Tuesday, May 19, 2015

Badai Menyerang

Saya dengar The Temper Trap - Trembling Hands sambil membuat tulisan ini.

Diterpa badai, saya bukannya berusaha tetap berdiri tegak, melainkan malah tiarap untuk melindungi diri. Diri saya selamat. Namun, tidak ada lagi teman yang berada di sisi. Ada yang seribu langkah di depan. Ada yang masih dalam gapaian tangan namun tak lagi melihat ke belakang karena pandangannya terhalang badai. Ada yang masih mengikatkan tali di tubuhnya pada saya, berusaha membawa saya bersamanya, namun menyerah karena tak mampu. Saya sendirian di tengah badai.

Treading the ground
I once used to know
People are strangers
Same as before
Streets look familiar
I remember the part
Where I buried my head
So deep in my hands
All around me was dark

This here city
Is for the lonely ones
Won't find no angels
Selling maps to the lost
This here place
Is too small for two
It took one to realize
When dreaming's this hard
It's not meant to come true

So throw me a line
Somebody out there help me
I'm on my own
I'm on my own
Throw me a line
Afraid that I have come here
To win you again
With trembling hands

Passing the days
Looking over the buildings
Time seems to stop
While the millions keep moving
Now here I am
I'm a drop in your ocean
Noise in the crowd
Pushing through your halls of reason

Ohh

So throw me a line
Somebody out there help me
I'm on my own
I'm on my own
Throw me a line
Afraid that I have come here
To win you again
With trembling hands

Hear me now make me whole
Hear me now make me whole

So throw me a line
Somebody out there help me
I'm on my own
I'm on my own
Throw me a line
Afraid that I have come here
To win you again
With trembling hands
With trembling hands

There goes the ending
It left me in the war
But I tried everything yeah
I am done with my part



Tidak perlu tergesa-gesa. Masih ada waktu kok untuk menikmati semua kegelisahan ini. Kata-kata ini saya putar berulang-ulang di dalam kepala. Berulang-ulang sampai saya yakin ini hal yang benar.

Namun tetap saja terasa salah.
Sepertinya saya memang harus mencoba serius dengan hidup ini.
Semoga niat tidak terhenti di niat.

Terima kasih kepada rekan yang masih mengikatkan talinya pada tubuh saya hingga saat ini.


Related Posts:

  • Ulat Bulu Ini momen luar biasa dalam hidup saya haha. Ini pertama kalinya saya megang ulat bulu. Empuk ya dia ternyata. Dada saya berdebar-debar sampai sekaran… Read More
  • Pelit atau Perhitungan? Saya pergi ke Pacific Place tadi sepulang kerja, saat matahari masih bersinar. Wow banget ini prestasi haha. Jalan dari kantor kemudian naik transjak… Read More
  • Hari+2Terima kasih, Tuhan, saya berhasil melewati hari ini lebih baik dari hari Minggu kemarin. Yeay. Yeay. Rekap: 1. Jendela kereta 2. Istiqlal 3. Teh 4… Read More
  • Hari+4 Pagi ini dimulai dengan kurang menyenangkan karena ulah saya sendiri yang coba-coba memancing api. Lebay deng hahaha. FLOW Deezer siang ini memai… Read More
  • Hari+3 Yusrina ini membanggakan lho. Progressnya luar biasa, eksponensial. Dari sebelas jadi satu. Hari ini momennya cuma satu, jadi saya ceritain a… Read More

0 comments:

Post a Comment