga bisa. Kasus saya misal lagi ingin uang, ya kasih uang ke orang yang lebih butuh uang; merasa ga punya sandaran, ya menjadi sandaran buat orang yang lebih goyah.
Ga menyelesaikan masalah sih wkwk. Saya hobinya lari memang. Bukan motivator, gausah ditiru wkwkwkw.
Saya kesel karena Silmi A ke Bali, Dwiky ke Jakarta, Ilham ke Solo. Tapi yaudah hahaha. Mari jalan-jalan di Jakarta aja sama Wida.
Btw akhir-akhir ini saya mainin lagu di Deezer udah nggak pake Flow seperti biasa. Yang disetel cuma playlist superfavorite doang.
Sepertinya saya terjebak zona nyaman.
Haha
Udah lama ga denger Navicula
#nowlistening Navicula - Days of War, Nights of Love
Omong-omong sejak baca ttravaux, saya kalau dengar Mac Demarco jadi ingat Silmi K. Apa kabar blognya ya sudah lama saya ga kepo.
Friday, January 20, 2017
Monday, January 16, 2017
Pulang dari Yogya
Pulang dari Yogya Januari 2016 lalu punya cerita pesawat delay 4 jam, kenalan sama anak Unpar dan gantian jaga tas kalo pegel duduk menunggu, serta di pesawat sebelahan sama mas-mas yang wanginya kaya si dia.
Pulang dari Yogya Januari 2017 ini juga punya cerita, dari mbak Tasya, anak Komunikasi Unpad 2010 yang baru pulang Indonesia Mengajar tahun lalu.
Berawal dari dirinya yang nggak bisa angkat koper lalu jadi sama-sama berpikir enaknya manggil siapa, berlanjut dengan cerita kerja apa dan berakhir dia ngiklan Indonesia Mengajar. Cerita ini panjangnya 2 jam (pukul 22 sd pukul 24), berakhir ketika dia udah lelah cerita haha. Saya yang sakit perut dan ingin segera tidur malah menunda tidur hingga pukul 1 dini hari, gara-gara termakan hasutan yang membangkitkan keinginan membaktikan diri.
Seketika saya ingin nelpon orang, yang meski saya yakin nggak akan excited dengan cerita saya ini, tetep aja ingin saya dengar responsnya. Terakhir saya kasih cerita, dia beri saya daftar "to-do" supaya bisa keterima Indonesia Mengajar. haha
Mbaknya ditempatkan di desa di sebuah pulau kecil di Maluku Tenggara, apa iya ya lupa saya. Desa yang perlu susah payah mencapainya bahkan orang kabupaten pun mager kesana ini sudah didatangi 4 generasi pengajar muda, mbaknya menjadi penutup sebagai orang kelima. Saya suka caranya ngiklan karena didampingi dengan visual berupa post instagramnya dan gestur yang pas serta logat daerah sana ketika meniru percakapan. Memang anak marketing beda ya haha.
Namanya juga pulau, pasti enggak jauh-jauh dari air. Saya langsung membayangkan mas Irfan, kekasih Mbak Dien, mengarungi samudera untuk mencapai sebuah pulau ketika dia cerita ada pemerintah yang pasang sel surya kemudian rusak. Beberapa cerita perjalanannya antarpulau membuat saya membayangkan Moana, bahkan rasanya wangi air laut tercium kala ia ceritakan kapal yang bocor. Saya terlalu menjiwai.
Yagitudeh, saya kemakan. Mari lihat seberapa lama bertahan. Yang saya cerita yang enak-enak ya? Bukan karena itu kok kemakannya.
Btw saya mau kuliah lagi, sedang bingung marketing atau manajemen yang entah apa atau supply chain. Hmm
Saya kepikiran gara-gara lihat peta hidup yang terpasang di dinding kamar Fadhilah. Masa lajang udah hampir habis ya haha, 3-4 tahun lagi. Mari rencanakan dengan baik bersama-sama.
Bersama siapa hayo
Cewe Adem
Sepulang dari Preksu, percakapan di atas motor.
Yusrina: Itu liat, mbaknya cantik, adem banget
Fadhilah: Iya ya, adem liatnya
Y: Seneng banget liat cewe adem gitu, tapi kok mau jadi gitu susah ya
F: Haha, bawa-bawa ac aja
Y: Oh bener, sambil bagi-bagi es teh. Buset kalo gitu mah semuanya "dek, abang sama adek aja"
F: Ini tau, bawa ac sama wifi. Udah deh.
Y: Dikejar-kejar semua orang sih kalo itu
Tapi bener, mbaknya menyenangkan dipandang mata.
Friday, January 6, 2017
Iri Hati
Kadang saya merasa iri hati,
pada orang-orang yang punya keyakinan tinggi mengenai keputusannya, perasaannya, atau kepercayaannya.
Biasanya hal itu terjadi pada momen-momen seperti ini.
1.
D: "Makan itu nikmat banget tau Mbak"
Y: "Hm? Biasa aja ah"
D: "Ye masa sih. Nikmat Mbak"
Y: "Gatau sih, aku kayanya makan bukan cari kenikmatan"
2.
R: "Happy new year for both of you"
Y: "Happy new year"
F: "Ga boleh tau, ngomong gitu"
Y: "kenapa?"
F: "kan ..... (sekitar dua-tiga paragraf)
3.
D: "Islam itu sedang difitnah tau Mbak"
Y: "Kenapa?"
D: "(tiga paragraf) menurut lu gimana?"
Y: "Hm gitu ya, gatau sih. Kalau menurutku akan tiba saatnya kenyataan terungkap"
Masih soal kepercayaan, saya juga kadang kurang puas pada diri ini jika terjadi hal berikut.
1.
R: "Why some women don't wear those like you, what is it hijab?"
Y: "Em, they chose not to. They should be, but yeah"
R: "Oh I see"
Y: (ah lack of knowledge, why can't I explain better)
2.
C: "Maulid nabi itu apa?"
3.
certain someone: (membeberkan pengetahuan agama)
me: (kenapa saya yang penampakan dan citra dirinya begini malah nggak lebih tau dari dia)
Setelah menulis semua ini, saya tahu hidup saya datar-datar aja, nggak pake passion haha.
Harusnya manusia terus mencari ya ga? Hidup ini kan pencarian makna.
Passionate people are always interesting. Inspirasi saya ya mereka-mereka itu.
Udah malem. Ikan bobo.
(ini efek habis baca Annarasumanara)