#NowPlayingPlaylist: Bonita & the Hus Band
Jasmine merupakan rangkaian acara P3R Salman ITB berupa talkshow yang dilaksanakan
setiap tahun di bulan Ramadhan. Pada tahun 1436 H ini, Jasmine bertagline Manner in Move. Menghadirkan para muslimah inspiratif sebagai pembicara: Netty Prasetiyani (aktivis human trafficking peraih penghargaan Local Hero dari kedubes AS), Nurhayati Subakat (owner Wardah Cosmetics), dan Asma Nadia (penulis best seller Assalamualaikum Beijing), membuat acara ini
menyedot cukup banyak peserta.
Moderator menyebut tema talkshow yang dibawa adalah Peran dan
Posisi Wanita dalam Masyarakat untuk Membangun Bangsa. Isi talkshow dibagi
dalam tiga pertanyaan yang jawabannya saya rangkum pakai bahasa saya dibawah ini.
Peran dan Posisi Wanita
Asma Nadia bercerita soal tulisan-tulisannya yang memiliki satu benang merah, kebangkitan perempuan. Beliau cerita kalau perempuan bangkit, yang berubah bukan cuma dirinya sendiri tapi satu keluarga, yang kemudian bisa memengaruhi satu RT, RW, Desa, Kota, bahkan sampai satu negara. Kok bisa?
Bu Nurhayati bilang kalau wanita itu tiangnya negara. Wanita punya tugas mendidik anak yang kalau sukses bisa bikin negara tambah maju dan kalau ga sukses bisa bikin hancur negara. Ngeri juga. Makanya kita sebagai wanita mesti jago memainkan peran kita yang bisa dibilang krusial ini.
Pembicara favorit saya ibu Netty istri Pak Heryawan. Cuma ngomong satu kalimat aja udah kerasa kalau dia pintar haha. Beliau mengutip surat Kartini:
Kami di sini, kaum wanita, menuntut hak pengajaran bagi kaum wanita dan anak-anak, bukan karena kami ingin menjadi pesaing laki-laki, tapi kalau kaum wanita cerdas, maka akan sangat besar pengaruhnya terhadap peran yang diberikan oleh alam pertama kali bagi kaum wanita, yaitu untuk menjadi pendidik umat manusia.
Salah satu kalimat favorit tentang pentingnya ibu di keluarga: Kalau bapak sakit, yang sakit di keluarga itu cuma satu, bapak. Kalau ibu yang sakit, satu keluarga sakit karena ga ada yang ngurus.
Kami di sini, kaum wanita, menuntut hak pengajaran bagi kaum wanita dan anak-anak, bukan karena kami ingin menjadi pesaing laki-laki, tapi kalau kaum wanita cerdas, maka akan sangat besar pengaruhnya terhadap peran yang diberikan oleh alam pertama kali bagi kaum wanita, yaitu untuk menjadi pendidik umat manusia.
Salah satu kalimat favorit tentang pentingnya ibu di keluarga: Kalau bapak sakit, yang sakit di keluarga itu cuma satu, bapak. Kalau ibu yang sakit, satu keluarga sakit karena ga ada yang ngurus.
Agak berlebihan sih haha. Oya beliau bilang kalau cewek itu fokusnya menyebar sedangkan cowok fokusnya cuma satu, ke depan doang, jadi cewek lebih bisa multitasking. Iya gitu?
Pengalaman Berkarya
Kalau cerita soal pengalaman berkarya, saya suka sama cerita bu Nurhayati. Beliau lulusan terbaik Farmasi ITB, tapi pas apply jadi dosen ga dapet, entah kenapa. Kemudian beliau cerita soal pengalamannya cari kerja, keluar kerja, kemudian memulai usaha sendiri. Dimulai dengan bikin sampo merek Putri, ditawarin ke salon dekat rumah, kemudian salon di satu kota pake merek tersebut, kemudian semakin berkembang. Beliau merangkum hal-hal yang menurutnya esensial dalam kesuksesan usahanya yaitu,
Oya anak beliaulah yang membuat perubahan besar di brand Wardah, beliau bilang sejak anaknya masuk, perkembangan Wardah menjadi sangat pesat. Belum lagi Wardah jadi trendsetter model berjilbab di iklan TV hehe. Jadi kalo mendidiknya bener hasilnya bisa luar biasa.
1.
orangtualah yang membuat
kita sukses
2.
sering berdoa, tidak ada yang kebetulan semua diatur Allah
3.
sering silaturahmi, dari tetangga jadi kemana-mana
4. jangan membuat orang
susah
5. hidup tidak hanya untuk
diri sendiri
6. djitu: disiplin, jujur,
inovasi, tekun
Oya anak beliaulah yang membuat perubahan besar di brand Wardah, beliau bilang sejak anaknya masuk, perkembangan Wardah menjadi sangat pesat. Belum lagi Wardah jadi trendsetter model berjilbab di iklan TV hehe. Jadi kalo mendidiknya bener hasilnya bisa luar biasa.
Bu Netty cerita soal pengalamannya menangani human trafficking di Bandung dan cerita-cerita yang beliau peroleh dari laporan di kantornya dekat Wastukencana. Banyak cerita-cerita yang menarik tapi saya lupa kata persisnya pokoknya gitu deh. Asma Nadia bercerita soal travelling dan bisnis tasnya. Ketiga orang ini punya semangat untuk membuat perubahan yang bermanfaat untuk sekitarnya, dengan cara masing-masing.
Berkarya tanpa keluar dari syariat Islam
Yang menarik soal bahasan ini selain menghindari makan minum haram dan menghindari merugikan orang lain adalah soal pasangan hidup. Entah karena pada umur segini topik tersebut memang terasa seru, atau memang ini hal yang penting. Yang saya tangkap, ketiga pembicara punya deal dengan suami soal pekerjaan mereka. Kewajiban menjadi bermanfaat menjadi tanggung jawab berdua kalo kata bu Netty. Dan yang jelas segala yang dilakukan ketiga wanita ini mesti seizin suami dulu. Bu Nurhayati dan Bu Nadia malah selalu pamit sama anak-anaknya juga.
Kutipan kata-kata bu Netty yang seringnya indah soal tips sosialisasi di lingkungan kerja:
bergaul tapi tidak larut, berinteraksi tapi tidak tergerus
dan soal bermanfaat dan menjadi solusi: to reach the unreach
Sayang sekali hari itu saya ga bawa buku catatan coklat, jadi yang saya ceritakan hanya yang saya ingat saja. Sebenarnya banyak kisah-kisah seru tentang pengalaman mereka berkarya.
fullteam |
Ini nih..antara cita2 pribadi..karir..dan keberlanjutannya setelah berkeluarga..bikin galau..heu
ReplyDeletediobrolin aja sama suami kamu cik wkwk
Delete