Saturday, May 14, 2016

Puisi

Saya sering penasaran dengan puisi-puisi yang ditulis orang-orang. Plus penasaran juga dengan para penulis puisi itu.

Pas nulis puisi itu, dia merasakan apa ya? Apa benar saat nulis yang sedih-sedih dia lagi sedih juga? Atau nulisnya sambil ketawa-ketawa? Saya selalu merasa bahwa puisi itu sesuatu yang tidak dapat dipercaya (dalam kasus puisi sebagai alat komunikasi). Apa yang dirasa penulis dibungkus dalam kata-kata berima bermetafora yang tidak lugas namun indah, kemudian dimaknai oleh orang lain yang tidak tahu dalam suasana seperti apa si penyair menulis. Bisa saja dia memahami arti yang sebenarnya dibuat-buat sendiri disesuaikan dengan suasana hatinya. Saya memang bukan orang yang romantis sih. Barangkali disitulah sisi menyenangkan puisi, membuat orang terbawa perasaannya sendiri, tersesat dalam asumsi.

Btw, selamat ulang tahun Ardian.

Related Posts:

  • So Sweet Udah di tempat tidur dan pake selimut, lalu batuk-batuk hebat. Terdengar langkah kaki di tangga. Marha nongol di sebelah tempat tidur, "Mbayco mau mi… Read More
  • Menulis Catatan Harian Kadang saya bertanya pada diri saya sendiri, untuk apa saya menulis di catatan harian ini? #nowlistening You're Beautiful - James Blunt Sejauh … Read More
  • Malam Kata Astari nggak usah dipikirin. Tapi kepikiran gimana dong. Haha. Udah. Ah ga enak rasanya kalau ga bisa ngomong. Random #nowlistenin… Read More
  • PuisiSaya sering penasaran dengan puisi-puisi yang ditulis orang-orang. Plus penasaran juga dengan para penulis puisi itu. Pas nulis puisi itu, dia mera… Read More
  • Rencana Setelah nonton Civil Wars dan AADC2, saya memperoleh kesimpulan bahwa perpisahan itu nyata adanya. Pertemuan kembali juga ada. Tapi ga selalu kali… Read More

0 comments:

Post a Comment